Senin, 14 Januari 2008

Lampu Hijau bagi Mercedes Hibrida

Mercedes Benz agaknya tidak membiarkan Toyota dan Honda
menguasai pasar mobil hibrida (hybrid car), atau mobil yang
menggabungkan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine)
dengan motor listrik. Mengingat sampai tahun 2009, Mercedes Benz akan
meluncurkan tidak kurang dari tujuh model mobil hibrida ke pasar.
S400 yang berkategori sedan dan ML450 yang berkategori sport utility vehicle (SUV) merupakan dua di antara tujuh model mobil
hibrida yang akan diluncurkan oleh Mercedes Benz. Bahkan, disebut-
sebut bahwa Mercedes Benz juga akan membuat mobil hibrida yang
menggunakan mesin diesel, sesuatu hal yang belum dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan pembuat mobil Jepang.



S400 merupakan mobil hibrida mild yang dilengkapi dengan motor
listrik 15 kW (20 PK) yang mendapatkan tenaga listrik dari baterai
lithium-ion. Mobil yang menghasilkan tenaga maksimum 299 BHP, hanya
mengonsumsi bensin 7,9 liter per 100 kilometer, atau 1 liter bensin
dapat digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 12,65 kilometer.

Sedangkan ML450 adalah mobil hibrida penuh yang dilengkapi dengan
motor listrik 60 kW (80 PK) yang mendapatkan tenaga listrik dari
baterai nikel metal (tipe baterai yang digunakan mobil-mobil hibrida
pada saat ini). Namun, SUV besar yang menghasilkan tenaga 321 BHP itu
hanya mengonsumsi bensin 7,7 liter per 100 kilometer, atau 1 liter
bensin dapat digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 12,98
kilometer.

Bukan itu saja ML450 Hybrid juga menggunakan sistem listrik
bertegangan 300 volt sehingga yang mampu mengoperasikan penyejuk
ruangan (AC) ketika mesin bensin dimatikan, saat mobil berhenti di
lampu merah atau di tengah kemacetan lalu lintas.

Tidak bisa dimungkiri bahwa Toyota dan Honda adalah dua
perusahaan pembuat mobil yang sejak 10 tahun lalu telah mengembangkan
dan menjual mobil hibrida. Oleh karena itu, wajar saja jika kedua
perusahaan pembuat mobil asal Jepang itu nyaris tidak tersaingi dalam
pengembangan mobil hibrida.

Namun, di masa depan, kedua perusahaan pembuat mobil asal Jepang
itu tidak lagi seberuntung itu karena perusahaan-perusahaan pembuat
mobil lainnya juga mulai gencar dalam membuat mobil hibrida.

Langkah Mercedes Benz menuju ke pasar mobil hibrida dimulai pada
pertengahan September 2005, ketika perusahaan berkantor pusat di
Stuttgart, Jerman, itu memutuskan bekerja sama dengan BMW dan General
Motors untuk mengembangkan mobil hibrida.

Dan, kini Mercedes Benz telah siap meluncurkan mobil-mobil
hibrida produksinya ke pasar. Di luar S400 dan ML450 yang telah
disebutkan di atas, juga akan diluncurkan mobel E-Class.

Namun, bagi konsumen Indonesia yang ingin memiliki Mercedes Benz
hibrida masih harus menunggu, mengingat pada tahap-tahap awal
Mercedes Benz hanya akan memproduksi model yang menggunakan setir
kiri.

Sebelum keluar dengan mobil hibrida, sesungguhnya Mercedes Benz
telah mengembangkan mobil hibrida melalui Smart Fortwo, mobil mungil
yang dikembangkan Mercedes Benz dengan perusahaan jam tangan asal
Swiss, Swatch.

Mercedes F700

Di Frankfurt Motor Show 2007, akhir September lalu, Mercedes Benz
memajang F700, mobil hibrida yang dibuat untuk penelitian. Mercedes
Benz F700 yang menyandang mesin bensin berkapasitas 1.8 Liter, 4
silinder segaris, serta diperkuat turbocharger dan dibantu motor
listrik, performanya dapat disetarakan dengan mesin berkapasitas 3.5
Liter, 6 silinder dalam konfigurasi V (V6).



Dengan bantuan motor listrik yang digerakkan oleh arus listrik
dari baterai bertegangan tinggi (120 volt), F700 menghasilkan tenaga
maksimum 258 BHP, dan sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per
jam dalam waktu 7,5 detik.

Walaupun ukuran bodi F700 sama dengan S-Class versi Long hanya
mengonsumsi bensin 5,3 liter per 100 kilometer, atau 1 liter bensin
dapat digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 18,86 kilometer. Itu
tentunya sangat hemat apabila dibandingkan dengan S-Class versi Long
yang mengonsumsi rata-rata 1 liter bensin untuk menempuh perjalanan
sejauh 7-8 kilometer.



Sayangnya, Mercedes Benz belum mengungkapkan kapan F700 akan
diproduksi secara massal. Namun, diperkirakan mobil itu baru akan
sampai di ruang-ruang pajang (showroom) pada tahun 2011.

Dengan hadirnya Mercedes Benz di pasar mobil hibrida, tidak
berarti perusahaan mobil asal Jerman itu menghentikan proyek mobil
fuel cell yang tengah dikembangkan. Mobil fuel cell menggunakan gas
hidrogen (yang diisi di stasiun pengisian hidrogen) dan oksigen yang
diambil dari udara sebagai bahan baku untuk menghasilkan listrik.
Listrik yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan motor listrik.
Itu sebabnya, mobil fuel cell dapat digolongkan sebagai mobil listrik
yang memiliki sumber listriknya sendiri.(JL)

Artikel ini dimuat di
harian Kompas, 4 Januari 2008, halaman 40

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda