Kamis, 10 Juli 2008

Jazz Generasi II, Hemat dan Aman


Pada tanggal 27 Juni lalu, Honda Jazz generasi kedua diluncurkan di Equinox Club, Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Penantian selama
delapan bulan sejak kemunculannya yang pertama di Tokyo Motor Show, pertengahan Oktober 2007, tidak menjadi penantian sia-sia. Honda Jazz generasi kedua itu memang layak ditunggu.



Honda Jazz generasi kedua tampil dengan desain yang benar-benar
baru, yang membuatnya terlihat lebih bergaya (stylish) dan sporty.
Pilar A ditarik 12 sentimeter (cm) sehingga menghasilkan struktur
eksterior yang tajam, aerodinamis, dan mengesankan kabin yang lapang
di dalamnya. Jarak as roda depan dan belakang (wheelbase) diperpanjang
5 cm, serta jarak tapak roda kiri-kanan (wheel tread) depan bertambah
3,5 cm dan jarak tapak roda kiri-kanan belakang bertambah 3 cm. Jarak
as roda depan dan belakang yang lebih panjang dan jarak tapak roda
kiri-kanan yang lebih lebar itu menghasilkan kabin yang lebih luas dan
juga membantu menciptakan kestabilan saat berkendara.

Di antara berbagai kelebihan yang dimilikinya, ada dua hal yang
paling menarik untuk dikemukakan, yakni kehematan dalam mengonsumsi
bahan bakar dan keamanan (safety) yang dijanjikannya apabila
kecelakaan tidak dapat dihindari.

Bagaimana tidak, Honda Jazz yang sudah terkenal hemat dalam
mengonsumsi bahan bakar itu kini semakin hemat. Klaim pabrik
menyebutkan bahwa mesin berkapasitas 1.5 Liter Honda Jazz generasi
kedua itu mengonsumsi 1 liter bahan bakar untuk menempuh perjalanan
sejauh 19,5 kilometer. Itu berarti, jika seseorang dalam satu hari
menempuh perjalanan rata-rata 60 kilometer, ia hanya menghabiskan
sekitar 3 liter bahan bakar. Pada saat harga bahan bakar naik dan
kemungkinan masih akan naik lagi, konsumsi bahan bakar seperti itu
melegakan. Dengan Honda Jazz generasi kedua itu, dalam satu hari
seseorang hanya perlu menyediakan uang Rp 18.000 atau Rp 540.000 per
bulan.

Sementara mengenai keamanan yang dijanjikannya apabila kecelakaan
tidak dapat dihindari, menjadi jaminan bahwa Honda Jazz generasi kedua
adalah mobil yang aman (safe) bagi pengendara dan penumpangnya.
Perolehan 6 bintang untuk kursi pengendara dan 6 bintang untuk
kursi penumpang depan (hasil tertinggi yang pernah dicapai oleh sebuah
mobil hatchback) dalam uji tabrakan (crash test) yang dilaksanakan
Japan New Car Assessment Program (JNCAP) menjadi bukti kemampuan Honda
Jazz generasi kedua melindungi pengendara dan penumpangnya.
Bukan hanya itu, Honda Jazz pun ramah kepada pejalan kaki. Dalam
arti, Honda Jazz didesain untuk meminimumkan cedera pada pejalan kaki
jika tabrakan tidak dapat dihindari.



Rasanya Honda Jazz generasi kedua tidak memerlukan banyak kata
untuk mempromosikan dirinya karena Honda Jazz sudah sangat dikenal,
termasuk di negara ini. Sejak diluncurkan secara global pada tahun
2001, Honda Jazz telah mencatat penjualan sebanyak 2 juta unit di 115
negara. Di Indonesia, Honda Jazz pada tahun 2004-2008 telah mencatat
angka penjualan sebanyak 96.656 unit dan sejak peluncurannya terus
mencatat penjualan tertinggi di kelas hatchback subkompak.
Sampai dengan akhir Mei2008, Honda Jazz telah terjual sebanyak
6.933 unit, diikuti oleh Toyota Yaris (5.045 unit), Suzuki Swift
(4.209 unit), Nissan Livina XR (3.543 unit), Hyundai Avega (1.187
unit), Daihatsu Sirion (605 unit), Proton Gen2 (170 unit), Hyundai
Getz (85 unit), Chevrolet Aveo (68 unit), dan KIA Rio Pride (3).

Banyak berubah
Di samping perubahan pada sosok dan interior yang kasatmata, Honda
Jazz generasi kedua juga mengalami perubahan pada performa mesin dan
sistem persneling otomatiknya.

Honda Jazz generasi kedua hanya menggunakan mesin berkapasitas 1.5
Liter, 4 silinder segaris, 16 katup (4 katup per silinder), variable
valve timing and lift electronic control with intelligent
(i-VTEC),
yang menghasilkan tenaga maksimum 118 PK pada 6.600 rpm dan torsi
maksimum 145 Nm pada 4.800 rpm. Pendahulunya, Honda Jazz VTEC,
menghasilkan tenaga maksimum 108 PK pada 5.800 rpm dan torsi maksimum
143 Nm pada 4.800 rpm.

Uniknya, walaupun tenaga bertambah, mesin tersebut tetap hemat
dalam mengonsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan dengan kadar emisi
yang memenuhi standar Euro 4.

Untuk memberikan performa berkendara yang secara kualitas lebih
tinggi, pada Honda Jazz generasi kedua sistem persneling otomatik CVT
(continuously variable transmission) diganti dengan sistem persneling
otomatik dengan 5 tingkat kecepatan (yang pertama di kelasnya) agar
perpindahan gigi berlangsung lebih responsif.

Sistem persneling otomatik dengan 5 tingkat kecepatan Honda Jazz
juga dilengkapi dengan Grade Logic Control yang membuat kerja
persneling optimal, Active Lock Up System yang menjadikan jeda
pergantian gigi lebih pendek dan mengurangi entakan saat perpindahan
gigi, serta Shift Hold Control yang mencegah pergantian gigi sebelum
waktunya.

Tak hanya itu, persneling otomatik Honda Jazz generasi kedua pun
dilengkapi dengan teknologi tiptronic sehingga pengendara dimungkinkan
melakukan perpindahan gigi persneling secara manual melalui dua pedal
kecil (paddle shift) di setir.

Radius putar yang hanya 4,7 meter membuat Honda Jazz generasi
kedua sangat mudah bermanuver, antara lain leluasa melakukan putaran
di jalan sempit dan mudah melakukan parkir secara paralel.
Honda Jazz tersedia dalam 8 pilihan warna, yakni Alabaster silver
metallic
, Silverstone metallic, nighthawk black pearl, brilliant white
pearl
, rallye red pearl, Irish red pearl, cerulean blue metallic, dan
spearmint green metallic sebagai special edition.

Honda Jazz generasi kedua Tipe S yang menggunakan persneling
manual (M/T) dijual dengan harga Rp 160 juta dan Tipe S yang
menggunakan persneling otomatik (A/T) dijual dengan harga Rp 170 juta.
Sementara untuk Tipe RS, yang merupakan top of the line, dijual dengan
harga Rp 172,5 juta (M/T) dan Rp 182,5 juta (A/T).(JL)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 10 Juli 2008, halaman 42

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda