Kamis, 27 Agustus 2009

Porsche Baru Buat Frankfurt Motor Show 2009

Porsche akan memperkenalkan model teratas (flagship)-nya yang mengalami revisi besar-besaran pada bulan September mendatang di Frankfurt Motor Show 2009. New Porsche 911 Turbo akan lebih bertenaga, lebih ramah terhadap lingkungan, dan secara optional dilengkapi dengan persneling otomatik dengan 7 tingkat kecepatan.




Perusahaan yang berkantor pusat di Stuttgart, Jerman, telah melengkapi New 911 Turbo dengan dua turbocharger, direct injection, dan peningkatan kapasitas mesin dari 3.6 Liter menjadi 3.8 Liter. Dan, hasilnya, emisi CO2-nya berkurang hampir 18 persen dan konsumsi bahan bakarnya 11,4-11,7 liter per 100 kilometer, atau 1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 8,5-8,7 kilometer.



Penggunaan persneling dengan 7 tingkat kecepatan itulah yang antara lain membuat pengurangan emisi CO2. Penyempurnaan pedal kecil untuk menaikkan dan menurunkan gigi persneling pada setir membuat pergantian gigi persneling berlangsung lebih baik. Setirnya pun diperbarui palangnya sehingga penampilannya
lebih baik.

Performa New 911 Turbo tetap tinggi seperti sebelumnya. Akselerasi 0-100 kilometer per jam dicapai hanya dalam waktu 3,4 detik, dan kecepatan maksimumnya 310 kilometer per jam.

Berbagai perubahan yang dilakukan pada persneling dan pada software manajemen mesin diklaim membuat pengendaraan New 911 lebih mengasyikkan daripada model-model terdahulu.



Mobil itu akan diluncurkan di Frankfurt Motor Show 2009 17-27 September mendatang. Penjualannya di Jerman akan dimulai pada tanggal 21 November mendatang dengan harga retail kotor (termasuk pajak) mulai dari 145.871 euro untuk yang coupe dan 157.057 euro untuk yang cabriolet (atapnya dapat dibuka tutup).(JL)


Artikel dimuat di harian Kompas, 28 Agustus 2009, halaman 52

Label:

Lexus HS 250h yang Dihebohkan

Internet heboh dengan kehadiran dengan kehadiran Lexus HS 250h, yang disebut-sebut sebagai versi Lexus dari Toyota Prius. Namun, pendapat itu dibantah karena Lexus HS 250h memang berbeda dengan Toyota Prius.
Persamaan Lexus HS 250h dengan Toyota Prius hanya pada sama-sama mengandalkan motor listrik sebagai penggerak, sementara mesin kovensional (mesin pembakaran dalam) yang menggunakan bensin sebagai bahan bakar hanya berfungsi membantu motor listrik yang memperoleh daya lsitrik dari baterai.



Namun, hanya itu persamaannya. HS 250h menggunakan mesin konvensional milik Toyota Avensis yang beredar di Eropa, yakni mesin bensin berkapasitas 2.4 Liter, 4 silinder segaris. Sedangkan Prius menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.8 Liter, 4 silinder segaris. Selain itu, transmisi hibrida, motor generator, dan sistem kontrol elektroniknya juga berbeda.
Suspensi HS 250h jauh lebih baik ketimbang suspensi Prius, demikian juga sistem anti-getaran dan kesenyapan di kabin. Pendeknya, sebagai mobil hibrida, HS 250h dilengkapi semua perlengkapan kelas atas yang dimiliki sebuah Lexus, termasuk tentunya sound system kelas atas, Mark Levinson®.
Sebagai tambahan (di Amerika Serikat), pemilik HS 250h menerima semua keistimewaan yang didapat oleh pemilik Lexus, yakni bantuan jika mobil mengalami kerusakan, peminjaman mobil dari dealer jika mobil mengalami kerusakan, valet parking di semua dealer Lexus, serta perlakukan-perlakuan istimewa lainnya.
Dibandingkan dengan segmen sedan premium sekelasnya, Lexus HS 250h jauh lebih murah. Dengan konsumsi bensin, 1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 15,1 kilometer di dalam kota, Lexus HS 250h jauh lebih irit dibandingkan dengan mobil-mobil diesel premium yang ada di Amerika Serikat.
Bahkan, emisi Lexus HS 250h sekitar 70 persen lebih bersih ketimbang emisi rata-rata mobil-mobil baru, dan delapan kali lebih bersih daripada mobil-mobil diesel yang bersih.(JL)


Artikel ini dimuat di Harian Kompas, 28 Agustus 2009, halaman 52


Label:

Menjajal New E300 Avantgarde




Jarum spidometer di panel meter indikator menunjukkan angka 145 kilometer per jam. Namun, penumpang yang duduk di dalamnya tetap bercakap-cakap dengan santai, seakan-akan mobil hanya melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mobil telah dipacu secepat itu. Selain kenyamanan terjaga, suasana di dalam kabin juga senyap sehingga tidak terasa bahwa mobil telah dipacu secepat itu.



Namun, kecepatan harus segera diturunkan sampai 70 kilometer per jam karena mobil telah melintasi pusat pertokoan Slipi Jaya dan sebentar lagi harus membelok ke kiri, meninggalkan tol dalam kota Cawang-Grogol menuju ke arah tol Kebon Jeruk.
Karena pagi itu jalan ke arah tol Kebon Jeruk agak lengang, saat membelok ke kiri kecepatan 70 kilometer per jam tetap dipertahankan. Walaupun tikungan ke kiri itu agak tajam menjelang keluar di tol Kebon Jeruk, mobil terasa tetap menapak dengan baik di permukaan jalan dan tubuh pengendara serta penumpang depan tetap menempel erat di kursi, sama sekali tidak terdorong ke kanan.

Jangan heran, kursi pengendara dan penumpang Mercedes Benz New E300 Avantgarde dilengkapi dengan fungsi active multicontour yang secara otomatis menjepit pinggang pengendara dan penumpang depan saat mobil membelok dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian, pengendara dan penumpang depan akan menempel erat di kursinya. Kursi depan itu juga dilengkapi dengan fungsi pijat (massage).



Interiornya yang didominasi kulit asli berwarna coklat tua, yang dilengkapi dengan hiasan kayu berwarna abu-abu gelap dan aluminium, membuat interior New E300 Avantgarde terlihat mewah. Kemewahan itu menjadi semakin menonjol dengan atap kaca panoramik yang dilengkapi sunroof.

Tak pernah kekurangan tenaga
Mesin bensin dengan kapasitas 3.0 Liter (2.996 cc), 6 silinder dalam konfigurasi V (V6), yang disandang New E300 Avantgarde, menyalurkan tenaga maksimum 231 PK pada 6.000 putaran mesin per menit (rpm) dan torsi maksimum 300 Nm pada 2.500-5.000 rpm. Itu membuat New E300 Avantgarde tidak pernah terasa kekurangan tenaga pada setiap putaran mesin.

Dan, dengan menggunakan persneling otomatik dengan 7 tingkat kecepatan yang dilengkapi teknologi tiptronic (7G-Tronic), penyaluran torsi ke roda berlangsung dengan halus.

Untuk pengendaraan sport, E300 Avantgarde dilengkapi dengan dua pedal kecil di belakang setir untuk menaikkan dan menurunkan gigi persneling secara manual.
Sebagai mobil berukuran menengah (midsize), New E300 Avantgarde termasuk lincah. Apalagi, dengan tenaga besar yang dimilikinya, mobil ini sangat mudah mendahului mobil lain.

Dengan direct control suspension, hal itu menjadikan New E300 Avantgarde yang dijual dengan harga off the road Rp 1,099 miliar terasa nyaman dan stabil walaupun dikendarai dengan kecepatan tinggi. Dan, itu membuat perjalanan jarak jauh tidak terasa melelahkan. Tak terasa mobil sudah sampai di wilayah Lippo Karawaci.

Mobil pun kemudian diarahkan ke Lippo Karawaci Heliport untuk menjemput seorang
teman yang ingin bergabung. Kemacetan lalu lintas di Jakarta membuatnya tidak mempunyai pilihan lain kecuali menggunakan jasa helikopter yang disediakan perusahaan Air Pacific Utama. Tanpa menggunakan pesawat helikopter, tidak ada mobil apa pun, termasuk yang termahal sekalipun, yang dapat membuat teman itu tiba tepat pada waktunya. (JL)

Artikel ini dimuat di Harian Kompas, 28 Agustus 2009, halaman 52

Label:

Kamis, 20 Agustus 2009

Queen Latifah Menerima SIM Profesional

Kini, kemampuan Queen Latifah mengendarai mobil semakin dekat dengan kemampuannya mengendarai mobil sebagaimana yang diperlihatkannya dalam film
Taxi (2004). Dalam film Taxi, Latifah berperan sebagai Belle (pengemudi taksi) yang direkrut oleh seorang detektif muda karena kepiawaiannya mengendarai mobil.



Belle direkrut untuk menangkap geng pencuri bank yang terdiri dari supermodel perempuan. Dalam film Taxi, aksi Belle dengan taksinya sungguh mengagumkan, terutama dalam adegan kejar-kejaran seru dan menegangkan dengan geng supermodel perempuan pencuri bank yang mengenakan mobil papan atas.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan Latifah mengendarai mobil tidaklah sehebat yang diperlihatkannya di film. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa kemampuannya mengendarai mobil tidak hebat.



Aktris dan pemusik Queen Latifah senang memacu kendaraan dan ia memiliki sebuah Ford Mustang buatan tahun 1965. Dan, ketika ia melihat Ford Mustang model tahun 2010, ia sangat tertarik dan ingin menggunakan mobil itu dalam video musik bagi lagu barunya yang berjudul ”Fast Car”.

Queen Latifah tidak perlu menunggu lama karena keinginan untuk menggunakan Ford Mustang 2010 langsung direspons oleh Ford Motor Co. Pada 13 Agustus, ia diberikan kesempatan untuk memacu mobil impiannya hingga ke batas. Namun, sebelumnya, ia dibimbing terlebih dahulu oleh pebalap kenamaan Nascar Colin Braun tentang bagaimana mengendarai mobil yang merupakan ikon mobil bertenaga besar itu seperti seorang profesional.



Ford Mustang 2010 menyandang mesin berkapasitas 4.6 Liter, 8 silinder dalam konfigurasi V (V8). Dan, untuk memacu mobil yang menyandang mesin bertenaga maksimum 315 PK itu secara aman memang perlu kemampuan khusus.

Setelah menyelesaikan beberapa lap sambil membimbing Latifah, Colin Braun memberikan kesempatan kepada Latifah untuk mengambil alih kemudi. Dan, tanpa ragu-ragu, Latifah pun memacu mobil yang dikaguminya itu.



”Sejarah mencatat, ada beberapa mobil tertentu yang memiliki identitasnya sendiri. Mobil-mobil tersebut senapas dengan perasaan dan energi, bahkan dengan hidupmu. Sebuah Mustang adalah sebuah Mustang; mobil itu tidak lekang oleh waktu,” kata Latifah.

Latifah menerima SIM Profesional dan Mustang 2010 dengan berpartisipasi dalam program promosi The 10 Unleashed, yang meminta kepada peserta untuk menuliskan pengalamannya yang tak terlupakan dengan Mustang dalam 250 kata.

”Queen Latifah adalah seorang aktris dan musisi ternama, tetapi yang terpenting adalah ia tetap mempertahankan jati dirinya,” kata Patricia Piedrahita, Manajer Komunikasi Ford Mustang. Ia menambahkan, ”Itu sama dengan apa yang tetap dipertahankan oleh Mustang, yakni gaya, tenaga, dan kepribadian.” Itu sebabnya ketika Queen Latifah mengatakan bahwa ia memiliki Mustang klasik dan menginginkan Mustang terbaru untuk video musiknya, ”Fast Car”, Ford langsung melihat ada kecocokan antara keduanya.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 21 Agustus 2009, halaman 40

Label:

Dikembangkan, Versi Baru Trabant

Pada saat Tembok Berlin masih berdiri dan Jerman masih terbagi atas Jerman Barat dan Jerman Timur, mobil mungil dengan merek Trabant ini sangat mudah ditemui di ruas-ruas jalan di Jerman Timur dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Sesekali mobil itu juga dapat ditemui di Jerman Barat.

Foto: Trabant Lama



Namun, ketika kedua Jerman bersatu 3 Oktober 1990, yang ditandai dengan diruntuhkannya Tembok Berlin, Trabant pun mulai sulit ditemui. Apalagi, pada tahun 1991, produksi Trabant yang diawali pada tahun 1957 itu diberhentikan. Meskipun demikian, masih banyak orang di Jerman yang memilikinya sebagai koleksi. Pada saat ini tercatat ada 52.432 Trabant di Jerman.






Lukisan Traban
di Tembok Berlin

Si mungil Trabant, yang akrab dipanggil Trabi itu, menyandang mesin 595 cc, 2 tak (2 langkah), berpendingin udara, dan kecepatan maksimumnya hanya 90 kilometer per jam. Suara khas, ”trung… tung… tung… tung...” yang keluar dari knalpot Trabant sulit untuk dilupakan.

Asap putih yang keluar dari knalpot Trabant itu melampaui ambang batas antipolusi yang diizinkan di Jerman. Namun, Pemerintah Jerman memberikan pengecualian kepada Trabant karena mobil itu sudah tidak lagi diproduksi sejak tahun 1991.




Pencinta Trabant tidak hanya terdapat di Jerman, melainkan juga di Hongaria dan Romania. Serban Pretor, yang bekerja pada Dewan Audiovisual Romania, memiliki dua Trabant. Yang pertama, yang masih digunakan sampai saat ini, dibelinya tahun 1978.

Sedangkan, yang kedua, hanya untuk koleksi, dibelinya tahun 1980, dan disimpan dengan baik di garasi. Kecintaan kepada Trabant diperoleh Pretor dari ayahnya, seorang pilot pesawat tempur, yang membeli Trabant-nya yang pertama pada tahun 1972.

Versi terbaru
Foto: Miniatur Trabant Baru


Kini, sebuah konsorsium Jerman tengah mengembangkan Trabant versi terbaru yang bebas polusi, tidak seperti pendahulunya. Trabant versi terbaru yang tengah dikembangkan itu adalah mobil listrik yang dilengkapi panel sel surya (solar panel) pada atapnya.

Gagasan untuk mengembangkan Trabant versi terbaru itu diilhami oleh model mobil miniatur Trabant yang dibuat perusahaan pembuat miniatur mobil dan pesawat terbang, Herpa.

Dan, prototipe Trabant versi terbaru dalam ukuran sesungguhnya dibuat oleh perusahaan spesialis mobil IndiKar yang berkedudukan di bagian timur Jerman.
IndiKar, Herpa, dan IAV (perusahaan rekayasa Jerman) bergabung dalam konsorsium, serta berharap dapat mengumpulkan dana untuk memproduksi Trabant versi terbaru itu secara massal.

Mobil itu mirip dengan model miniatur yang dibuat Herpa, tetapi tidak sama persis. Dan, berbeda dengan Trabant yang asli yang tidak ramah lingkungan, Trabant baru ekonomis dan ramah lingkungan. (JL)


Artikel ini dimuat di harian Kompas, 21 Agustus 2009, halaman 40

Kamis, 13 Agustus 2009

Suzuki Masuki Wilayah Baru

America Suzuki Motor Corp (ASMC) mengambil langkah ke depan yang berani. Perusahaan pembuat mobil asal Jepang yang dikenal sebagai produsen mobil-mobil mungil dan sepeda motor berperforma tinggi itu kini memasuki wilayah baru (new frontier) dengan meluncurkan Kizashi, sedan sport midsize dengan sistem penggerak empat roda terkini (i-AWD).
Foto 1: Kizashi

Dengan peluncuran Kizashi, Suzuki memadukan atribut performa dinamis, desain astetik premium, dan pengerjaan yang prima dalam sebuah sedan midsize. Dan, mobil yang diharapkan akan tiba di ruang-ruang pajang Suzuki di Amerika Utara pada akhir tahun ini, akan merupakan model Suzuki yang teratas (flagship).

Foto 2 : Kizashi Concept



Dengan Kizashi, Suzuki memasuki wilayah yang benar-benar baru. Dengan kata lain, Suzuki memperluas kehadirannya, di luar mobil-mobil mungil, truk mini, jip, dan sport utility vehicle (SUV).

”Kata Jepang, Kizashi, berarti sesuatu yang hebat akan datang, tampaknya sesuai dengan mobil baru itu,” kata Kevin Saito, Presiden Suzuki Amerika, awal Agustus lalu.

Foto 3: Kizashi

Ia menambahkan, ”Saat ini, model produksi Kizashi sudah tiba. Kami berharap nama dan produk itu sendiri sudah secara jelas mendemonstrasikan pernyataan berani Suzuki bahwa dengan pemunculan Kizashi yang perdana, Suzuki melangkah maju ke masa depan.”

Foto 4: Kizashi Concept

Sedan sport Kizashi merupakan pengembangan dari mobil konsep Kizashi yang diperkenalkan dalam berbagai forum dalam dua tahun terakhir. Namun, mobil konsep Kizashi itu bukanlah sebuah sedan sport, melainkan sebuah hatchback.
Model produksi Kizashi itu mendefinisi ulang performa sedan tradisional dan mengangkat merek Suzuki satu tingkat ke atas.

Diproduksi di Jepang
Diproduksi di pabrik Suzuki yang baru di Segara, Jepang, Kizashi dilengkapi dengan mesin berkapasitas 2.4 Liter, 4 silinder segaris, double over-head camshaft (DOHC), yang dapat disetarakan dengan mesin-mesin mobil lain di kelasnya.

Mesin Kizashi termasuk ringan karena sebagian besar menggunakan bahan aluminium. Dan, penggunaan balancer shaft membuat mesin Kizashi lebih seimbang, halus, tidak berisik, dan minim getaran.

Tenaga dan torsi mesin disalurkan ke keempat roda melalui persneling manual dengan 6 tingkat kecepatan. Juga disediakan persneling otomatik yang menggunakan continuously variable transmission (CVT), yang dilengkapi pedal kecil di setir untuk melakukan perpindahan gigi persneling secara manual.

Dan, untuk membuktikan bahwa mobil itu pantas disetarakan dengan mobil-mobil sekelasnya, Kizashi diuji coba di autobahn, Jerman, ruas jalan pegunungan yang berliku di pegunungan Alpen, Swiss, jalan batu di pinggiran Inggris, dan
sirkuit Nuerburgring.

Dari segi keamanan (safety), Kizashi sangat aman. Itu tidak mengherankan, Kizashi sarat dengan perangkat keamanan, aktif maupun pasif. Mulai dari delapan bantalan udara (airbag), electronic stability program (ESP), antilock braking system (ABS), electronic brake-force distribution (EBD), dynamic vehicle control (DVC), sampai tire pressure monitoring system. (JL)


Artikel dimuat di harian Kompas, 14 Agustus 2009, halaman 42


Label:

Camaro Transformers Edisi Khusus 2010

Penggemar film Transformers yang tertarik dengan Bumblebee Camaro kini dimungkinkan untuk memilikinya. Awal Agustus lalu, Chevrolet memperkenalkan Camaro Transformers Edisi Khusus 2010 di ComicCon, San Diego, Amerika Serikat.
”Ketika film Transformers yang pertama mencatat rekor box office, sangat banyak konsumen yang menyatakan ingin membeli Bumblebee Camaro. Kini, mereka dimungkinkan untuk memilikinya. Dan, ruas-ruas jalan di Amerika Utara tidak akan berhenti berdengung,” kata Karen Rafferty, Direktur Pemasaran Produk Chevrolet.



Namun, tentunya mobil hanya sosoknya yang mirip dengan Bumblebee Camaro. Mobil itu tentunya sama sekali tidak dapat berubah seperti Bumblebee Camaro di film Transformers, yang dibintangi oleh Shia LaBeouf (Sam Witwicky) dan Megan Fox (Mikaela) serta disutradarai oleh Michael Bay.



Chevrolet Camaro Transformers Edisi Khusus 2010 menyandang mesin berkapasitas 3.6 Liter, 6 silinder dengan konfigurasi V (V6), yang dilengkapi dengan variable valve timing untuk mengoptimalkan performa dan efisiensi dalam mengonsumsi bensin.

Tenaga maksimum sebesar 304 PK dan torsi maksimum sebesar 370 Nm disalurkan ke roda melalui persneling manual dengan 6 tingkat kecepatan yang merupakan perlengkapan standar Camaro Transformers Edisi Khusus 2010. Secara opsional juga tersedia persneling otomatik Hydra-Matic 6L50 dengan 6 tingkat kecepatan yang dilengkapi tapshift control (sejenis tiptronic).

Camaro yang menyandang mesin V6 itu mengonsumsi 1 liter bensin guna menempuh perjalanan sejauh 12,3 kilometer untuk penggunaan di jalan bebas hambatan.
Camaro Edisi Khusus dilengkapi dengan konektivitas bluetooth untuk telepon genggam, konektivitas USB, dan XM Satellite Radio and Onstar untuk mendengarkan siaran radio satelit, navigasi, dan menerima e-mail. Dan, dikombinasikan dengan desain Transformers, mengukuhkan status mobil itu sebagai mobil sport abad ke-21.

”Hasbro (perusahaan mainan multinasional yang berkedudukan di Amerika Serikat) sangat senang bekerja sama dengan Chevrolet dan bergembira melihat Camaro Transformers Edisi Khusus masuk ke pasar untuk menyenangkan penggemar,” kata Samantha Lomow, Pemimpin Merek Global bagi Transformers di Hasbro.

Kuning dan garis hitam
”Camaro kuning dengan garis-garis hitam sudah menjadi ikon tersendiri dan langsung diasosiasikan dengan karakter Bumblebee,” kata Samantha.



Di sisi kiri dan kanan depan mobil di bawah tulisan Camaro dan di dop keempat roda dipasang Autobot®, logo Transformers.

Camaro SS yang beperforma tinggi menyandang mesin berkapasitas 6.2 Liter, V8, dan dilengkapi dengan persneling manual dan persneling dengan 6 tingkat kecepatan. Yang menggunakan persneling manual menyandang mesin LS3 yang menghasilkan tenaga maksimum sebesar 426 PK dan torsi maksimum sebesar 569 Nm.

Sedangkan yang menggunakan persneling otomatik TR6060 menyandang mesin baru, L99. Mesin yang dikembangkan dari mesin LS3 itu dilengkapi dengan teknologi penghemat bensin, Active Fuel Management. Akibatnya, mesin yang menghasilkan tenaga maksimum sebesar 400 PK dan torsi maksimum sebesar 556 Nm serta menggunakan persneling otomatik dengan 6 tingkat kecepatan Hydra-Matic 6L80 menghabiskan 1 liter bensin untuk menempuh perjalanan sejauh 10,8 kilometer.

Disebutkan bahwa para dealer sudah mulai menerima pemesanan atas Chevrolet Camaro Edisi Khusus 2010, baik model LT, SS, maupun model optional RS.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 14 Agustus 2009, halaman 43




Label:

Senin, 10 Agustus 2009

Mercedes E-Class Terbaru Hadir di Indonesia

Mercedes Benz E-Class terbaru diluncurkan pada 3 Agustus lalu di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Kehadiran Mercedes Benz E-Class Generasi Ke-9 itu langsung menarik perhatian orang banyak karena mobil itu mengalami perubahan yang sangat signifikan dibandingkan dengan pendahulunya.
Mercedes Benz E-Class terbaru itu tampak lebih dinamis dan modern tanpa meninggalkan tradisi kemewahan E-Class. Mercedes Benz E-Class W212 itu sekaligus mengakhiri masa edar (lifecycle) Mercedes Benz E-Class W211 yang sudah tujuh tahun hadir di Indonesia.



Sedan E-Class terbaru itu dipasarkan dengan dua varian, yaitu E300
Elegance dan E300 Avantgarde. Kedua mobil itu menggunakan persneling
otomatik dengan 7 tingkat kecepatan (7G-Tronic) yang dilengkapi direct
select dan gearshift (pedal pemindah gigi persneling) di setir,
sunroof geser panoramic, sistem lampu depan pintar yang dilengkapi
lampu LED siang hari, dan lampu besar adaptif. Kedua mobil itu juga
dilengkapi dengan penyejuk udara (AC) otomatis, kursi depan dynamic
multicontour (Avantgarde), perangkat bantu parkir, Audio 20 dengan
head-up display monitor 5,8 inci dengan bluetooth interface sebagai
perlengkapan standar.

E300 Elegance dijual dengan harga off the road Rp 1,059 miliar dan
E300 Avantgarde dengan harga Rp 1,099 miliar.

Selain sedan, E-Class terbaru juga hadir dengan model coupe. E-
Class coupe hadir dengan 3 tipe, yaitu E250 CGI Coupe Avantgarde, E350
Coupe Elegance, dan E350 Coupe Avantgarde AMG.

E250 CGI Coupe Avantgarde dijual dengan harga off the road Rp
1,069 miliar, E350 Coupe Elegance Rp 1,299 miliar, dan E350 Coupe
Avantgarde AMG Rp 1,379 miliar.

Mendominasi segmennya
Sampai Juni 2009, angka penjualan E-Class sebanyak 501 unit dengan
perolehan pangsa pasar 81,5 persen di segmen sedan papan atas midsize.
Sejak tahun 1970-an, Mercedes Benz E-Class selalu memimpin
disegmennya, yang ditempati BMW Serie 5, Audi A6, dan Jaguar S Type.
Bahkan, di akhir masa edarnya di Indonesia, E-Class pada periode
Januari-Juni 2009 merupakan satu-satunya mobil di segmennya yang
mengalami peningkatan penjualan.

Diharapkan E-Class terbaru itu akan melanjutkan tradisi memimpin
di segmennya, seperti yang dicontohkan E-Class- E-Class pendahulunya
sejak tahun 1970-an.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 7 Agustus 2009, halaman 37





Label:

Leaf, Mobil Listrik Terbaru dari Nissan

Perusahaan pembuat mobil asal Jepang, Nissan, memperkenalkan mobil
listrik produksi pertamanya yang diberi nama Leaf. Penggunaan nama
Leaf atau daun itu dimaksudkan untuk memberikan kesan bahwa mobil itu
adalah mobil yang hijau, yang tidak mengeluarkan emisi sama sekali.
Langkah Nissan memperkenalkan mobil listrik pertamanya itu membuat
Nissan lebih dekat kepada cita-citanya untuk menjadi perusahaan
pembuat mobil listrik secara massal yang pertama.


Mobil hatchback yang sama sekali tidak mengeluarkan emisi itu akan
dipasarkan tahun depan di Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Carlos
Ghosn, Chief Executive Nissan, tidak menyebutkan harga jual Leaf, ia
hanya mengatakan, harga jualnya akan sangat kompetitif.

"Harga baterainya per bulan, ditambah harga pengisian ulang
baterainya, akan lebih murah ketimbang harga bensin," ujar Ghosn.



Selama ini, mobil listrik berjuang keras untuk menyaingi mobil
konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Namun,
keterbatasan jarak jelajahnya karena terbatas persediaan tenaga
listrik di baterai dan tingginya biaya menjadikan mobil listrik masih
sulit diterima.

Carlos Ghosn menegaskan bahwa Nissan akan memproduksi dan
memasarkan Leaf secara massal. "Kami perlu menanamkan modal yang besar
untuk membangun pabrik mobil dan pabrik baterai pada saat seluruh
perusahaan pembuat mobil justru menahan modalnya," kata Ghosn, seraya
menambahkan, "Kami melihat ada potensi yang besar (untuk memproduksi
mobil listrik), itu sebabnya kami maju terus."

Nissan memilih Inggris sebagai basis untuk memproduksi baterai
bagi mobil listrik produksinya. Nissan menanamkan modal sebesar 200
juta poundsterling dan diharapkan akan menciptakan 350 lowongan kerja
baru.

Disebutkan, Nissan merencanakan untuk memproduksi 100.000 mobil
listrik pada tahun 2012.

Namun, Nissan tentunya tidak sendiri. Ada beberapa perusahaan
pembuat mobil lain yang juga memproduksi mobil listrik meskipun belum
sampai memproduksi secara massal. Mitsubishi, Mini E (BMW), dan Smart
Car (Mercedes Benz) termasuk di antara perusahaan pembuat mobil yang
mulai memusatkan diri pada mobil listrik.



Nissan Leaf dapat menempuh perjalanan sejauh 160 kilometer dengan
sekali pengisian baterai. Motor listrik yang digunakannya memiliki
tenaga maksimum 377 PK dan torsi maksimum 280 Nm. Kecepatan
maksimumnya 140 kilometer per jam.

Dapat bersaing
Selama beberapa dekade, industri otomotif mengatakan bahwa era
mobil listrik sudah dekat. Pemanasan global dan semakin tipisnya
cadangan minyak mentah di perut bumi membuat perusahaan pembuat mobil
tidak mempunyai pilihan lain, kecuali menengok kepada mobil listrik.

Namun, keterbatasan jarak jelajah mobil listrik karena terbatasnya
persediaan tenaga listrik di baterai, dan lamanya waktu yang
diperlukan untuk mengisi ulang baterai, membuat mobil listrik sulit
menyaingi mobil konvensional yang menggunakan BBM.

Akan tetapi, menurut perusahaan-perusahaan pembuat mobil, kali ini
keadaannya berbeda. Ini mengingat kualitas baterai sudah jauh lebih
baik ketimbang baterai lama. Baterai lithium-ion modern sudah jauh
lebih efisien sehingga jarak jelajah mobil listrik 160-240 kilometer
sebelum harus diisi ulang.

Dan, dengan charger khusus, pengisian ulang baterai hanya memakan
waktu 2 jam, sama seperti mengisi ulang baterai telepon genggam,
sebelum dapat digunakan kembali sejauh 160-240 kilometer.



Pada pengisian normal di rumah diperlukan waktu pengisian 7-8 jam
sebelum mobil dapat digunakan untuk melakukan perjalanan sejauh 160-
240 kilometer. Dengan kemampuan seperti itu, diperkirakan mobil
listrik dapat menyaingi kepraktisan mobil konvensional untuk
penggunaan di dalam kota. Sebab, dalam penggunaan di dalam kota, jarak
jelajah orang per hari sekitar 160 kilometer.

Untuk penggunaan luar kota, di mana jarak tempuh melampaui 160
kilometer, mobil listrik belum dapat menandingi kepraktisan mobil
konvensional yang menggunakan BBM.

Berbeda dengan di negara maju, di mana listrik dihasilkan dengan
menggunakan tenaga nuklir, tenaga angin, dan tenaga air, Indonesia
masih mengandalkan solar, gas alam, atau batubara.

Dengan demikian, di Indonesia, mobil listrik tidak sepenuhnya
bebas emisi. Ini mengingat untuk mengisi ulang baterainya, masih
digunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil yang
polusinya relatif tinggi.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 7 Agustus 2009, halaman 37

Label: