Kamis, 06 Desember 2007

Volkswagen Tiguan Siap Menantang BMW X3





Budapest, Hongaria, 13 September 2007 pukul 09.10. Pesawat
Lufthansa dengan nomor penerbangan LH 3440 yang membawa para wartawan
Indonesia, Singapura, Taiwan, Selandia Baru, dan Tahiti dari
Frankfurt baru saja mendarat. Di Budapest, para wartawan akan
melakukan test drive Volkswagen Tiguan, saudara muda dari Volkswagen
Touareg.

Tiguan adalah sebuah sport utility vehicle (SUV) kompak dari
Volkswagen yang untuk pertama kali dimunculkan secara resmi di
Frankfurt Motor Show 2007, 11 September 2007. Dan, kesempatan itu
adalah kemunculan Tiguan yang pertama di muka umum.

Tiguan yang menggunakan platform Volkswagen Golf muncul dengan
nama Concept A di Los Angeles Motor Show bulan November 2005. Sesuai
dengan dimensinya, Tiguan akan berada di segmen SUV kompak yang di
Indonesia saat ini ditempati BMW X3, Chevrolet Captiva, Ford Escape,
Honda CRV, Hyundai Tucson, KIA Sportage II, Mazda Tribute, Nissan X-
Trail, dan Suzuki Grand Vitara. Namun, dari segi harga jual,
Volkswagen Tiguan siap menantang BMW X3.

Setelah menyelesaikan prosedur keimigrasian, rombongan wartawan
pun disambut petugas Volkswagen AG yang ditugaskan untuk mengantar ke
pos khusus Volkswagen Tiguan di salah satu areal parkir di Terminal 2
Bandar Udara Internasional Budapest. Di pos khusus itu terparkir rapi
sekitar 60 Volkswagen Tiguan.

Volkswagen AG menyediakan Tiguan dalam tiga pilihan mesin, yakni
mesin bensin 1.4 Liter, mesin bensin 2.0 Liter, dan mesin diesel 2.0,
dan kesemuanya menggunakan persneling manual dengan 6 tingkat
kecepatan.

Berhubung Direktur Utama PT Car & Cars Indonesia Andrew Nasuri
mengungkapkan bahwa Volkswagen Tiguan yang akan diboyong ke Indonesia
pada bulan November 2008 adalah Tiguan yang bermesin bensin 2.0
Liter, maka pilihan pun dijatuhkan kepada Tiguan 2.0.

Setelah memasukkan Rute 1 (Bandar Udara-Citadella) sejauh 61,6
kilometer ke dalam perangkat navigasi, pada pukul 10.07 Volkswagen
Tiguan 2.0 pun dikendarai keluar pelataran parkir Terminal 2 Bandar
Udara Internasional Budapest.

Cuaca yang cerah dan suhu udara sejuk membuat perjalanan ke
Citadella menjadi perjalanan yang menyenangkan. Berbeda dengan produk
Volkswagen lainnya, cara melepas kopling dan cara Tiguan
berakselerasi lebih mirip mobil Jepang ketimbang mobil Eropa.

Namun, dari segi pengendalian (handling) dan suspensi, Tiguan
sepenuhnya adalah mobil Eropa. Pengendalian yang prima dan suspensi
yang empuk, yang menjadi kekhasan mobil-mobil Eropa, melekat erat
pada Tiguan. Empuknya suspensi Tiguan semula sempat menimbulkan
kekhawatiran bahwa mobil itu akan limbung saat menikung tajam. Akan
tetapi, kekhawatiran itu tidak terjadi. Tiguan tetap asyik dikendarai
walaupun dipacu dengan kecepatan tinggi di ruas jalan pedesaan yang
berliku.

Ruas-ruas jalan yang dilalui dari bandar udara ke Citadella
sangat beragam. Ada jalan raya (highway), jalan kota, dan jalan
perbukitan. Citadella yang terletak di puncak Geller Hill itu dikenal
sebagai salah tempat terindah di Budapest.



Di jalan raya, batas maksimum kecepatan yang diizinkan adalah 130
kilometer per jam. Namun, sesekali, terutama pada saat jalan agak
kosong, kecepatan dengan mudah ditingkatkan sampai 160 kilometer per
jam.

Peta navigasi yang melengkapi Volkswagen Tiguan cukup maju. Jika
belokan ke kiri atau ke kanan terlewati, navigasi tidak memberikan
perintah untuk memutar. Perangkat navigasi diam sejenak untuk
mempelajari peta, dan kemudian memberikan rute alternatif.

Di Citadella, Volkswagen AG menyediakan beberapa kuda-kuda yang terbuat
dari besi untuk mendemonstrasikan kemampuan offroad Tiguan. Bukan itu
saja, dalam demonstrasi kemampuan offroad Tiguan tersebut juga
ditunjukkan kekokohan bodi Tiguan. Misalnya, dengan mudah membuka-
tutup pintu Tiguan dalam kemiringan bodi sekitar 30 derajat. Namun,
dalam kesempatan itu, demonstrasi dilakukan oleh instruktur
berpengalaman, sementara wartawan hanya diizinkan duduk di kursi
penumpang.

Fitur "offroad"

Seusai makan siang, perjalanan dilanjutkan dari Citadella ke
padang offroad di Parcours, sejauh 41,9 kilometer. Di padang offroad,
wartawan diberi kesempatan menjajal kemampuan offroad Tiguan. Khusus
untuk keperluan offroad, disediakan Tiguan yang berpersneling
otomatik dan dilengkapi fitur offroad.

Perjalanan dari Citadella ke Parcours sangat mengasyikkan.
Separuh bagian perjalanan melintasi pusat kota Budapest dan separuh
bagian lagi melintas di jalan-jalan pedesaan yang sempit dan berliku.
Batas kecepatan maksimum yang diizinkan adalah 90 kilometer per jam.
Akan tetapi, untuk menguji coba pengendalian dan suspensi, sesekali
mobil dipacu sampai 120 kilometer per jam.

Memundurkan mobil bukanlah masalah karena Tiguan dilengkapi
dengan kamera di bagian belakang sehingga pengendara cukup melihat
keadaan di belakang mobil melalui layar monitor di dashboard. Jika
malas, pengendara tinggal mengaktifkan fitur parking-assistant dan
mobil akan parkir sendiri. Pengendara tinggal menginjak pedal gas dan
pedal rem.

Di Parcours, Tiguan dapat dengan mudah melahap padang offroad
yang disediakan. Penggunaan penggerak empat roda, yang di Volkswagen
dikenal dengan nama 4 Motion, dan fitur offroad yang mencakup hill
descent control membuat turunan terjal pun aman dilalui.
Tidak seperti saudara tuanya, Touareg, yang nyaman di medan
onroad dan ekstra tangguh di medan offroad, Tiguan lebih merupakan
SUV kota. Meskipun demikian, keandalannya di medan offroad cukup
lumayan.

Menjelang senja, kegiatan di Parcours harus diakhiri dan
perjalanan dilanjutkan ke Boscolo New York Palace Hotel, yang
merupakan akhir dari test drive Tiguan. (JL)

Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 27-09-2007, halaman 48



Label:

1 Komentar:

Blogger vaynick mengatakan...

Bagaimana dari sisi kelebihan mana yang terbaik VW Tiguan atau BMW X3 ?

3 Januari 2021 pukul 06.45  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda