Mercedes-AMG G 63, Mobil Penumpang Favorit Pengunjung GIIAS 2019
Penyelenggaraan
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 telah berakhir pekan
lalu, 28 Juli lalu. Namun, ada beberapa cerita yang masih menarik untuk
dibahas, di antaranya adalah tentang Mercedes-AMG G 63 yang menjadi mobil penumpang favorit pilihan pengunjung. Mercedes-AMG G 63 adalah salah satu varian G Class
Mercedes Benz yang legendaris karena itu walaupun posisinya terpisah,
kehadirannya menarik perhatian pengunjung GIIAS 2019.
Huruf G itu
adalah singkatan dari geländewagen, yang
artinya adalah mobil lintas alam (cross
country). Sejatinya G Class adalah jip, tetapi karena jip dibuat ekstra
nyaman serta fitur dan interiornya semewah sedan, maka G Class dikategorikan
sebagai SUV (sport utility vehicle). Dan,
dengan panjang 4,873 meter, lebar 1,984 meter, dan tinggi 1,969 meter,
Mercedes-AMG G 63 merupakan midsize
SUV.
Mercedes AMG
G 63 adalah varian teratas dari G Class. Bahkan disebutkan, the new
Mercedes-AMG G 63 does not tolerate rivals,
tidak mentolerir pesaing. Dengan menyandang mesin berkapasitas 4.0 Liter (3.982
cc), 8 silinder dengan konfigurasi V (V8), dan diperkuat oleh dua turbocharger, tenaga dan torsi yang
dihasilkan lebih dari cukup. Tenaga maksimumnya 585 PK pada 6.000 rpm, dan
torsi maksimumnya 850 Nm pada 2.500-3.000 rpm.
Tenaga dan torsi sebesar itu diteruskan ke keempat roda yang berdiameter
21 inci melalui AMG Speedshift 9G-Tronic, dengan 9 tingkat kecepatan.
Di jalan
raya, Mercedes-AMG G 63 dapat mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dari
posisi berhenti dalam waktu 4,5 detik, sangat cepat untuk sebuah SUV. Dan,
dapat terus dipacu hingga kecepatan maksimum yang dibatasi secara elektronik
pada 220 kilometer per jam. Di medan
offroad, Mercedes-AMG G 63 dikenal ketangguhannya berkat penggunaan tiga kunci
gardan (differential lock), di depan,
di tengah, dan di belakang.
G Class yang
dikembangkan oleh Daimler-Benz dan Steyr Daimler Puch di Graz, Austria, dan di
Suttgartt 40 tahun lalu, tetap bertahan hingga sekarang. Modelnya telah
berulang kali diubah tetapi bodi yang kotak dan kokoh tetap dipertahankan, dan
ada 3 ciri yang tidak berubah, yakni tutup ban serep di belakang, bukaan pintu
model kenop (tombol), dan semprotan pembersih lampu depan. Sedangkan kaca depan
yang datar sudah diunah menjadi agak cembung untuk mengejar nilai aerodinamis (drug coefficient).
Dan, G Class yang dibuat oleh Magna Steyr,
Austria, tetap mempertahankan reputasinya sebagai kendaraan offroad tangguh yang nyaman dan aman dikendarai
di jalan raya.
Mercedes-AMG
G 63 yang dijual dengan harga Rp 5,459 miliar itu mengkonsumsi bensin sebanyak
13,3-13,1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer. Itu setara
dengan 1 liter bensin untuk menempuh jarak 7,5-7,6 kilometer. Boros…. Tapi
siapa yang peduli jika tenaga dan torsi yang dihasilkan sebesar itu. Kapasitas
tengki bensinnya 100 liter. Dengan demikian, Mercedes-AMG G63 dapat menjelajah
sejauh 750-760 kilometer untuk satu kali pengisian.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda