Lexus: Royal Majestic Experience
Lexus Indonesia hadir di Gaikindo
Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 tidak hanya sebatas meluncurkan
dan memamerkan mobil. Lexus Indonesia juga muncul dengan booth megah yang bertema The Royal Majestic. Dan, lewat booth-nya itu, Lexus Indonesia ingin
pengunjung booth-nya merasakan
pengalaman menjadi bangsawan (royals),
dan kata Adrian Tirtajaya, GM Lexus Indonesia, ”Diperlakukan sebagai raja-raja."
Suasana di dalam booth Lexus,
seperti suasana di dalam istana lengkap dengan taman kerajaannya. Nuansa Jepang
dipadu dengan ornament kebudayaan Indonesia, seperti batik dan ukiran wayang. Dan,
dengan menggunakan kaca dengan ketebalan khusus, hiruk-pikuk Auto Show tidak
sampai menerobos masuk ke dalam, hening, seperti tengah berada di tempat
lain.
Muncul
di GIIAS, Lexus harus tampil beda, ekslusif. Mengingat booth Lexus letaknya
berseberangan dengan booth mobil papan atas lainnya, yakni Mercedes Benz, dan
di dekatnya ada booth Audi, dan BMW yang memiliki paviliun tersendiri. Dan,
sebagai pendatang baru di segmen sedan papan atas dunia, Lexus tidak mempunyai
pilihan lain kecuali tampil beda, menohok. Dan, yang membanggakan, booth Lexus
di GIIAS 2018 terpilih sebagai Favorite Premium Car Booth.
Mercedes
Benz dan BMW telah memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Mercedes Benz
sebagai agen tunggal merk (APM) hadir sejak tahun 1971. Namun, kehadirannya di
Indonesia sudah lebih jauh dari itu, bahkan jauh sebelum Karl Benz bergabung
dengan Gottlieb Daimler. Benz pertama hadir di Indonesia sejak tahun 1894, saat
Susuhunan Solo Paku Buwono X menerima mobil Benz Karnival Phaeton dari Jerman
melalui Pelabuhan Semarang. Lalu, Daimler pertama masuk ke Indonesia pada tahun
1907. Dan, pada tahun 1928, dua tahun setelah Benz bergabung dengan Daimler (Mercedes),
Mercedes Benz hadir di Jakarta.
BMW
memproduksi mobil pertamanya pada tahun 1928, baru hadir di Indonesia pada
tahun 1970-an. Sedangkan Audi yang pertama kali diproduksi pada tahun 1910 itu masuk
ke Indonesia pada tahun 1997. Dibandingkan dengan rival-rivalnya di segmen
mobil papan atas Lexus adalah pendatang baru. Pertama kali muncul di dunia pada
tahun 1989, dan baru masuk ke Indonesia pada tahun 2007.
Lexus
lahir karena keinginan Eiji Toyoda, Pemimpin Toyota Motor Corporation, untuk
memiliki kendaraan papan atas yang dapat disetarakan dengan yang terbaik di
dunia. Pada tahun 1983, Eiji Toyoda memanggil para eksekutifnya dan mengadakan
pertemuan rahasia. Dalam pertemuan itu, ia menantang mereka untuk meciptakan
sebuah mobil papan atas yang dapat disetarakan dengan yang terbaik di dunia.
Enam tahun kemudian, tahun 1989, muncullah Lexus LS 400, yang selintas mirip
dengan Mercedes Benz S Class, tetapi dengan harga jual yang hanya separuhnya.
Last but not least
Namun,
sama seperti seperti kata-kata bijak, last
but least (yang terakhir, tetapi bukan yang terkecil), Lexus berhasil
menempati posisi tersendiri di segmen papan atas dunia dan Indonesia. Lexus,
yang muncul dengan slogan ”Pursuit
for Perfection” (Mengejar Kesempurnaan), kemudian juga muncul dengan dengan slogan
”Amazing Motion” (Menakjubkan dalam Bergerak), tidak hanya menyediakan mobil
papan atas, melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup (life style) kalangan atas.
Semua itu dicapai berkat konsep
Intersect by Lexus. Intersect adalah kependekan dari Intersection, artinya
persimpangan, atau titik pertemuan. Lexus mendefinisikan show room Lexus sebagai Rumah Lexus, lebih dari sekadar rumah
pajang. Dengan kata lain, Rumah Lexus adalah sebuah ruang yang unik yang
merupakan titik pertemuan antara gaya hidup, filosofi, produk, dan pengalaman,
di mana orang mendapatkan pengalaman Lexus, tanpa harus duduk di balik setir di
salah satu mobil Lexus.
Di dalam Rumah Lexus, para tamu
akan dapat terhubung dengan Lexus melalui berbagai acara, aktivitas, makanan,
dan kebudayaan, serta melalui desain interior tradisional Jepang yang didasari
tema menghubungkan komunitas dan orang bersama dengan mobil-mobil, serta ruang
pajang yang mendemonstrasikan, apa saja yang dapat ditawarkan oleh merek mahal
di dalam sebuah clubhouse (gedung pertemuan) yang bertipe
(ramah) lingkungan. Pendeknya, segala citarasa Lexus terwakili di dalam
Intersect, atau Rumah Lexus.
Dan, karena ingin dikenal sebagai
merek papan atas progresif yang berskala gobal, Lexus memilih dua kota global
utama sebagai tempat untuk membangun Intersect, di luar Tokyo, yakni New York,
Amerika Serikat, dan Dubai, Uni Emirat Arab.
Di Tokyo, Intersect Lexus
didirikan di Distrik Aoyama yang merupakan salah satu area progresif yang
ditempati penduduk yang relatif muda dan dinamis. Di lokasi itu pula terdapat toko
merek-merek papan atas yang dapat diasosiasikan dengan Lexus, seperti Prada,
Cartier, dan Mackintosh.
Di Jakarta,
Indonesia Intersect diwakili dengan Lexus Gallery, yang berlokasi di Jalan
Proklamasi No. 35, di kawasan elite Menteng. Dan, Lexus Indonesia menambahkan
konsep Intersect itu dengan layanan home
service dengan Lexus Mobile Concierge Service, dan Lexus
Parking Privilege yaitu area parkir khusus yang tersedia di beberapa lokasi lifestyle
premium seperti Senayan City, Grand Indonesia, Mal Kelapa Gading, Hotel
Fairmont Jakarta, dan Hotel Dharmawangsa. Dengan
kata lain, pembeli mobil Lexus tidak hanya mendapatkan mobil papan atas sebagai
symbol status, tetapi mendapatkan
layanan kalangan atas, yang lebih dari layanan purna jual. Memarkir mobil di
pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta, bukanlah pekerjaan yang mudah.
Menyerahkan mobil kepada petugas valet parking kadang-kadang bukan pilihan yang
cerdas, apalagi jika banyak terdapat barang pribadi di dalam mobil. Lexus menawarkan
jalan keluar yang cerdas, menyediakan menyediakan areal parkir khusus Lexus.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda