Mercedes Munculkan Tiga Jenis Mobil Listrik
Di Detroit Motor Show 2009, Januari mendatang, Mercedes Benz akan menampilkan tiga varian mobil konsep bertenaga listrik, yang diberi nama Mercedes Benz Concept BlueZero. Ketiga mobil konsep bertenaga listrik dari Mercedes Benz itu merupakan kendaraan untuk penggunaan sehari-hari yang bisa dikatakan bebas emisi (zero emission).
Walaupun sosok ketiga mobil konsep itu sama, tetapi ketiga mobil itu memiliki tiga sumber tenaga listrik penggerak yang berbeda-beda. Ketiga mobil itu adalah, pertama, BlueZero E-Cell yang digerakkan oleh motor listrik yang mendapatkan listriknya dari baterai lithium-ion yang diisi (di-charge) ulang dengan mencolokkan steker ke stop kontak di rumah atau kantor.
Baterai lithium-ion itu memiliki kapasitas simpan listrik sampai 35 kilowatt (kW), sedangkan motor listriknya memiliki tenaga maksimum 100 kW (secara rata-rata 70 kW) dan torsi maksimum 320 Nm. Ketiga varian BlueZero itu sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari 11 menit. Kecepatan maksimum BlueZero dibatasi secara elektronis pada 150 kilometer per jam agar daya jelajah dan penggunaan listrik dapat dihemat. Daya jelajahnya lebih dari 100 kilometer untuk satu kali pengisian sampai penuh.
Kedua, BlueZero F-Cell (Fuel Cell) yang digerakkan oleh motor listrik yang mendapatkan listriknya dari perangkat fuel cell. Perangkat fuel cell menghasilkan tenaga listrik dari penggabungan hidrogen yang diperoleh dari tangki penyimpanan dan oksigen dari udara. Hidrogen (H) disalurkan melalui elektroda pertama, sementara oksigen (O2) disalurkan melalui elektroda kedua sehingga menghasilkan listrik, air, dan panas. Listrik digunakan untuk menjalankan motor listrik, sementara panas dilepas ke udara, dan air (H2O) dibuang melalui pipa. Daya jelajahnya 450 kilometer, untuk sekali pengisian hidrogen.
Ketiga, BlueZero E-Cell Plus yang digerakkan oleh motor listrik, yang mendapatkan listriknya dari baterai, yang pengisian listriknya didapatkan didapatkan dari dua sumber. Pada saat mobil diparkir di rumah atau di kantor, baterai diisi ulang dengan mencolokkan steker ke stop kontak. Dan, pada saat mobil tengah melakukan perjalanan, baterai diisi ulang oleh generator yang digerakkan oleh mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan bahan bakar minyak. Dengan demikian, daya jelajah BlueZero E-Cell Plus bertambah menjadi 600 kilometer, menjadi lebih dari 700 kilometer.
Mesin pembakaran dalam yang disandang BlueZero E-Cell Plus itu berbahan bakar bensin dengan kapasitas 1.0 Liter dan dilengkapi turbocharger. Mesin yang juga disandang oleh Smart Car Fortwo itu menghasilkan tenaga maksimum 67 PK pada 3.500 rpm. Jika diperlukan mesin pembakaran dalam itu sanggup mengisi baterai dengan kapasitas pengisian 17,5 kW.
Mercedes Benz Concept BlueZero menggunakan lantai dua lapis (sandwich floor) yang pertama kali diperkenalkan Mercedes Benz sekitar 10 tahun lalu, pada model A-Class dan kemudian pada model B-Class. Dengan lantai dua lapis, posisi duduk pengendara dan penumpang menjadi lebih tinggi sehingga membuat sudut pandang menjadi maksimal.
Komponen-komponen penggerak tenaga listrik, berikut baterai lithium ion, dapat ditempatkan di antara dua lantai, sehingga kabin menjadi lapang. Dan, titik pusat gaya tarik bumi (gravitasi) yang rendah, membuat BlueZero itu sangat dapat diandalkan dan gesit atau lincah dikendarai.
Ketiga varian BlueZero itu memiliki beberapa komponen teknik inti yang sama, sementara desain dan dimensinya sepenuhnya sama. BlueZero yang berukuran panjang 4,22 meter memiliki tingkat keamanan tinggi sesuai standar mobil-mobil Mercedes Benz.
Berbeda dengan mobil listrik konvensional, yang memiliki bobot yang berat, dan komponen baterai yang menyita tempat tidak sedikit di bagian belakang kursi belakang, atau di bagasi, BlueZero berbobot ringan dan memiliki kabin yang lega.
Dengan kapasitas pengisian 15 kilo watt (kW), baterai lithium ion yang disandang BlueZero E-Cell dan BlueZero E-Cell Plus pada menampung listrik untuk menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer dalam 30 detik. Dalam kondisi mobil sepenuhnya mengandalkan motor listrik, maka pengisian selama satu atau dua jam cukup untuk menempuh perjalanan sejauh 100- 200 kilometer. Dalam pengisian normal di rumah atau kantor, kapasitas pengisian 7 kW sehingga lamanya pengisian juga menjadi dua kali lipat lebih lama. Kedua mobil BlueZero dilengkapi dengan unit pengontrol elektronis (ECU) yang dapat mendukung pengisian listrik pintar di stasiun pengisian dan sistem pembayarannya.
”Adalah sangat penting bagi kami untuk menjamin bahwa prinsip 'Fascination and Responsibility' yang menjadi pedoman Mercedes Benz secara jelas direfleksikan dalam desain mobil konsep BlueZero,” kata Kepala Desain Mercedes Benz Gorden Wagener. ”Ini merupakan pernyataan jelas yang lain lagi bahwa kesadaran lingkungan dan keasyikan berkendara akan terus berjalan bersama-sama dalam kendaran-kendaraan kami di masa depan. Kami ingin rakyat sepenuhnya memahami pada pandangan pertama bahwa mobil konsep BlueZero bukanlah pilihan yang tidak penting.”(JL)
Perbaikan dari artikel yang dimuat di harian Kompas, 24 Desember 2008, halaman 39
Walaupun sosok ketiga mobil konsep itu sama, tetapi ketiga mobil itu memiliki tiga sumber tenaga listrik penggerak yang berbeda-beda. Ketiga mobil itu adalah, pertama, BlueZero E-Cell yang digerakkan oleh motor listrik yang mendapatkan listriknya dari baterai lithium-ion yang diisi (di-charge) ulang dengan mencolokkan steker ke stop kontak di rumah atau kantor.
Baterai lithium-ion itu memiliki kapasitas simpan listrik sampai 35 kilowatt (kW), sedangkan motor listriknya memiliki tenaga maksimum 100 kW (secara rata-rata 70 kW) dan torsi maksimum 320 Nm. Ketiga varian BlueZero itu sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari 11 menit. Kecepatan maksimum BlueZero dibatasi secara elektronis pada 150 kilometer per jam agar daya jelajah dan penggunaan listrik dapat dihemat. Daya jelajahnya lebih dari 100 kilometer untuk satu kali pengisian sampai penuh.
Kedua, BlueZero F-Cell (Fuel Cell) yang digerakkan oleh motor listrik yang mendapatkan listriknya dari perangkat fuel cell. Perangkat fuel cell menghasilkan tenaga listrik dari penggabungan hidrogen yang diperoleh dari tangki penyimpanan dan oksigen dari udara. Hidrogen (H) disalurkan melalui elektroda pertama, sementara oksigen (O2) disalurkan melalui elektroda kedua sehingga menghasilkan listrik, air, dan panas. Listrik digunakan untuk menjalankan motor listrik, sementara panas dilepas ke udara, dan air (H2O) dibuang melalui pipa. Daya jelajahnya 450 kilometer, untuk sekali pengisian hidrogen.
Ketiga, BlueZero E-Cell Plus yang digerakkan oleh motor listrik, yang mendapatkan listriknya dari baterai, yang pengisian listriknya didapatkan didapatkan dari dua sumber. Pada saat mobil diparkir di rumah atau di kantor, baterai diisi ulang dengan mencolokkan steker ke stop kontak. Dan, pada saat mobil tengah melakukan perjalanan, baterai diisi ulang oleh generator yang digerakkan oleh mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan bahan bakar minyak. Dengan demikian, daya jelajah BlueZero E-Cell Plus bertambah menjadi 600 kilometer, menjadi lebih dari 700 kilometer.
Mesin pembakaran dalam yang disandang BlueZero E-Cell Plus itu berbahan bakar bensin dengan kapasitas 1.0 Liter dan dilengkapi turbocharger. Mesin yang juga disandang oleh Smart Car Fortwo itu menghasilkan tenaga maksimum 67 PK pada 3.500 rpm. Jika diperlukan mesin pembakaran dalam itu sanggup mengisi baterai dengan kapasitas pengisian 17,5 kW.
Mercedes Benz Concept BlueZero menggunakan lantai dua lapis (sandwich floor) yang pertama kali diperkenalkan Mercedes Benz sekitar 10 tahun lalu, pada model A-Class dan kemudian pada model B-Class. Dengan lantai dua lapis, posisi duduk pengendara dan penumpang menjadi lebih tinggi sehingga membuat sudut pandang menjadi maksimal.
Komponen-komponen penggerak tenaga listrik, berikut baterai lithium ion, dapat ditempatkan di antara dua lantai, sehingga kabin menjadi lapang. Dan, titik pusat gaya tarik bumi (gravitasi) yang rendah, membuat BlueZero itu sangat dapat diandalkan dan gesit atau lincah dikendarai.
Ketiga varian BlueZero itu memiliki beberapa komponen teknik inti yang sama, sementara desain dan dimensinya sepenuhnya sama. BlueZero yang berukuran panjang 4,22 meter memiliki tingkat keamanan tinggi sesuai standar mobil-mobil Mercedes Benz.
Berbeda dengan mobil listrik konvensional, yang memiliki bobot yang berat, dan komponen baterai yang menyita tempat tidak sedikit di bagian belakang kursi belakang, atau di bagasi, BlueZero berbobot ringan dan memiliki kabin yang lega.
Dengan kapasitas pengisian 15 kilo watt (kW), baterai lithium ion yang disandang BlueZero E-Cell dan BlueZero E-Cell Plus pada menampung listrik untuk menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer dalam 30 detik. Dalam kondisi mobil sepenuhnya mengandalkan motor listrik, maka pengisian selama satu atau dua jam cukup untuk menempuh perjalanan sejauh 100- 200 kilometer. Dalam pengisian normal di rumah atau kantor, kapasitas pengisian 7 kW sehingga lamanya pengisian juga menjadi dua kali lipat lebih lama. Kedua mobil BlueZero dilengkapi dengan unit pengontrol elektronis (ECU) yang dapat mendukung pengisian listrik pintar di stasiun pengisian dan sistem pembayarannya.
”Adalah sangat penting bagi kami untuk menjamin bahwa prinsip 'Fascination and Responsibility' yang menjadi pedoman Mercedes Benz secara jelas direfleksikan dalam desain mobil konsep BlueZero,” kata Kepala Desain Mercedes Benz Gorden Wagener. ”Ini merupakan pernyataan jelas yang lain lagi bahwa kesadaran lingkungan dan keasyikan berkendara akan terus berjalan bersama-sama dalam kendaran-kendaraan kami di masa depan. Kami ingin rakyat sepenuhnya memahami pada pandangan pertama bahwa mobil konsep BlueZero bukanlah pilihan yang tidak penting.”(JL)
Perbaikan dari artikel yang dimuat di harian Kompas, 24 Desember 2008, halaman 39
Label: Mobil Listrik
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda