Jumat, 27 Juni 2008

Mazda5 “Dress Up” yang Diperkuat


Mazda5 dress up yang diperkuat pada tanggal 17 Juni lalu diluncurkan di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta. Penyebutan kata diperkuat itu sengaja dipergunakan karena memang Mazda5 mengalami peningkatan pada performa mesin yang disandangnya.
Walaupun Mazda5 masih mengandalkan mesin bensin berkapasitas 2.0 Liter, tetapi mesin Mazda5 dress up itu telah dilengkapi dengan sequential valve timing (S-VT) dan electronic throttle control (ETC) sehingga mengalami peningkatan tenaga, tanpa mengurangi efisiensi konsumsi bahan bakar dan tetap ramah lingkungan.

Tenaga maksimum yang dihasilkan mesin 2.0 Liter yang disandang Mazda5 itu 142 PK pada 6.500 rpm dan torsi maksimumnya 180 Nm pada 4.500 rpm, atau meningkat 8 PK dan 5 Nm dari mesin yang disandang pendahulunya. Tenaga dan torsi itu disalurkan ke roda melalui persneling otomatik dengan 5 tingkat kecepatan, yang dilengkapi ActiveMatic.

Peningkatan tenaga dan torsi pada mesin yang disandang Mazda5 itu di atas kertas membuat Mazda5 terbaru makin dinamis dan asyik dikendarai. Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia Yoshinori Nishihara mengatakan, Mazda5 telah mendapat respons positif dari para penggemar otomotif di Tanah Air, dan kini Mazda menyempurnakan lagi produk itu.

Dress up Mazda5 mencakup lampu depan dan lampu belakang serta komponen-komponen interior. Mazda5 terbaru telah tetap menghadirkan pengaturan tempat duduk ‘Karakuri’ 6+1, penyetelan tinggi dan jarak setir, serta pintu geser elektris ganda.

Mazda5 dress up sarat dengan perangkat keamanan (safety) aktif dan pasif. Tidak heran jika Mazda5 memperoleh lima bintang (perolehan tertinggi) dalam uji tabrakan (crash test) dari New Car Assessment Program (NCAP).

Suasana di kabin Mazda5 yang diimpor secara utuh (completely built-up/CBU) dari Jepang termasuk tersenyap di kelasnya. Selain karena adanya perbaikan pada peredaman suara, juga karena suara mesin Mazda5 terbaru pun lebih halus.
Mazda5 dijual dengan harga on the road DKI Jakarta Rp 301,5 juta.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 27 Juni 2008, halaman 44

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda