Jumat, 27 Juni 2008

Kreatif dan Inovatif Jadi Kata Kunci


Kontes modifikasi mobil selalu menjadi kegiatan yang menarik. Para peserta kontes dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam memodifikasi jika ingin meraih posisi puncak, posisi terbaik.
Honda Jazz Tuning Contest 2008 yang diselenggarakan di main atrium Mal Taman Anggrek, 19-22 Juni 2008, pun tidak terkecuali. Kreatif dan inovatif merupakan kata kunci bagi peserta untuk meraih posisi terhormat.

Dari total aplikasi 118 peserta Honda Jazz Tuning Contest 2008 yang datang dari berbagai wilayah Indonesia, dipilih 18 peserta terbaik yang dianggap layak dipajang di main atrium Mal Taman Anggrek pada tanggal 19-22 Juni lalu.

Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor Yukihiro Aoshima menegaskan, Jazz Tuning Contest 2008 ini merupakan wujud komitmen Honda untuk tetap menjadi wadah dalam menyalurkan kreativitas bagi para pencinta modifikasi Honda Jazz.

Di antara 18 peserta yang terpilih itu terdapat sebuah Honda Jazz berwarna merah milik Andrieska Sheila Sakti, yang merupakan satu-satunya peserta perempuan. ”Saya sangat senang memodifikasi mobil,” ujar Andrieska yang baru saja lulus ujian SMA dan berniat meneruskan pendidikannya ke Universitas Pelita Harapan, jurusan Akuntansi.

Sejak kecil
Minat putri bungsu dari tiga bersaudara itu pada mobil sudah dimulai sejak kecil, dan perkenalannya dengan majalah modifikasi membuat minatnya untuk memodifikasi mobil tumbuh dengan subur. Dan, ketika mendapatkan Honda Jazz sebagai hadiah kelulusannya dari SMP 1 Yasporbi, ia mewujudkan impiannya.

Dalam Honda Jazz Tuning Contest 2007, Andrieska menyabet tiga gelar sekaligus, yakni The Best Non Solid Color, The Best Elegant Theme, dan The Best Elegant Theme Interior.

Dari luar, Honda Jazz milik siswa SMA 44 yang menggunakan nomor peserta 01 itu sangat apik. Modifikasi komponen dilakukan sangat rapi, halus, dan simpel. Pengecatan bodinya pun sangat bagus. Kerapian dan kehalusan dalam pengerjaannya menjadikan mobil itu dengan mudah menarik perhatian orang.

Keadaan yang hampir sama juga tampak pada interiornya. Penggarapan bagian-bagian interior juga dilakukan secara apik dan halus. Untuk tahun 2008 ini, selain menggarap interior, Andrieska juga menggarap mesin mobilnya yang pada tahun 2007 tidak diutak-atik.

Dalam Honda Jazz Tuning Contest 2008 ini, Andrieska menyabet empat gelar, yakni The Sexiest Female Ride, The Glamorous Body Kit, The Glamorous Engine, dan The Glamorous in Car Entertainment. Bahwa Drieska menyabut gelar The Sexiest Female Ride itu tidaklah mengherankan karena ia memang merupakan satu-satunya peserta perempuan.

Namun, jika ia menyabet gelar The Glamorous Engine, itu barulah luar biasa.
Apalagi, ia dapat menjelaskan dengan rinci mengenai apa saja modifikasi terhadap mesin yang disandang mobilnya. Misalnya, tentang penggunaan turbocharger, intercooler, sampai perubahan yang dilakukan pada pistonnya.

Namun, karena Andrieska tetap mempertahankan agar mobil tetap dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, total nilai yang diperolehnya kalah dibandingkan dengan peserta yang melakukan modifikasi ekstrem dan racing. Itu sebabnya Andrieska berada di posisi ketiga atau 2nd Runner Up King of Jazz Tuning Contest 2008. Posisi King of Jazz Tuning Contest 2008 diraih oleh Yohannes/Djono dan 1st Runner Up King of Jazz Tuning Contest 2008 diraih oleh Hendranata.



Pemenang utama (King) Jazz Tuning Contest 2008 mendapatkan hadiah uang tunai Rp 25 juta, piala, piagam, serta hadiah hiburan. 1st Runner Up King of Jazz Tunning Contest 2008 akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 25 juta, piala, piagam, serta hadiah hiburan. 2nd Runner Up King of Jazz Tuning Contest 2008 akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 10 juta, piala, piagam, serta hadiah hiburan.



Selain itu, pemenang masing-masing kategori, sebanyak 25 kategori, mendapatkan Rp 2,5juta, piala, piagam, serta hadiah hiburan dengan total hadiah Rp 105 juta. (JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 27 Juni 2008, halaman 44

Label:

Mazda5 “Dress Up” yang Diperkuat


Mazda5 dress up yang diperkuat pada tanggal 17 Juni lalu diluncurkan di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta. Penyebutan kata diperkuat itu sengaja dipergunakan karena memang Mazda5 mengalami peningkatan pada performa mesin yang disandangnya.
Walaupun Mazda5 masih mengandalkan mesin bensin berkapasitas 2.0 Liter, tetapi mesin Mazda5 dress up itu telah dilengkapi dengan sequential valve timing (S-VT) dan electronic throttle control (ETC) sehingga mengalami peningkatan tenaga, tanpa mengurangi efisiensi konsumsi bahan bakar dan tetap ramah lingkungan.

Tenaga maksimum yang dihasilkan mesin 2.0 Liter yang disandang Mazda5 itu 142 PK pada 6.500 rpm dan torsi maksimumnya 180 Nm pada 4.500 rpm, atau meningkat 8 PK dan 5 Nm dari mesin yang disandang pendahulunya. Tenaga dan torsi itu disalurkan ke roda melalui persneling otomatik dengan 5 tingkat kecepatan, yang dilengkapi ActiveMatic.

Peningkatan tenaga dan torsi pada mesin yang disandang Mazda5 itu di atas kertas membuat Mazda5 terbaru makin dinamis dan asyik dikendarai. Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia Yoshinori Nishihara mengatakan, Mazda5 telah mendapat respons positif dari para penggemar otomotif di Tanah Air, dan kini Mazda menyempurnakan lagi produk itu.

Dress up Mazda5 mencakup lampu depan dan lampu belakang serta komponen-komponen interior. Mazda5 terbaru telah tetap menghadirkan pengaturan tempat duduk ‘Karakuri’ 6+1, penyetelan tinggi dan jarak setir, serta pintu geser elektris ganda.

Mazda5 dress up sarat dengan perangkat keamanan (safety) aktif dan pasif. Tidak heran jika Mazda5 memperoleh lima bintang (perolehan tertinggi) dalam uji tabrakan (crash test) dari New Car Assessment Program (NCAP).

Suasana di kabin Mazda5 yang diimpor secara utuh (completely built-up/CBU) dari Jepang termasuk tersenyap di kelasnya. Selain karena adanya perbaikan pada peredaman suara, juga karena suara mesin Mazda5 terbaru pun lebih halus.
Mazda5 dijual dengan harga on the road DKI Jakarta Rp 301,5 juta.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 27 Juni 2008, halaman 44

Label:

New Chevrolet Aveo 1.5 yang Gaya dan Sporty


Pada hari Selasa (24/6) lalu, di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta, PT General Motors Autoworld Indonesia meluncurkan New Chevrolet Aveo 1.5 yang pertama kali dimunculkan di Frankfurt Motor Show, September 2008.
Dibandingkan dengan pendahulunya, New Chevrolet Aveo 1.5 terlihat lebih bergaya dan sporty. Kesan itu terutama muncul karena grille radiator pada hachback subkompak lima pintu dari General Motors itu berbentuk trapezium, yang menyambung sampai ke bawah bemper, mirip dengan grille radiator Audi, salah satu merek mobil papan atas asal Jerman.

Lambang Chevrolet yang berbentuk “dasi kupu-kupu” dengan warna kuning keemasan itu tampak menyatu dengan grille radiator yang berbentuk trapezium.

New Chevrolet Aveo 1.5 menyandang mesin baru berkapasitas 1.5 Liter (1.498 cc), 4 silinder segaris, dengan rasio kompresi 9,5 : 1, serta menghasilkan tenaga maksimum 84 PK pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 128 Nm pada 3.000 rpm. Dengan rasio kompresi 9,5 : 1 itu, berarti New Chevrolet Aveo 1.5 cukup menggunakan bahan bakar premium.



New Chevrolet Aveo 1.5 menggunakan remote elektris yang dilengkapi dengan anti theft deterrent system. Sistem immobilizer yang melengkapi New Chevrolet Aveo 1.5, membuat mesin mobil itu tidak dapat dihidupkan tanpa menggunakan kunci asli. Setiap kunci dilengkapi dengan chip khusus yang dihubungkan pada sistem di kendaraan.

Interior New Chevrolet Aveo 1.5 minimalis dan sederhana. Namun, kesederhanaannya itu yang membuat kabin terlihat lapang dan elegan. Volume bagasi hatchback subkompak dari General Motors ini pun cukup lapang.

New Chevrolet Aveo 1.5 memasuki segmen hatchback subkompak lima pintu yang pada saat ini ditempati antara lain oleh Honda Jazz, Toyota Yaris, Hyundai Getz, KIA Pride, dan Suzuki Swift. Chevrolet Aveo pertama kali dimasukkan ke Indonesia pada tahun 2003, dan saat ini populasinya telah mencapai sekitar 4.300 unit.



Mobil yang ditujukan bagi keluarga muda itu tersedia dalam enam pilihan warna, yakni poly silver, sports blue, pearl black, super red, highway yellow, dan urban grey. New Chevrolet Aveo 1.5 dipasarkan dengan dua varian, yakni yang menggunakan persneling manual (M/T) dengan 5tingkat kecepatan dan yang menggunakan persneling otomatik (A/T) dengan 4 tingkat kecepatan.

New Chevrolet Aveo 1.5 (M/T) dijual dengan harga on the road DKI Jakarta Rp 132 juta, dan New Chevrolet Aveo 1.5 A/T dengan harga Rp 147 juta.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 27 Juni 2008, halaman 44

Label:

Kamis, 19 Juni 2008

Audi R10 TDI Masih yang Terkuat di Le Mans



Audi R10 TDI masih yang terkuat dalam Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans 2007. Pekan lalu, Audi R10 TDI untuk ketiga kalinya kembali mengalahkan Peugeot 908 HDi, lawan terkuatnya. Di depan 258.500 penonton, yang merupakan rekor tersendiri, Audi R10 TDI meninggalkan Peugeot 908 HDi dengan rentang waktu 4 menit, 31 detik.



Audi R10 TDI yang pertama kali turun di Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans pada tahun 2006, langsung keluar sebagai juara pertama. Bahkan, Audi R10 TDI tercatat sebagai mobil diesel pertama yang menjuarai Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans.

Pertarungan antara kedua mobil balap itu sangat menggetarkan, jarak antara Audi R10 TDI dan rivalnya, Peugeot 908 HDi, tidak pernah lebih jauh daripada satu lap, satu putaran. Peugeot 908 HDi yang memimpin lomba lebih dulu, dikejar oleh Audi R10 TDI yang patut mendapatkan acungan jempol karena lebih andal dan efisien pada malam hari.

Setelah hujan turun di Le Mans, pembalap Dindo Capello (Italia), Tom Kristensen (Denmark), dan Allan McNish (Scotland) yang secara bergantian mengemudikan Audi R10 TDI Nomor 2, langsung mengambil alih pimpinan pada pukul 05.17 dini hari.

Di bawah guyuran air hujan, para pembalap Audi R10 TDI meninggalkan Peugeot 908 HDi dengan jarak satu lap. Itu karena Audi Sport Team Joest telah mempersiapkan Audi R10 TDI dengan setelan untuk khusus untuk melibas permukaan aspal yang kering dan basah. Dengan demikian, Audi hanya perlu menukar ban. Dan, Audi R10 TDI tetap mempertahankan posisinya di tempat pertama sampai memasuki finish pada pukul 15.00.

Pembalap-pembalap Audi R10 TDI kembali membuktikan bahwa tenaga dan torsi maksimum yang lebih besar saja ternyata tidak cukup untuk menjuarai Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans. Untuk menjuarai Le Mans diperlukan gabungan dari kecepatan (mobil), ketahanan (mesin), dan kerja sama (tim pembalap).



Audi R10 TDI menyandang mesin diesel dengan kapasitas 5.5 Liter, 12 silinder dalam konfigurasi V (V12), dilengkapi commonrail dan diperkuat dengan turbocharger ganda. Mesin diesel itu menghasilkan tenaga maksimum 650 PK (paardenkrachten, daya kuda) dan 1.100 Nm (Newton-meter). Tenaga dan torsi maksimum itu dicapai pada 3.000-5.000 putaran mesin per menit. Sementara itu, Peugeot 908 HDi menyandang mesin 5.5 Liter, V12, serta menghasilkan tenaga maksimum 700 PK dan torsi maksimum 1.200 Nm.

Dalam Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans setiap mobil dipacu selama 24 jam dengan total perjalanan sejauh 5.200 kilometer. Itu sama dengan satu musim Grand Prix F1 yang diselesaikan dalam satu hari. Dan, di dalam Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans setiap mobil dipacu dengan kecepatan rata-rata 230 kilometer per jam selama 24 jam tanpa henti (nonstop).
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans digolongkan sebagai lomba balap yang terberat di dunia.

Pada Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans yang memiliki lap sepanjang 13,65 kilometer, setiap mobil dikendarai secara bergantian oleh tiga pembalap. Setiap pembalap tidak diperkenankan mengendarai mobil lebih dari empat jam berturut-turut. Dan, secara keseluruhan, seorang pembalap tidak diperkenankan mengendarai mobil lebih dari 14 jam.

Audi Sport Team Joest dan pembalap-pembalap Audi R10 TDI nomor 2 sungguh-sungguh mengeksploitasi pengalamannya dan membalap tanpa membuat kesalahan. Salah satu momen yang paling menakutkan adalah ketika pada tahapan terakhir, Audi R10 TDI nomor 2 yang tengah dikendarai Tom Kristensen ditabrak dari belakang. Namun, lagi-lagi Audi R10 TDI membuktikan kekokohannya, dan menyelesaikan lomba dengan baik.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 20 Juni 2008, halaman 44

Label:

Kamis, 12 Juni 2008

Ninja 250R, Motor Sport Baru dari Kawasaki


Bagi penyuka motor berpenampilan sport, kini ada tunggangan yang layak dipertimbangkan, yakni Kawasaki Ninja 250R. Sepeda motor yang menyandang mesin 4 Tak (4 Langkah), 249 cc, 2 silinder sejajar, DOHC, 8 katup (4 katup per silinder), menghasilkan tenaga dan torsi yang cukup besar, yang memungkinkan Ninja 250R yang berukuran menengah tetap lincah dikendarai di ruas-ruas jalan di dalam kota dan asyik untuk perjalanan jarak jauh, antarkota.


Tenaga maksimum 30 PK dihasilkan pada 11.000 putaran per menit (rpm) dengan batas garis merah pada 13.000 rpm. Sedangkan torsi maksimum 22 Nm dihasilkan pada 9.500 rpm. Performa mesin seperti itu membuat performa N250R benar-benar seperti sepeda motor balap. Meskipun demikian, tidak berarti Ninja 250R tidak asyik dikendarai untuk pengendaraan santai di dalam kota.

Tangki bensin Ninja 250R berkapasitas 18 liter, sementara konsumsi bensinnya, 1 liter untuk melakukan perjalanan sejauh 30-35 kilometer (km). Dengan demikian, daya jelajah Ninja 250R sejauh 540-630 km. Akan tetapi, mengingat rasio kompesi Ninja 250-R 1 : 11,6, menjadikan bahan bakar yang prima untuk sepeda motor itu adalah Pertamax Plus.

Penggunaan suspensi garpu telescopic Showa 37 milimeter (mm) di depan dan Uni-Trak Kayaba di belakang yang memiliki 5 setelan kekerasannya (untuk pemakaian sendiri atau berdua di jalan mulus atau bergelombang) membuat Ninja 250R pengendaliannya stabil dan ban melekat erat dipermukaan jalan. Selain itu, sistem pendingin cairan membuat suhu mesin tetap terjaga sehingga performa mesin tetap stabil, yang diperlukan terutama pada saat melakukan perjalanan jarak jauh.



Ninja 250R sangat responsif, sedikit putaran pada handel gas (akselerator) sepeda motor langsung melesat. Namun, jangan khawatir penggunaan sistem rem disc brake dengan piringan petal berukuran 290 mm di depan dan 220 mm di belakang serta caliper dual piston, membuat rem sangat pakem.

Di luar segi performa, sosok Kawasaki Ninja 250R pun benar-benar menampilkan sepeda motor sport. Apalagi tempat duduk penumpang dilengkapi tutup sewarna bodi sehingga Ninja 250R tampak seperti sepeda motor single seater. Posisi setang yang agak tinggi membuat posisi badan saat mengendarai Ninja 250R tidak terlalu membungkuk. Ini amat nyaman meski harus stop and go di kemacetan lalu lintas atau melakukan perjalanan jarak jauh.

Didukung sistem knalpot 2-1 (2 leher yang menyatu di tengah), membuat torsi mesin disalurkan dengan lembut dan nyaman. Knalpot Ninja 250R juga dilengkapi dengan silencer dan dua katalitik konventer sehingga suara mesin tidak berisik tetapi tanpa kehilangan tenaga serta emisi yang dikeluarkan ramah lingkungan.

Namun, perlu diingat ada rupa tentunya juga ada harga. Itu sebabnya harga jual sebuah Kawasaki Ninja 250R Rp 44 juta rupiah. Harga off the road-nya sekitar Rp 39 juta.(*/jl)

Artikel ini adalah perbaikan dari artikel
yang dimuat di harian Kompas, 13 Juni 2008, halaman 44





Label:

Selasa, 10 Juni 2008

Nissan Akan Buat Mobil Bebas Emisi


Tidak mau kalah dengan perusahaan pembuat mobil asal Jepang
lainnya, Toyota dan Honda, Nissan pun juga akan memproduksi mobil
bebas emisi yang menggunakan perangkat fuel cell. Pada 2011 Nissan
bekerja sama dengan Renault akan memasarkan mobil listriknya secara
massal di Israel dan Denmark.


Baru-baru ini Nissan mengumumkan rencana untuk menjual mobil
listrik di Amerika Serikat dan Jepang pada akhir tahun 2010. Sebagai
tahap kedua, Aliansi Renault-Nissan mengembangkan mobil listrik yang
menggunakan perangkat fuel cell sebagai sumber listriknya.

Dua prototipe pada saat ini tengah diuji coba. Yang pertama,Nissan
XTrail fuel cell telah diuji coba secara sungguh di jalan selama lebih
dari dua tahun, dengan cara disewakan institusi Pemerintah Jepang.

Yang kedua adalah prototipe dari Renault yang diberi nama Scenic
ZEV H2. Mobil itu dikembangkan Aliansi Renault-Nissan dari Renault
Grand Scenic. Pada mobil itu dipasangkan perangkat fuel cell, tangki
penyimpanan hidrogen bertekanan tinggi, baterai lithium-ion kompak
milik Nissan.

Para insinyur dan teknisi Renault memodifikasi Grand Scenic untuk
menerima elemen-elemen kendaraan fuel cell di bawah lantai, dengan
tujuan kabin mobil itu tetap lapang untuk lima penumpang dewasa dan
juga dapat mengintegrasikan sistem elektris dan elektronis Nissan.

Kedua prototipe mobil fuel cell itu diciptakan untuk
mendemonstrasikan keberlangsungan konsep fuel cell yang hanya
mengeluarkan air (H2O) sebagai sisa (pembuangan) dan menggarisbawahi
komitmen Aliansi Renault-Nissan pada masa depan yang bebas emisi.

Renault Scenic ZEV H2 dan Nissan XTrail FCV akan ambil bagian
dalam road show melintasi Eropa pada bulan Juni-September mendatang.
Nissan akan mendemonstrasikan XTrail FCV di enam negara Eropa,
sedangkan Renault akan memajang Scenic ZEV H2 pada lokakarya
lingkungan di Barcelona, Spanyol, pada paruh kedua bulan Juni.(JL)


Artikel ini dimuat di harian Kompas, 6 Juni 2008, halaman 44


Label:

Kamis, 05 Juni 2008

Menghitung-hitung Uang untuk BBM


Pada tanggal 24 Mei lalu, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM). Harga 1 liter premium dinaikkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000, dan 1 liter solar dinaikkan dari Rp 4.300 menjadi Rp 5.500. Alasan yang dikemukakan pemerintah jelas, kenaikan harga jual BBM itu tidak terhindarkan mengingat di pasar dunia harga minyak mentah telah menembus angka 100 dollar Amerika Serikat (AS) per barrel, atau 1 liter sekitar 0,63 dollar (setara dengan Rp 5.690). Malah, pekan ini, harga minyak mentah mencapai 127 dollar AS, atau 1 liter sekitar 0,79 dollar AS (setara dengan Rp 7.110).



Kenaikan harga jual BBM pun kemudian diikuti dengan kenaikan tarif beberapa moda angkutan umum, sekitar Rp 1.000-Rp 1.500 lebih mahal, yang pada akhirnya juga akan menaikkan harga bahan-bahan pokok yang diangkut dengan kendaraan bermotor.

Perkiraan di atas kertas adalah kenaikan harga jual BBM itu akan membuat banyak orang dipaksa untuk memikirkan ulang, berapa besar uang yang harus disediakannya setiap bulan untuk membeli BBM. Besarnya uang yang harus disediakannya setiap bulan, berkaitan erat dengan kendaraan bermotor yang digunakannya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Besarnya yang harus disediakan itu tentunya juga akan berkaitan erat dengan boros atau tidaknya konsumsi BBM mobil yang digunakan sehari-hari. Mobil-mobil yang digolongkan boros BBM bakar adalah mobil yang menghabiskan 1 liter BBM untuk menempuh perjalanan sejauh 6-7 kilometer. Sedangkan mobil yang hemat BBM adalah mobil yang menghabiskan 1 liter BBM untuk menempuh perjalanan sejauh 11-12 kilometer. Bahkan, beberapa mobil tergolong sangat hemat, dengan 1 liter dapat menempuh perjalanan sejauh lebih dari 14 kilometer.

Rata-rata jarak tempuh mobil di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi 50-60 kilometer per hari. Jika seseorang menggunakan mobil yang boros BBM maka seseorang memerlukan sedikitnya 8,5 liter bensin per hari. Itu setara dengan uang sebesar Rp 51.000, atau Rp 1.530.000 per bulan, atau Rp 18.360.000 per tahun. Itu baru untuk uang bensin, belum termasuk uang tambahan untuk perawatan dan penggantian oli.

Pertanyaannya, bukan pada sanggup atau tidaknya seseorang menyediakan uang sebesar itu per bulan untuk BBM, tetapi relakah seseorang mengeluarkan uang sebesar itu per bulan hanya untuk BBM?

Jika mobil yang boros BBM itu digunakan oleh lebih dari satu orang, itu mungkin masih bisa diterima. Namun, jika digunakan hanya oleh satu orang, maka itu sulit diterima. Mengingat orang itu pasti mengoperasikan lebih dari satu mobil yang dimilikinya per hari. Pertanyaannya, berapa uang yang harus disediakannya untuk BBM per bulan?

Perlu Realistis

Menggunakan mobil yang tergolong hemat BBM mungkin merupakan pilihan yang lebih realistis. Dengan menggunakan mobil yang menghabiskan 1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 11-12 kilometer, seseorang hanya memerlukan BBM 4,9 liter perhari. Itu setara dengan Rp 29.400, atau Rp 882.000 per bulan, atau Rp 10.584.000 per tahun.

Dengan demikian, apabila seseorang beralih dari mobil yang boros BBM ke mobil yang hemat BBM, ia menghemat Rp 648.000 per bulan, atau Rp 7.776.000 per tahun.

Melihat naiknya harga BBM, dan naiknya tarif beberapa moda angkutan umum, maka diperkirakan jumlah sepeda motor akan bertambah, mengingat pada saat ini sepeda motor adalah sarana transportasi yang paling murah. Dengan 1 liter BBM, sebuah sepeda motor dapat menempuh perjalanan sejauh 40-50 kilometer. Bahkan, jika pengendaraannya dilakukan secara tepat, maka bukan tidak mungkin perjalanan yang ditempuh dengan 1 liter bensin dapat mencapai 60 kilometer.

Itu berarti per hari, seorang pengendara sepeda motor hanya memerlukan 1 liter BBM, setara dengan Rp 6.000. Itu sangat murah apabila dibandingkan dengan uang yang harus dikeluarkan seseorang untuk melakukan perjalanan ke kantor pergi-pulang dengan angkutan umum. Dalam satu hari, diperlukan uang sedikitnya Rp 10.000-Rp 15.000, bahkan lebih jika seseorang naik bus AC, dan juga masih harus menggunakan ojek. Apalagi jika seseorang baru pulang kembali ke rumah menjelang tengah malam, di mana pada saat itu angkutan umum regular sudah tidak ada, maka tentunya uang yang dikeluarkan menjadi lebih banyak.

Itu sebabnya semakin banyaknya sepeda motor yang lalu lalang di jalan itu jangan dilihat sebagai gangguan. Mengingat sebagian besar pengendara sepeda motor itu tidak mempunyai pilihan lain kecuali menggunakan sepeda motor. Oleh karena memang itulah moda transportasi yang termurah pada saat ini.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 5 Juni 2008, halaman 44

Label:

Minggu, 01 Juni 2008

Hyundai H1 Akan Ramaikan MPV Papan Atas



Tuntutan akan multi-purpose vehicle atau MPV papan atas akhir-akhir ini semakin gencar. Keinginan untuk memiliki kantor berjalan (kantor di dalam mobil) atau keinginan untuk bepergian dengan keluarga secara leluasa, baik dalam bentuk keleluasaan ruang maupun keleluasaan mengangkut orang dalam jumlah banyak, menjadikan MPV papan atas terus diburu.



Bepergian bersama keluarga, baik di dalam maupun di luar kota, selalu menjadi persoalan tersendiri. Ingin menggunakan satu mobil, daya tampungnya terbatas, mau menggunakan dua mobil juga merepotkan. Merayap di tengah kepadatan lalu lintas, apalagi dengan dua mobil, bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan.

Itu semua yang menjelaskan mengapa mobil-mobil, seperti Toyota Alphard, Volkswagen Caravelle, Volkswagen Transporter, dan Toyota Previa, banyak peminatnya. Di luar ketiga merek yang disebut itu juga masih ada Mercedes Benz Vito.
Jangan salah walaupun berkategori MPV papan atas dimensinya besar, mobil itu memiliki radius putar yang baik (sekitar 5,4 meter) sehingga mudah saja dibawa masuk ke mal, atau pusat perbelanjaan lain, dan diparkir di bawah tanah, atau di tingkat atas.

Di segmen MPV papan atas yang bisa memuat 8-12 penumpang, yang sempit itu, yang paling laris adalah Toyota Alphard, yang dimasukkan ke negara ini olehimportir umum. Pada tahun 2007 1.500 unit Toyota Alphard terjual habis. Adapun Toyota Previa hanya terjual 24 unit, Volkswagen Caravelle 54 unit, dan Volkswagen Transporter 42 unit.

Melihat jumlah sebesar itu, Toyota Astra Motor pun turun tangan. Dalam waktu dekat, agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota di Indonesia itu pun akan memasukkan Toyota Alphard. Menjadi pertanyaan, apakah Toyota Astra Motor dapat menjual Toyota Alphard dengan harga yang sama seperti yang ditawarkan importir umum, ataukah malah lebih rendah?

Mirip Alphard
Ceruk pasar yang sempit itu dalam waktu dekat masih akan diramaikan oleh sebuah MPV besar asal Korea Selatan. PT Hyundai Mobil Indonesia akan memasukkan Hyundai H1 yang selintas dimensinya mirip Toyota Alphard. Meskipun pada kenyataannya, Hyundai H1 sedikit lebih panjang ketimbang Toyota Alphard.



Sama seperti Toyota Alphard, Hyundai H1 pun turun denganmesin berbahan bakar bensin, berbeda dengan Volkswagen Caravelle dan Volkswagen Transporter yang seluruh varian yang dijual di sini berbahan bakar solar.

Dan, meskipun secara kualitas Hyundai H1 tidak kalah dibandingkan dengan lawannya dari Jepang, namun karena datang dari Korea Selatan, harganya pun lebih murah. Hyundai H1 akan dijual di bawah Rp 360 juta.

Berbeda dengan Toyota Alphard yang masuk dengan dua varian, yakni yang menyandang mesin berkapasitas 2.4 Liter dan mesin berkapasitas 3.0 Liter, Hyundai H1 hanya masuk dengan varian 2.4 Liter.

Kompas yang pertengahan Februari lalu mendapatkan kesempatan untuk menguji jalan Hyundai H1 tidak mengalami kesulitan dalam mengendarainya. Walaupun sosoknya besar, karena radius putarnya cukup baik untuk ukuran mobil di kelasnya, sekitar 5,61 meter, mudah saja untuk mengajak mobil tersebut bermanuver di lahan sempit.

Mesin 2.4 Liter (2.359 cc), 4 silinder segaris, cukup responsif untuk memacu mobil itu hingga ke batas. Kecepatan 120 kilometer per jam dengan mudah dicapainya. Kompas pada kesempatan mendapatkan unit
yang menggunakan persneling otomatik dengan 4 tingkat kecepatan. Di luar itu, juga tersedia Hyundai H1 yang menggunakan persneling manual dengan 5 tingkat kecepatan.

Penggunaan persneling otomatik membuat pengendaraan Hyundai H1 di tengah kemacetan lalu lintas tidak dirasakan sebagai beban. Pengendara tidak perlu setiap kali menginjak atau melepaskan pedal kopling, yang menjadi keharusan pada mobil yang menggunakan persneling manual.



Dan, bagi penumpangnya, perjalanan jarak jauh ke luar kota atau terjebak di kemacetan lalu lintas tidak menjadi masalah, mengingat penumpang pada kursi baris kedua dan ketiga dapat menikmati DVD lewat layar monitor yang diletakkan di bagian belakang pelindung kepala (head rest atau head restrain) kursi depan. Jika ingin lebih jelas, untuk penumpang kursi baris ketiga, layar monitor dapat diletakkan pada sandaran pelindung kepala kursi baris kedua.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 26 Februari 2008, halaman 38


Label: