Menjajal Hibrida di Fuji Speedway
Kesempatan untuk menjajal mobil hibrida yang memadukan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine), yang menggunakan
bahan bakar minyak dengan motor listrik yang mendapatkan tenaga dari baterai, bukanlah hal yang baru.
Namun, yang menjadikan acara menjajal mobil hibrida di Fuji Speedway menarik karena melibatkan beberapa jenis mobil keluaran
Toyota. Di antara mobil hibrida yang akan dijajal itu ada Lexus LS600h, Lexus GS450h, Lexus RX400h, Toyota Estima, Toyota Alphard, Toyota Camry, Toyota Highlander (Kluger), dan Toyota Prius.
Berbeda dengan mobil hibrida Honda yang menjadikan mesin bensin
sebagai penggerak utama dan motor listrik sebagai penggerak tambahan,
mobil hibrida Toyota menggunakan motor listrik sebagai penggerak
utama dan mesin bensin sebagai penggerak tambahan.
Para wartawan berangkat dari Hotel New Otani Tokyo dengan bus ke
Fuji Speedway yang terletak di kaki Gunung Fuji, sekitar dua jam
perjalanan dengan bus dari Tokyo. Rombongan berangkat pada pukul
05.15 dan sempat melepaskan lelah selama 30 menit di salah satu
tempat peristirahatan. Suhu udara pagi itu sekitar 15 derajat Celsius.
Pukul 08.08, rombongan wartawan tiba di Toyota Safety Education
Center, yang diberi nama Mobilitas, di Fuji Speedway. Setelah
beristirahat sejenak, rombongan wartawan mendapatkan penjelasan
tentang Menciptakan Mobilitas yang Berkelanjutan dan Keamanan
(safety) di Toyota. Penjelasan tentang Menciptakan Mobilitas yang
Berkelanjutan dan Keamanan mencakup beberapa bidang, yaitu lingkungan
hidup (emisi, pemborosan/pembuangan, dan penggunaan biobahan bakar),
energi (konsumsi), keamanan (kecelakaan dan cedera), mobilitas
(kemacetan dan akses yang sama), serta kualitas hidup (pekerja,
konsumen, dan masyarakat sekitar).
Dalam bidang energi, salah satu topik yang disinggung adalah
teknologi hibrida yang memberikan sumbangan yang besar terhadap
efisiensi bahan bakar dan dapat digunakan untuk semua tipe mesin.
Sedangkan pada penjelasan keamanan di Toyota dibahas tentang
perangkat keamanan aktif, yang mencakup vehicle stability control
(VSC), yang berfungsi menstabilkan kendaraan dalam situasi kritis.
Jika mobil mengalami oversteer (saat menikung roda belakang cenderung
slip keluar dari lintasan yang seharusnya dilalui), maka VSC akan
mengoreksinya menerapkan rem depan bagian luar sehingga mobil
tertarik kembali ke lintasannya. Atau, jika mobil mengalami
understeer (saat menikung ban depan cenderung keluar dari lintasan
yang seharusnya dilalui), maka VSC akan mengoreksinya dengan
menerapkan rem pada roda belakang bagian dalam sehingga mobil
tertarik kembali ke lintasannya.
Menjajal di sirkuit
Usai penjelasan tentang Menciptakan Mobilitas yang Berkelanjutan
dan Keamanan di Toyota, para wartawan dibagi ke dalam dua kelompok,
yakni kelompok A dan kelompok B, serta diberikankesempatan untuk
menjajal mobil hibrida di sirkuit sepanjang 1 kilometer dan merasakan
cara VSC bekerja, di salah satu area di bagian dalam di sirkuit.
Kesempatan untuk menjajal mobil hibrida itu tidak disia-siakan,
seluruh jenis mobil sempat dijajal. Seperti disebutkan di atas, mobil
hibrida Toyota menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama,
sedangkan mesin bensin berfungsi sebagai penggerak tambahan.
Itu sebabnya, ketika mobil dihidupkan dengan menekan tombol start-
stop engine, di dalam kabin tidak terdengar suara sama sekali.
Mengingat apabila pengendara memindahkan tangkai persneling dari
huruf P (parking) ke huruf D (drive), maka motor listriklah yang akan
menggerakkan mobil. Saat mobil berakselerasi atau dipacu cepat,
dengan menginjak pedal gas dalam-dalam, mesin bensin akan segera
hidup dan membantu mobil berakselerasi.
Saat menjajal mobil hibrida di sirkuit itu kecepatan rata-rata 50
kilometer per jam, tetapi sesekali kecepatan dipacu sampai lebih dari
100 kilometer per jam. Performa mobil hibrida tidak kalah
dibandingkan dengan mobil biasa. Dengan kerja sama antara motor
listrik dan mesin bensin, kerja mesin bensin semakin ringan sehingga
konsumsi bensin dapat dihemat.
Itu sebabnya, performa Lexus LS600h yang digerakkan motor listrik
dan mesin berkapasitas 5.0 Liter, 8 silinder dalam konfigurasi V
(V8), dapat disetarakan dengan mesin berkapasitas 6.0 Liter, V12,
dengan konsumsi bahan bakar dan emisi setara dengan mesin yang
kapasitasnya lebih kecil. Demikian ditegaskan oleh Satoru Maruyama,
Project General Manager Product Planning Lexus, yang merancang Lexus
LS.
Saat melintas di sirkuit, juga diperlihatkan bagaimana pengereman
regeneratif (regenerative braking) pada mobil hibrida bekerja. Pada
saat mobil direm, maka monitor di dashboard memperlihatkan gambar
bahwa motor listrik berfungsi sebagai generator yang mengisi ke
baterai, yang menjadi sumber penyedia listrik bagi motor listrik.
Alat bantu parkir
Di areal Mobilitas, para wartawan juga menyaksikan dan merasakan
bagaimana fitur parkir otomatis (intelligent parking assist) yang
dipasang pada Toyota Prius bekerja. Fitur parkir otomatis akan
membantu pengendara dengan memutar sendiri setir ketika pengendara
akan memarkir mobilnya mundur horizontal atau vertikal.
Dengan dilengkapi sensor ultrasonik di bagian depan mobil yang
berfungsi mendeteksi kendaraan lain di areal parkir, sistem itu mampu
memperkirakan dimensi dari ruang parkir yang kosong dan menentukan
posisi kendaraan untuk parkir.
Pengendara tinggal menempatkan mobil dalam posisi yangtepat
sebelum mundur (dengan bantuan sensor ultrasonik). Jika ingin
memarkir mobil mundur horizontal, pengendara menempatkan mobilnya
sejajar dengan mobil-mobil yang telah diparkir secara horizontal pada
jarak sekitar 1 meter. Setelah kaca spion samping berada persis di
ujung bagian depan mobil, yang di belakangnya terdapat ruang parkir
yang kosong, mobil diberhentikan. Dan, tangkai persneling ditempatkan
pada posisi gigi mundur. Setelah itu sistem akan memutar setir
sendiri secara otomatis dan mengatur hingga mobil terparkir pada
posisi yang tepat. Semua proses itu berlangsung tanpa campur tangan
pengendara. Pengendara hanya perlu menginjak pedal rem jika dirasakan
mobil mundur terlalu cepat.
Keadaan yang sama juga berlaku pada saat akan memarkir mobil
mundur vertikal. Mobil melintas di depan mobil-mobil yang diparkir
vertikal dalam jarak 1 meter. Setelah bemper belakang mobil berada
berada persis di ujung depan kanan mobil yang diparkir di samping
kanan ruang parkir vertikal yang kosong, mobil diberhentikan. Proses
selanjutnya diserahkan pada intelligent parking assist.(JL)
Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 15 November 2007, halaman 34
Label: Test Drive
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda