Sabtu, 27 September 2008

Grand Prix F1 Malam pun Seperti Siang

Saya sempat tercengang ketika menyaksikan para pembalap Formula 1 (F1) melakukan latihan secara langsung (live) di sirkuit jalan Singapura di saluran televisi olahraga, ESPN, Jumat (26/9) malam. Bagaimana tidak, sama sekali tidak terlihat bahwa latihan itu dilakukan pada malam hari. Keadaan di lintasan itu demikian terangnya sehingga seakan-akan latihan itu dilakukan pada siang hari. Jika tidak melihat ke atas atau keadaan di sisi luar lintasan yang gelap, orang tidak akan menyadari bahwa latihan itu dilakukan malam hari.



Grand Prix SingTel Singapore F1 2008 akan dimulai hari Minggu, 28 September 2008, pukul 20.00 waktu setempat. Namun, lomba balap F1 ini tidak akan berlangsung seperti Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans, tidak diperlukan lampu depan (headlight) di mobil. Lintasan balap sepanjang 5,04 kilometer itu akan diterangi cahaya lampu, yang empat kali lebih terang daripada cahaya lampu yang menerangi pertandingan sepak bola.

Hal itu menjamin sirkuit Singapura akan terlihat sama seperti keadaan di siang hari. Dapat melihat dengan baik sangat diperlukan di saat 20 mobil balap F1, yang jarak masing-masing mobil hanya terpaut beberapa meter itu, dipacu dengan kecepatan 360 kilometer per jam.

Lampu-lampu yang akan menerangi pelaksanaan Grand Prix SingTel Singapore Formula 1 2008 itu merupakan sistem dengan teknologi terkini yang secara khusus diciptakan bagi lomba balap F1 Singapura oleh pakar tata lampu Italia, Valerio Maioli.



Lewis Hamilton, pembalap F1 McLaren-Mercedes, mengatakan, ”Ini akan merupakan akhir pekan yang menarik. Saya tidak pernah balapan di malam hari sebelumnya, tetapi saya pikir itu bukan masalah. Cabang olahraga lainnya pun melakukannya, dan saya telah melakukan persiapan matang. Saya pikir ini akan menjadi peristiwa yang hebat.”

Penentuan waktu pelaksanaan lomba balap F1, diawali dengan keinginan bos F1 Bernie Ecclestone untuk mencari waktu yang nyaman bagi penonton TV di Eropa. Pukul 20.00 di Singapura, sama dengan pukul 13.00 di Inggris, waktu yang sama dengan lomba balap F1 di Eropa dimulai.

Ikut waktu Eropa
Namun, perbedaan waktu yang ada menimbulkan problem yang signifikan bagi tim dan pembalap. ”Dokter-dokter kami telah menyiapkan jadwal yang sangat ketat bagi para pembalap, yang harus dipatuhi, mengingat waktu berlangsungnya balapan sudah mendekati berakhirnya hari,” kata Hamilton. Ia menambahkan, ”Pada prinsipnya, kami tidak harus menyesuaikan diri dengan waktu setempat, sangat berbeda dengan bagaimana kami hidup sehari-hari.”

Hamilton mengatakan, ”Program-program latihan kami menjamin bahwa pada lomba balap akhir pekan ini kami berada di puncak performa pada siang hari di Eropa (malam di Singapura), dan dengan demikian kehidupan kami sesuai dengan waktu Eropa tidak terganggu.”

Itu berarti makan malam pada tengah malam, mulai tidur dini hari, tidur sepanjang siang. Namun, hal itu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. ”Tubuh manusia itu telah berevolusi sedemikian rupa sehingga aktif di siang hari dan tidur di malam hari,” kata Riccardo Ceccarelli, dokter tim Toyota. ”Mekanisme internal di dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh berjalannya waktu.”

”Akan sangat sulit mencoba untuk tetap hidup dalam waktu Eropa, mengingat
produksi hormon seperti cortisone dan melatonin berhubungan dengan cahaya matahari, sehingga tubuh akan mulai menyesuaikan diri dengan waktu setempat. ”Jika orang terus mencoba ingin mempertahankan waktu Eropa di Singapura, tubuh menjadi kurang efisien,” ujar Ceccarelli.



Masalah paling besar yang dihadapi sebagian besar pembalap dan personel tim adalah bagaimana cara menjamin agar mereka cukup tidur ketika mereka tidur beberapa saat setelah dini hari. Rekan satu tim Hamilton, Heikki Kovalainen, mengatakan, ”Tim kami akan melakukan cara apa pun yang dimungkinkan untuk menjamin waktu yang ditetapkan pada akhir pekan itu tidak mempengaruhi performa kami, dan yakin bahwa secara fisik kami siap berlaga.”

”Sebagai contoh, kamar-kamar hotel akan digelapkan agar kami dapat tidur pagi dan siang hari. Pengaturan khusus yang diterapkan agar petugas pembersih hotel tidak masuk ke kamar pagi hari, mengingat para pembalap tidak akan bangun sebelum sore. Telepon kamar tidak akan berdering, dan pengaturan-pengaturan serupa.”

”Kami pada dasarnya diisolasi dari kehidupan normal di hotel. Semua itu dimaksudkan untuk memastikan bahwa kami tidak menyesuaikan diri dengan waktu setempat, mengingat tubuh secara otomatis ingin menyesuaikan diri. Faktor-faktor eksternal seperti cahaya, suhu, dan kelembaban udara semuanya mendorong terjadinya penyesuaian diri tersebut,” kata Heikki Kovalainen.

Bagi beberapa pembalap, pengaturan yang tidak seperti biasanya itu malah lebih merupakan masalah. Pembalap Red Bull-Renault, Mark Webber, contohnya, selalu bangun pada pagi hari. Baginya, bangun pada jam makan siang merupakan masalah tersendiri. Sementara itu, pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen, sebaliknya, ia terbiasa bersenang-senang sampai larut malam. ”Saya terbiasa bangun siang setiap hari. Oleh karena itu, bagi saya pengaturan kegiatan pada akhir pekan ini sudah sempurna.” Bos desain Red Bull-Renault, Adrian Newey, secara berseloroh mengatakan, ”Saya memperkirakan Kimi akan berada dalam kondisi terbaiknya. Maklum, ia biasa beraktivitas ketika hari mulai gelap.”



Khawatir hujan
Ada kekhawatiran hujan akan turun pada waktu balapan malam hari berlangsung. Cahaya lampu dengan intensitas tinggi akan menyilaukan jika dipantulkan oleh permukaan aspal yang basah, atau oleh butiran air hujan yang turun dari langit.

Namun, jika hujan turun, para tim sudah melakukan persiapan untuk mengantisipasinya, dengan menggunakan kaca helm khusus yang anti-silau dan anti-air, di mana butiran air tidak akan menempel di permukaan kaca helm.

Masih diperdebatkan apakah kaca helm khusus itu akan membantu atau tidak. Mengingat jangankan malam hari, di siang hari saja, jarak pandang nyaris nol ketika mobil balap-mobil balap F1 berpacu di permukaan jalan basah.(JL)


Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda