Kamis, 10 Juli 2008

Mendesain Tanpa Korbankan Fungsi


Wawancara
Kohei Hitomi,
Large Project Leader for All New Honda Jazz,
Honda R & D Co Ltd

Tantangan terbesar dalam mendesain mobil kecil atau
mobil subkompak, seperti Honda Jazz, adalah bagaimana mendesainnya
tanpa mengorbankan apa pun, baik fungsi maupun faktor keamanan
(safety)-nya.
Honda Jazz generasi kedua haruslah memiliki ruang kabin yang lapang, hemat dalam mengonsumsi bahan bakar, aman (safe) dalam arti dapat melindungi pengendara, penumpang, dan juga pejalan kaki dari kemungkinan cedera parah, dan tentunya harga yang terjangkau.


"Dengan semua kelebihan yang dimiliki Honda Jazz, saya yakin Honda
Jazz generasi kedua akan meninggalkan pesaingnya di belakang," kata
Kohei Hitomi berpromosi.

Menurut Hitomi, ruang kabin lapang Honda Jazz yang memang sudah
lapang lewat penerapan konsep atap tinggi dan ultra seat dibuat lebih
lapang dengan menggeser pilar A 12 sentimeter ke depan, memperpanjang
jarak as roda depan dan roda belakang (wheelbase), serta memperlebar
jarak tapak ban kiri dan kanan depan-belakang (wheel thread) dan
mempertahankan desain unik, tangki bensin di bawah kursi depan (center
tank layout
). Semua itu dicapai tanpa mengorbankan faktor keamanan.

Penggunaan teknologi G-Force Control dan Advanced Compatibility
Engineering (G-Con + ACE TM) yang ditunjang oleh sabuk pengaman dan
bantalan udara (airbag) menjadikan Honda Jazz generasi kedua
memperoleh 6 bintang dalam uji tabrakan (crash test) dari Japan New
Car Assessment Program (JNCAP).

Semua itu adalah hasil dari berbagai uji tabrakan yang
disimulasikan di komputer dan di Real World Crash Test Facility Honda
di Tochigi, Jepang. "Berdasarkan berbagai simulasi itu, kami
memperbaiki berbagai hal, termasuk salah satunya menentukan ketinggian
sabuk pengamanan," ujar Hitomi. Ia menambahkan, "Jika posisi letak
sabuk pengamanan terlalu tinggi (mendekati leher), justru akan
membahayakan jika terjadi tabrakan. Melalui berbagai simulasi itu,
kami memperhitungkan semua detail, tak ada yang terlewati."

19-35 tahun
Ia menuturkan, Honda Jazz memang dirancang untuk kalangan yang
berusia antara 19 tahun dan 35 tahun. Namun, itu tidak berarti Honda
Jazz tidak nyaman bagi kalangan yang berusia lebih tua, misalnya orang
yang berusia 50 tahun atau lebih. Jika seseorang menginginkan mobil
subkompak yang hemat bahan bakar dan aman, Honda Jazz generasi kedua
bisa menjadi salah satu pilihan.

"Di Jepang, umumnya Honda Jazz digunakan oleh kalangan yang
berusia 19-30 tahun. Setelah berusia lebih dari 30 tahun, terutama
setelah seseorang menikah dan memiliki anak-anak, mereka akan
menggunakan multi-purpose vehicle (MPV) karena lebih praktis. Setelah
berusia 50 tahun atau lebih, ketika anak-anaknya sudah dewasa, ia
kembali ke mobil subkompak seperti Honda Jazz," papar Hitomi.(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 10 juli 2008, halaman 42

Label:

1 Komentar:

Blogger ginung pratidina mengatakan...

saya rasa honda memang sangat baik mendesain produk2nya. Cerminan kecanggihan desain honda bahkan tercermin pada honda jazz. saya rasa sulit para pesaing2nya untuk bisa mengalahkan jazz, dimana perpaduan antara teknologi, desain exterior dan interior terasa pas, serta dipasarkan dengan harga yang terjangkau. Saya termasuk orang yang menyukai honda, termasuk jazz. namun dengan sangat terpaksa jazz yang sayabeli di tahun 2004 harus saya jual untuk membantu biaya renovasi rumah seiring dengan kelahiran anak ke 2. Saya berharap dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat membawa pulang jazz generasi ke dua ini ...

17 Juli 2008 pukul 05.05  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda