Jumat, 18 April 2008

Ke Mana Mengalirnya Uang-uang Itu?



Pertanyaan yang selalu menggelitik di benak banyak orang adalah
berapa banyakkah jumlah orang superkaya di Indonesia? Pertanyaan itu
wajar-wajar saja mengingat apartemen mewah dan mobil mewah yang
harganya selangit selalu saja ada orang yang mengantre untuk
membelinya.



Apartemen mewah di pusat kota yang dijual dengan harga miliaran
rupiah sudah habis dipesan. Demikian juga mobil-mobil mewah yang
dijual dengan harga di atas Rp 1 miliar, selalu saja ada pembelinya.
Hal itu tidak mengherankan. Laporan kekayaan yang dikeluarkan
Merrill Lynch & Co serta perusahaan konsultan Capgemini Lorenz pada
tahun 2007 menyebutkan bahwa sepertiga orang kaya dunia bermukim di
Asia Pasifik (tidak termasuk Amerika Serikat).

Bukan itu saja, laporan tersebut bahkan membagi orangorang kaya di
Asia Pasifik itu ke dalam tiga golongan. Golongan pertama adalah orang-orang yang superkaya yang memiliki kekayaan di atas 30 juta dollar AS (sekitar Rp 270 miliar) yang
jumlahnya mencapai 17.500 orang.

Golongan kedua adalah orang-orang kaya menengah yang memiliki
kekayaan 5 juta-30 juta dollar AS (sekitar Rp 45 miliar-Rp 270 miliar)
yang jumlahnya mencapai 212.400 orang. Golongan ketiga adalah orang-orang kaya biasa yang kekayaannya 1 juta-5 juta dollar AS (sekitar Rp 9 miliar-Rp 45 miliar) yang
jumlahnya mencapai 2.345.300 orang.

Sekitar 20.000 orang

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa jumlah orang kaya
Indonesia diperkirakan ada sekitar 20.000 orang, atau 0,01 persen dari
jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 200 juta orang.
Tidak diketahui apakah perkiraan Merrill Lynch & Co serta
perusahaan konsultan Capgemini Lorenz tentang jumlah orang kaya
Indonesia itu benar atau tidak.Jangan-jangan jumlah 20.000 orang itu
bukan jumlah orang kaya Indonesia, melainkan jumlah orang superkaya
Indonesia.

Atau, dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa orang kaya Indonesia
jumlahnya jauh lebih besar daripada itu.
Pertimbangannya adalah jumlah rumah dan apartemen mewah di Jakarta
yang sudah dipesan habis jumlahnya sangat banyak. Belum lagi di kota-
kota besar lain.



Jika melihat data penjualan mobil pada tahun 2007 yang dikeluarkan
Gaikindo, terlihat bahwa nilai penjualan mobil di atas Rp 1 miliar
cukup signifikan, yakni lebih dari 500 unit dengan total nilai di atas
Rp 750 triliun. Itu belum memperhitungkan jumlah mobil yang harganya
Rp 750 juta ke atas, yang tentunya jumlahnya lebih banyak lagi.
Sebagai orang kaya, mereka memang mempunyai cukup banyak uang
untuk dibelanjakan, termasuk untuk mendukung gaya hidup mereka.

Properti dan mobil mewah

Yang menarik adalah mengikuti ke mana saja uang mereka mengalir.
Yang pertama tentunyasektor properti, yakni perumahan atau apartemen
mewah.

Bagi yang superkaya, mereka juga memiliki pesawat terbang pribadi
untuk menjamin privasi dan kelancaran kerja mereka. Dan, untuk
mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta yang semakin lama semakin
tak tertahankan lagi, mereka membeli pesawat helikopter, atau minimal
menyewanya.


Selebihnya adalah mobil mewah yang terdiri atas merek-merek yang
sudah populer, yakni Audi, BMW, Mercedes Benz, Jaguar, Volvo, dan
belakangan ini juga Lexus. Di luar itu juga masih ada sedan supermewah
keluaran Mercedes Benz, yakni Maybach yang dijual dengan harga di atas
Rp 12 miliar, Rolls-Royce Phantom dengan harga di atas Rp 10 miliar,
Bentley Continental GT yang dijual dengan harga yang paling rendah di
atas Rp 3,5 miliar, dan Maserati dengan harga di atas Rp 3,5 miliar.

Itu untuk yang sedan, sedangkan untuk yang sport utility vehicle
(SUV), yang sosoknya mirip jip, juga muncul Volkswagen Touareg,
Porsche Cayenne, Audi Q7, Land Rover Discovery 3, Range Rover, Lexus
LX570, dan Toyota Land Cruiser.



Di luar itu masih ada Hummer H2, versi sipil kendaraan perang
tentara Amerika Serikat, Humvee, atau Cadillac Escalade.
Yang paling istimewa adalah mobil sport papan atas, yakni Porsche
dan Ferrari. Di Jakarta tercatat ada sekitar 100 Ferrari, termasuk
flagship Ferrari, yakni Ferrari Enzo yang dijual dengan harga Rp 17
miliar.

Untuk memiliki satu unit Enzo Ferrari tidaklah mudah, mengingat
seseorang harus memiliki satu atau dua unit Ferrari model tertentu
lebih dulu. Padahal, harga satu unit Ferrari di atas Rp 5 miliar. Di
samping itu, harus ada izin dari bos Ferrari di Italia.

Selebihnya, mereka juga membeli sepeda motor besar Harley Davidson
dan sepeda motor besar mewah lainnya. Data PT Mabua Harley Davidson dan Dewata Harley Davidson mencatat kenaikan signifikan dalam penjualan sepeda motor besar Harley Davidson
pada tahun 2002. Pada tahun itu terjual 121 unit. Tahun-tahun sesudahnya penjualan sepeda motor besar Harley Davidson terus mengalami kenaikan. Tahun 2003, jumlahnya menjadi 222
unit, 231 unit (2004), 334 unit (2005), dan 350 unit (2007). Data
tahun 2007 belum ada.

Yang tidak kalah menariknya, ada sebagian di antara mereka yang
juga membeli kapal pesiar dan menyewa pulau di wilayah Kepulauan
Seribu. Dengan demikian, mereka dapat menghabiskan waktu dengan
keluarga dan kerabat di pulau pada akhir pekan.

Selain menghabiskan waktu di pulau, mereka juga bisa menghibur
diri dengan memancingikan di laut, atau melakukan kegiatan scuba
diving.

Tak hanya senang-senang

Namun, janganlah kemudian berprasangka bahwa kehidupan orang-orang
kaya itu hanya senang-senang belaka.
Baik secara perseorangan maupun secara berkelompok, mereka juga
menyantuni orang-orang yang membutuhkan uluran tangan dari orang-orang
berpunya.

Mereka dari waktu ke waktu juga bertemu dalam komunitas sepeda
motor besar dan mobilsport papan atas Ferrari, serta melakukan
kegiatan sosial, seperti memberikan bantuan kepada orang-orang yang
membutuhkannya.

Hal tersebut ditunjukkan pada saat Ferrari Owner's Club Indonesia
(FOCI) memperingati 60 tahun Ferrari bulan Februari 2007.
Seusai melakukan konvoi keliling Jakarta yang diikuti sekitar 35
mobil Ferrari dari berbagai tipe, FOCI menyerahkan bantuan kepada
Palang Merah Indonesia untuk menunjang kegiatan sosial yang dilakukan
PMI.(JL/JPE)


Artikel ini dimuat di harian Kompas, 15 April 2008, halaman 36






Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda