Minggu, 18 November 2007

Mercedes, BMW, dan Audi Dapat Pesaing Baru


Pada tanggal 8 November lalu, Lexus secara resmi hadir di
Indonesia. Kehadiran Lexus secara resmi itu ditandai dengan acara peluncuran LS460 L, yang merupakan flagship dari sedan-sedan keluaran Lexus, dan sekaligus peresmian Lexus Gallery di Jalan Proklamasi No 35, Jakarta Pusat, di ujung Jalan Borobudur.

Untuk menyemarakkan acara itu, PT Toyota-Astra Motor mengundang Chief Engineer for Lexus LS460 Satoru Maruyamano pada acara peluncuran LS460 L dan peresmian Lexus Gallery.



Lexus adalah mobil papan atas keluaran Toyota. Mobil itu sejak awal telah dipersiapkan sebagai mobil papan atas itu sebabnya pemilihan material dan penanganannya pun dilakukan secara berbeda. Itu sebabnya Satoru Maruyamano, yang membidani Lexus LS460, mengatakan, Lexus bukanlah Toyota, Lexus lebih baik.

Tahun 1989, setelah proses pengembangan yang melibatkan 60 desainer, 24 tim insinyur, 1.400 insinyur, 2.300 teknisi, 220 pekerja pembantu, sekitar 450 prototipe, perjalanan sejauh 43,2 juta kilometer untuk test drive, dan biaya lebih dari 1 miliar dollar AS, lahirlah Lexus LS400.

Sejak kemunculannya yang pertama di Detroit Motor Show 1989, dengan moto The Persuit of Perfection (Mengejar Kesempurnaan) Lexus telah mengembangkan reputasi sebagai mobil yang mewah dan dapat diandalkan. Demikian juga layanan purnajualnya. Lexus percaya bahwa
kesempurnaan terletak pada detail.

Johnny Darmawan, Indonesian Lexus Principal, mengungkapkan, gagasan untuk membawa Lexus ke Indonesia sesungguhnya sudah ada sejak awal tahun 2007. Namun, karena Lexus merupakan merek premium yang memerlukan penanganan yang khusus, maka beberapa persiapan penting perlu dilakukan.

Salah satu di antaranya adalah menyiapkan Lexus Gallery yang akan menjadi pusat layanan Lexus di Indonesia. Lexus Gallery yang mengadopsi konsep transparansi dengan dinding-dinding kaca itu dihiasi batu onyx, sejenis marmer yang tembus cahaya, di bagian depan
atas dan meja tempat penerima tamu.

Jaringan layanan Lexus didukung oleh tenaga kerja khusus yang menggunakan nama Lexus Associates, yang terpisah dengan jaringan layanan Toyota. Lexus memberikan jaminan paket servis tanpa biaya selama 5 tahun dan garansi 3 tahun tanpa batas kilometer, dan didukung oleh Lexus Finansial Services, Lexus Premium Service Package, Lexus Insurance, dan Lexus Concierge Service.

"Kami menganggap mobil-mobil Lexus layak disebut sebuah karya seni. Lexus tidak semata-mata dibuat dengan sentuhan alat modern seperti robot, melainkan juga melibatkan craftmanship. Sebab itu, personal luxury experience menjadi sangat penting dan berharga bagi
Lexus," kata Johnny.

Filosofi L-Finesse yang diadopsi dalam garis desain Lexus menjadikan sosok Lexus kontemporer, dinamis, serta memadukan kesederhanaan dan keanggunan. Hal itu tampak dalam tiga model Lexus yang dipajang di Lexus Gallery, yakni LS460 L, GS300, dan IS300.

Tidak sendirian
Lexus tidak sendirian di pasar sedan papan atas Indonesia. Di pasar itu ada tiga pemain Jerman, yakni Mercedes Benz, BMW, dan Audi, serta satu pemain asal Inggris, Jaguar. Untuk menghadapi pemain yang sudah hadir lebih dulu, tentu tidak mudah. Diperlukan kerja yang ekstra keras dalam mengembangkan reputasi Lexus dengan secara konsisten menjaga hubungan yang baik dengan konsumen, termasuk juga hal-hal yang berkaitan dengan layanan
purnajual.

Sebagai konsumen mobil papan atas yang mengeluarkan uang sampai lebih dari Rp 1 miliar, mereka layak diberikan perlakuan yang khusus. Mulai dari saat membeli mobil, memiliki, sampai merawat mobil itu secara berkala.

Mengingat membeli mobil tidak sama seperti membeli telepon genggam, kamera, atau televisi di mana pemilik hanya akan berhubungan dengan penjualnya apabila benda-benda itu mengalami kerusakan. Saat membeli mobil, hubungan antara pembeli dan penjual berlangsung terus, sampai mobil dijual kembali.(JL)

Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 16 November 2007, halaman 47

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda