Kamis, 11 Juni 2009

S-Class 2010 Si Penentu Arah

Setelah empat tahun diproduksi dan terjual sebanyak 270.000 unit, kini Mercedes Benz mempersembahkan S-Class 2010. Dengan desain yang lebih dinamis, lebih nyaman, dan sarat dengan inovasi terbaru, S-Class 2010 akan menjadi model terkini yang sukses, sama seperti pendahulunya yang dijadikan contoh oleh kendaraan-kendaraan lain.




Salah satu teknologi baru yang dirintis Mercedes Benz adalah sistem penggerak hibrida yang menggunakan baterai litium-ion, yang diterapkan pada S 400 HYBRID, yang menjadikan model teratas dari Mercedes Benz itu sebagai sedan papan atas bermesin bensin terhemat dalam mengonsumsi bahan bakar. Konsumsi bahan bakarnya 13 kilometer per liter. Emisi CO2-nya hanya 186 gram per kilometer dan itu menjadikan S 400 HYBRID baru sebagai juara CO2 di segmen mobil-mobil papan atas.



S 400 HYBRID menyandang mesin bensin dengan kapasitas 3.5 Liter yang menghasilkan tenaga maksimum 279 PK. Mesin bensin itu dibantu oleh motor listrik yang menghasilkan 20 PK dan torsi mulai dari 160 Nm. Kombinasi antara mesin bensin dan motor listrik itu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 299 PK dan torsi maksimum sebesar 385 Nm.

Mesin S 400 HYBRID diambilkan dari S 350 dan dimodifikasi secara menyeluruh. Mesin berkapasitas 3.5 Liter, 6 silinder dalam konfigurasi V (V6), dan digabungkan dengan motor listrik, persneling otomatik dengan 7 tingkat kecepatan (7G-TRONIC) yang dikhususkan bagi sistem penggerak hibrida, serangkaian perangkat elektronik, transformator (trafo), dan baterai litium-ion bertegangan tinggi.

Mobil itu juga dilengkapi dengan fungsi ECO start/stop, yang secara otomatis akan mematikan mesin pada saat mobil berhenti, misalnya di lampu pengatur lalu lintas.
S 400 HYBRID 2010 akan muncul dengan delapan pilihan mesin, yakni dua bermesin diesel dan enam bermesin bensin, dengan mesin yang terdiri dari 6, 8, dan 12 silinder. Dengan memodifikasi tingkat aerodinamis, ban, pompa bahan bakar, dan transmisi otomatik 7G-TRONIC, teknisi Mercedes Benz berhasil menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 hingga 7 persen.



Sebagai model flagship adalah S 600 dengan tenaga maksimum 517 PK, 12 silinder, dan diperkuat dua turbocharger. S 600 sanggup mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dari posisi berhenti dalam waktu 4,6 detik.

Rumah modifikasi Mercedes Benz, AMG, menyumbangkan beberapa model S Class berperforma tinggi, yakni S 63 AMG yang menyandang mesin berkapasitas 6.2 Liter, 8 silinder, dengan 525 PK, dan S 65 AMG yang menyandang mesin berkapasitas 6.0 Liter, 12 silinder, dengan 612 PK.

Paduan unik

Paduan antara sistem bantu ultramodern dan perlindungan (pengendara dan penumpang) mengubah S-Class menjadi mitra yang pintar (intelligent) yang dapat melihat, merasa, secara refleks merespons, dan bertindak secara independen untuk menghindari kecelakaan atau mengurangi efek yang ditimbulkan.

Untuk pertama kali, Mercedes Benz juga menggunakan kamera ke dalam sistem tersebut sehingga sistem tersebut dapat melihat dengan baik ke depan, memonitor keadaan di sekitar mobil, dan menginterpretasikan situasi kritis. Sebagai contoh adalah adaptive highbeam assist. Sistem itu mengenali mobil yang datang dari arah berlawanan atau mobil yang berada di depan dengan lampu menyala dan kemudian mengontrol lampu depan untuk menjamin penglihatan yang terbaik bagi pengendara tanpa mengganggu penglihatan (menyilaukan) pengguna jalan lain.

Sebagai fitur terbaru, night view assist plus, yang dilengkapi kamera inframerah, kini melengkapi S-Class ditambah dengan fungsi khusus untuk mendeteksi pejalan kaki di jalan di depan. Mereka diproyeksikan di layar monitor sehingga kehadiran mereka terlihat dengan jelas.

Lane keeping assist adalah sistem lain yang ”melihat ke depan” untuk menjamin pengendaraan lebih aman. Kamera yang ditempatkan di balik kaca depan dapat mengenali dengan jelas marka jalan berupa garis putih atau garis kuning. Sistem ini akan memperingatkan pengendara dengan menggetarkan setir secara singkat jika mobil secara tidak sengaja melaju keluar (menyimpang) dari lajur yang seharusnya dilalui.

Tidak seperti sistem yang sebelumnya, sistem yang digunakan Mercedes mampu mengevaluasi kegiatan pengendara dan dapat mengetahui apakah mobil itu meninggalkan lajur yang seharusnya dilalui dengan sengaja atau tidak. Itu sebabnya, tidak akan ada peringatan jika pengendara memacu kendaraannya sebelum mendahului mobil lain, memasuki jalan raya, mengerem dengan kuat, atau memasuki tikungan.

Lebih dari 70 parameter

Untuk mendeteksi apakah pengendara mengantuk, mengalami kelelahan, atau menunrunnya konsentrasi, S-Class 2010 dilengkapi sistem attention assist yang secara terus-menerus mengamati pengendara dengan menggunakan lebih dari 70 parameter. Mobil itu memiliki antena yang sangat sensitif untuk mengukur tingkat konsentrasi pengendara dan memberikan peringatan dengan mengeluarkan sinyal suara dan tulisan ”Attention Assist. Brake!” muncul di instrument cluster jika pengendara mengantuk atau kelelahan. Attention assist merupakan perlengkapan standar pada S-Class 2010.

Mercedes Benz juga telah meningkatkan kemampuan radar jarak jauh dan jarak menengahnya yang digunakan oleh brake assist (BAS) plus dan distronic plus (generasi cruise control terkini). Mercedes Benz juga menawarkan sistem lain yang juga menggunakan radar untuk S-Class yang diterapkan pada rem PRE-SAFE®. Jika perhatian pengendara terganggu dan tidak menyadari bahaya yang tiba-tiba muncul atau tidak menyadari peringatan atau sinyal yang dikeluarkan oleh sistem bantu pengendara, PRE-SAFE® akan mengintervensi dan secara independen mengerem mobil.



S-Class 2010 menggunakan tahap pengembangan terkini dari sistem itu: jika pengendara tetap tidak bereaksi setelah pengereman independen itu, PRE-SAFE® akan mengerem dengan kekuatan penuh sekitar 0,6 detik sebelum tabrakan yang tidak dapat dihindari terjadi. Pengereman darurat itu secara signifikan dapat mengurangi besarnya dampak dari tabrakan, itu sebabnya PRE-SAFE® disebut sebagai electronic crumple zone.
S-Class 2010 juga memenuhi harapan tertinggi tentang keasyikan berkendara dan kelincahan (kegesitan). Itu berkat penggunaan direct-steerdan active body control (ABC) yang telah dimodifikasi, yang dilengkapi crosswind stabilization (fitur yang mengurangi efek yang ditimbulkan angin silang).

ABC menggunakan penilaian penyimpangan gerakan mobil dari arah yang seharusnya dituju dan sensor akselerasi lateral dari electronic stability program (ESP) untuk mendistribusikan beban pada tiap-tiap melalui ABC spring strut dalam waktu seperseribu detik, bergantung pada arah dan intensitas angin silang. Dengan demikian, efek atau pengaruh yang muncul dari angin silang bisa dikompensasikan secara maksimal.JL)


Artikel ini dimuat di harian Kompas, Jumat, 12 Juni 2009, halaman 44

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda