Fiat 500 dan Fiat 500 Abarth
Pekan lalu diluncurkan dua varian Fiat 500 Abarth yang diproduksi secara terbatas. Kedua varian Fiat 500 itu menggunakan simbol kalajengking yang merupakan simbol Abarth, salah satu perusahaan pembuat mobil sport Italia.
Varian pertama adalah Fiat 500 Abarth, muncul dengan mesin berkapasitas 1.4 Liter, Turbo T-Jet, yang menghasilkan tenaga maksimum 160 PK. Kedua, Fiat 500 Abarth standar yang menghasilkan tenaga maksimum 135 PK, sedangkan Fiat 500 Abarth yang menghasilkan tenaga maksimum 100 PK hanya diproduksi sebagai mobil kehormatan bagi Ferrari.
Untuk varian yang pertama, yang diberi nama Edisi Pembuka, torsi yang dihasilkan lumayan besar, 230 Nm pada 3.000 rpm. Itu berkat turbocharger IHI RHF3 yang sanggup melesatkan mobil itu dari 0 hingga 100 kilometer per jam dalam waktu 7,4 detik. Suatu catatan waktu yang signifikan buat mobil yang menyandang mesin 1.4 Liter.
Kedua varian yang dibuat secara terbatas itu menawarkan rem cakram (disc brake) berventilasi, bodi yang direndahkan, velg alloy dan titanium berukuran 17 inci yang diberi warna putih, serta interior yang didominasi kulit tulen dan setir yang dibalut kulit berwarna merah.
Dan, itu belum semua karena kedua mobil keluaran Abarth itu dilengkapi dengan electronic stability program, torque transfer control terbaru, interscope Hi-Fi sound system, sampai sistem navigasi terbaru.
Modifikasi
Sayangnya, mobil-mobil jenis itu tidak masuk ke Indonesia. Jangankan modifikasinya, mobil Fiat aslinya saja sudah lama tidak hadir lagi di pasar mobil baru Indonesia.
Padahal, Fiat termasuk salah satu di antara merek-merek mobil pertama yang masuk ke negeri ini. Fiat tercatat masuk ke Indonesia pada tahun 1907, melalui jalur perseorangan. Pada saat itu Fiat didatangkan oleh orang-orang Belanda yang bekerja di perkebunan dan orang-orang pribumi yang kaya, termasuk kalangan priayi.
Setelah itu berbagai macam tipe Fiat dipasarkan di negeri ini dan yang paling populer adalah Fiat 1100, yang dari tahun ke tahun sosoknya berubah-ubah. Tahun 1952 pemasaran Fiat di Indonesia dipegang oleh pengusaha nasional Hasjim Ning lewat Daha Motor.
Masuknya mobil Jepang pada tahun 1970-an membuat dominasi Fiat goyah. Secara perlahan-lahan dominasinya diambil alih oleh mobil-mobil keluaran Jepang, seperti Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Nissan (dulu, Datsun), Suzuki, dan Toyota.
Pada tahun 1985 Daha Motor dikuasai Astra dan berganti nama menjadi Fiat Astra Motor. Namun, Fiat Astra Motor hanya bertahan dua tahun dan pada tahun 1987 kehadiran Fiat yang panjang itu berakhir. Pada tahun 1990-1994 sempat dimasukkan Fiat Uno yang memasuki segmen yang ditempati oleh Toyota Starlet, Daihatsu Charade, dan Suzuki Forsa. Fiat Uno terjual sebanyak 1.201 unit. Setelah itu, praktis tidak ada lagi mobil Fiat baru di sini.
Beberapa tahun lalu, sempat terdengar kabar bahwa mobil-mobil bermerek Fiat akan dimasukkan kembali ke Indonesia, tetapi sampai sekarang hal itu tidak kunjung menjadi kenyataan.(JL)
Label: Modifikasi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda