Senin, 05 Agustus 2019

Mercedes-AMG G 63, Mobil Penumpang Favorit Pengunjung GIIAS 2019


Penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 telah berakhir pekan lalu, 28 Juli lalu. Namun, ada beberapa cerita yang masih menarik untuk dibahas, di antaranya adalah tentang Mercedes-AMG G 63 yang menjadi mobil penumpang favorit pilihan pengunjung. Mercedes-AMG G 63 adalah salah satu varian G Class Mercedes Benz yang legendaris karena itu walaupun posisinya terpisah, kehadirannya menarik perhatian pengunjung GIIAS 2019.
Huruf G itu adalah singkatan dari geländewagen, yang artinya adalah mobil lintas alam (cross country). Sejatinya G Class adalah jip, tetapi karena jip dibuat ekstra nyaman serta fitur dan interiornya semewah sedan, maka G Class dikategorikan sebagai SUV (sport utility vehicle). Dan, dengan panjang 4,873 meter, lebar 1,984 meter, dan tinggi 1,969 meter, Mercedes-AMG G 63 merupakan midsize SUV.
Mercedes AMG G 63 adalah varian teratas dari G Class. Bahkan disebutkan, the new Mercedes-AMG G 63 does not tolerate rivals, tidak mentolerir pesaing. Dengan menyandang mesin berkapasitas 4.0 Liter (3.982 cc), 8 silinder dengan konfigurasi V (V8), dan diperkuat oleh dua turbocharger, tenaga dan torsi yang dihasilkan lebih dari cukup. Tenaga maksimumnya 585 PK pada 6.000 rpm, dan torsi maksimumnya 850 Nm pada 2.500-3.000 rpm.  Tenaga dan torsi sebesar itu diteruskan ke keempat roda yang berdiameter 21 inci melalui AMG Speedshift 9G-Tronic, dengan 9 tingkat kecepatan.
Di jalan raya, Mercedes-AMG G 63 dapat mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dari posisi berhenti dalam waktu 4,5 detik, sangat cepat untuk sebuah SUV. Dan, dapat terus dipacu hingga kecepatan maksimum yang dibatasi secara elektronik pada 220 kilometer per jam. Di medan offroad, Mercedes-AMG G 63 dikenal ketangguhannya berkat penggunaan tiga kunci gardan (differential lock), di depan, di tengah, dan di belakang.


G Class yang dikembangkan oleh Daimler-Benz dan Steyr Daimler Puch di Graz, Austria, dan di Suttgartt 40 tahun lalu, tetap bertahan hingga sekarang. Modelnya telah berulang kali diubah tetapi bodi yang kotak dan kokoh tetap dipertahankan, dan ada 3 ciri yang tidak berubah, yakni tutup ban serep di belakang, bukaan pintu model kenop (tombol), dan semprotan pembersih lampu depan. Sedangkan kaca depan yang datar sudah diunah menjadi agak cembung untuk mengejar nilai aerodinamis (drug coefficient).
 Dan, G Class yang dibuat oleh Magna Steyr, Austria, tetap mempertahankan reputasinya sebagai kendaraan offroad tangguh yang nyaman dan aman dikendarai di jalan raya.
Mercedes-AMG G 63 yang dijual dengan harga Rp 5,459 miliar itu mengkonsumsi bensin sebanyak 13,3-13,1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer. Itu setara dengan 1 liter bensin untuk menempuh jarak 7,5-7,6 kilometer. Boros…. Tapi siapa yang peduli jika tenaga dan torsi yang dihasilkan sebesar itu. Kapasitas tengki bensinnya 100 liter. Dengan demikian, Mercedes-AMG G63 dapat menjelajah sejauh 750-760 kilometer untuk satu kali pengisian.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda