Selasa, 14 Agustus 2018

Lexus: Royal Majestic Experience




Lexus Indonesia hadir di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 tidak hanya sebatas meluncurkan dan memamerkan mobil. Lexus Indonesia juga muncul dengan booth megah yang bertema The Royal Majestic. Dan, lewat booth-nya itu, Lexus Indonesia ingin pengunjung booth-nya merasakan pengalaman menjadi bangsawan (royals), dan kata Adrian Tirtajaya, GM Lexus Indonesia, ”Diperlakukan sebagai raja-raja."
Suasana di dalam booth Lexus, seperti suasana di dalam istana lengkap dengan taman kerajaannya. Nuansa Jepang dipadu dengan ornament kebudayaan Indonesia, seperti batik dan ukiran wayang. Dan, dengan menggunakan kaca dengan ketebalan khusus, hiruk-pikuk Auto Show tidak sampai menerobos masuk ke dalam, hening, seperti tengah berada di tempat lain. 
Muncul di GIIAS, Lexus harus tampil beda, ekslusif. Mengingat booth Lexus letaknya berseberangan dengan booth mobil papan atas lainnya, yakni Mercedes Benz, dan di dekatnya ada booth Audi, dan BMW yang memiliki paviliun tersendiri. Dan, sebagai pendatang baru di segmen sedan papan atas dunia, Lexus tidak mempunyai pilihan lain kecuali tampil beda, menohok. Dan, yang membanggakan, booth Lexus di GIIAS 2018 terpilih sebagai Favorite Premium Car Booth.
Mercedes Benz dan BMW telah memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Mercedes Benz sebagai agen tunggal merk (APM) hadir sejak tahun 1971. Namun, kehadirannya di Indonesia sudah lebih jauh dari itu, bahkan jauh sebelum Karl Benz bergabung dengan Gottlieb Daimler. Benz pertama hadir di Indonesia sejak tahun 1894, saat Susuhunan Solo Paku Buwono X menerima mobil Benz Karnival Phaeton dari Jerman melalui Pelabuhan Semarang. Lalu, Daimler pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1907. Dan, pada tahun 1928, dua tahun setelah Benz bergabung dengan Daimler (Mercedes), Mercedes Benz hadir di Jakarta.
BMW memproduksi mobil pertamanya pada tahun 1928, baru hadir di Indonesia pada tahun 1970-an. Sedangkan Audi yang pertama kali diproduksi pada tahun 1910 itu masuk ke Indonesia pada tahun 1997. Dibandingkan dengan rival-rivalnya di segmen mobil papan atas Lexus adalah pendatang baru. Pertama kali muncul di dunia pada tahun 1989, dan baru masuk ke Indonesia pada tahun 2007. 
Lexus lahir karena keinginan Eiji Toyoda, Pemimpin Toyota Motor Corporation, untuk memiliki kendaraan papan atas yang dapat disetarakan dengan yang terbaik di dunia. Pada tahun 1983, Eiji Toyoda memanggil para eksekutifnya dan mengadakan pertemuan rahasia. Dalam pertemuan itu, ia menantang mereka untuk meciptakan sebuah mobil papan atas yang dapat disetarakan dengan yang terbaik di dunia. Enam tahun kemudian, tahun 1989, muncullah Lexus LS 400, yang selintas mirip dengan Mercedes Benz S Class, tetapi dengan harga jual yang hanya separuhnya.     

Last but not least
Namun, sama seperti seperti kata-kata bijak, last but least (yang terakhir, tetapi bukan yang terkecil), Lexus berhasil menempati posisi tersendiri di segmen papan atas dunia dan Indonesia. Lexus, yang muncul dengan slogan ”Pursuit for Perfection” (Mengejar Kesempurnaan),  kemudian juga muncul dengan dengan slogan ”Amazing Motion” (Menakjubkan dalam Bergerak), tidak hanya menyediakan mobil papan atas, melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup (life style) kalangan atas.
Semua itu dicapai berkat konsep Intersect by Lexus. Intersect adalah kependekan dari Intersection, artinya persimpangan, atau titik pertemuan. Lexus mendefinisikan show room Lexus sebagai Rumah Lexus, lebih dari sekadar rumah pajang. Dengan kata lain, Rumah Lexus adalah sebuah ruang yang unik yang merupakan titik pertemuan antara gaya hidup, filosofi, produk, dan pengalaman, di mana orang mendapatkan pengalaman Lexus, tanpa harus duduk di balik setir di salah satu mobil Lexus.

Di dalam Rumah Lexus, para tamu akan dapat terhubung dengan Lexus melalui berbagai acara, aktivitas, makanan, dan kebudayaan, serta melalui desain interior tradisional Jepang yang didasari tema menghubungkan komunitas dan orang bersama dengan mobil-mobil, serta ruang pajang yang mendemonstrasikan, apa saja yang dapat ditawarkan oleh merek mahal di dalam sebuah clubhouse (gedung pertemuan) yang bertipe (ramah) lingkungan. Pendeknya, segala citarasa Lexus terwakili di dalam Intersect, atau Rumah Lexus.
Dan, karena ingin dikenal sebagai merek papan atas progresif yang berskala gobal, Lexus memilih dua kota global utama sebagai tempat untuk membangun Intersect, di luar Tokyo, yakni New York, Amerika Serikat, dan Dubai, Uni Emirat Arab.
Di Tokyo, Intersect Lexus didirikan di Distrik Aoyama yang merupakan salah satu area progresif yang ditempati penduduk yang relatif muda dan dinamis. Di lokasi itu pula terdapat toko merek-merek papan atas yang dapat diasosiasikan dengan Lexus, seperti Prada, Cartier, dan Mackintosh.   
Di Jakarta, Indonesia Intersect diwakili dengan Lexus Gallery, yang berlokasi di Jalan Proklamasi No. 35, di kawasan elite Menteng. Dan, Lexus Indonesia menambahkan konsep Intersect itu dengan layanan home service dengan Lexus Mobile Concierge Service, dan Lexus Parking Privilege yaitu area parkir khusus yang tersedia di beberapa lokasi  lifestyle premium seperti Senayan City, Grand Indonesia, Mal Kelapa Gading, Hotel Fairmont Jakarta, dan Hotel Dharmawangsa.     Dengan kata lain, pembeli mobil Lexus tidak hanya mendapatkan mobil papan atas sebagai symbol status, tetapi mendapatkan layanan kalangan atas, yang lebih dari layanan purna jual. Memarkir mobil di pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta, bukanlah pekerjaan yang mudah. Menyerahkan mobil kepada petugas valet parking kadang-kadang bukan pilihan yang cerdas, apalagi jika banyak terdapat barang pribadi di dalam mobil. Lexus menawarkan jalan keluar yang cerdas, menyediakan menyediakan areal parkir khusus Lexus.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda