Selasa, 08 Desember 2009

Q5, Mobil Lintas Alam Papan Atas

Jika Anda memiliki jiwa petualang atau gemar melakukan petualangan dan berpenghasilan lumayan tinggi, Q5, sport utility vehicle compact dari Audi, bisa menjadi salah satu pilihan.
Mobil yang diluncurkan pada 16 Juli lalu di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, itu menyandang mesin berkapasitas 2.0 Liter (1.984 cc), 4 silinder segaris, menggunakan injektor bahan bakar langsung (FSI), diperkuat turbocharger, dan dilengkapi penggerak empat roda (quattro).



Perjalanan dengan Q5 tidak berhenti pada saat jalan aspal berakhir. Mobil lintas alam (cross country) yang menggunakan persneling otomatik dengan 7 tingkat kecepatan yang dilengkapi dengan teknologi S-Tronic itu didesain untuk menjelajahi dua medan, onroad dan offroad.

Yang perlu dilakukan pengendara hanyalah menginjak pedal rem, memindahkan tuas persneling dari huruf P (parking) ke huruf D (drive), melepaskan injakan kaki kiri dari pedal rem, memindahkannya ke pedal gas, dan melakukan kickdown (menginjak pedal gas dalam-dalam). Mobil akan melesat cepat dengan mantap.
Sebagai sport utility vehicle (SUV), Q5 memang cukup tangguh. Dalam keadaan normal, pembagian torsi untuk roda depan dan belakang 40 : 60. Jika diperlukan, torsi ke roda depan dapat ditingkatkan hingga 65 persen, sedangkan untuk roda belakang torsi dapat ditingkatkan sampai 85 persen. Q5 yang memiliki ketinggian dari permukaan tanah (ground clearance) 20 sentimeter itu dapat dengan mudah melintas di genangan air sedalam 50 sentimeter.



Selintas, Q5 yang dijual dengan harga Rp 930 juta itu tampak serupa dengan Volkswagen Tiguan. Namun, jika diamati dengan saksama, Q5 20 sentimeter lebih panjang daripada Tiguan dan interiornya sama sekali berbeda. Dan, tidak seperti Tiguan yang menempatkan mesinnya melintang (transverse), Q5 menempatkan mesinnya memanjang (longitudinal).



Pekan lalu Kompas mengemudikan Q5 menuju ranch kuda tunggangan Arthayasa di kawasan Meruyung, Cinere, Depok, Jawa Barat. Perjalanan menuju Meruyung itu tak terasa jauh
dan menyulitkan. Kesenyapan di dalam kabin membuat perjalanan yang cukup jauh itu terasa santai.
Bahkan, perbaikan jalan yang tengah dilakukan di sana-sini tidak membuat perjalanan dengan Q5 terganggu. Permukaan jalan yang berlubang pun ditaklukkan dengan mudah.

Cukup cepat
Memang dibandingkan dengan Q5 3.0 TDI yang bermesin diesel, yang pernah dikendarai Kompas akhir November 2008, torsi Q5 2.0 TFSI lebih kecil. Q5 3.0 TDI menghasilkan torsi maksimum sebesar 500 Nm pada 1.500-3.000 rpm, sedangkan Q5 2.0 TFSI menghasilkan torsi maksimum 350 Nm pada 1.500-4.200 rpm.

Namun, dengan tenaga maksimum 211 PK yang dihasilkan pada 6.000 rpm, Q5 2.0 TFSI melesat dengan cepat dari 0-100 kilometer per jam. Kecepatan 100 kilometer per jam dapat dicapai hanya dalam 7,2 detik dari posisi berhenti, cukup cepat untuk sebuah SUV.

Penggunaan persneling otomatik dengan 7 tingkat kecepatan membuat pertambahan kecepatan itu berlangsung halus tanpa sentakan. Jika diinginkan, pengendara dapat melakukan pergantian gigi persneling secara manual tanpa kehadiran pedal kopling. Klaim pabrik menyebutkan, kecepatan maksimum Q5 2.0 TFSI mencapai 219 kilometer per jam.

Dengan panjang 4,630 meter, lebar 1,880 meter, dan tinggi 1,650 meter, Q5 termasuk kategori SUV compact. Dan, dengan dimensi seperti itu, Q5 asyik digunakan di pinggiran Jakarta yang ruas jalannya tidak terlalu lebar. Tak terasa, Q5 telah memasuki ranch Arthayasa yang luas dan asri. (JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 4 Desember 2009, halaman 37

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda