Kamis, 22 Januari 2009

Toyota Andalkan Cucu Pendiri

Akio Toyoda (52), cucu pendiri perusahaan pembuat mobil terkemuka dunia, Toyota, diangkat sebagai President dan CEO untuk memimpin raksasa otomotif asal Jepang itu untuk keluar dari imbas krisis keuangan global yang mempengaruhi bisnis perusahaan pembuat mobil yang menjual mobil paling banyak di dunia.
Keputusan untuk mengangkat Toyoda itu diambil tidak sampai sebulan setelah Toyota mengeluarkan pernyataan bahwa Toyota untuk pertama kali dalam sejarahnya yang panjang akan mengalami kerugian operasional pada tahun fiskal 2008 yang akan berakhir pada bulan Maret mendatang.


Bahkan, perusahaan pembuat mobil nomor satu di Jepang itu pun tidak bisa lain kecuali mengurangi produksi, mengurangi karyawan, dan membatalkan beberapa investasi yang semula dijanjikannya.

Meskipun datang mendadak, tetapi sesungguhnya keputusan untuk menjadikan Akio Toyoda sebagai bukanlah keputusan yang mengejutkan. Toyoda sejak lama telah disebut-sebut akan menjadi pemimpin nomor satu di Toyota, menggantikan Katsuaki Watanabe yang menduduki jabatan tersebut sejak tahun 2005. Selanjutnya, Katsuaki Watanabe akan mendampingi Toyoda sebagai vice chairman.

Walaupun keluarga Toyoda hanya memiliki saham 2 persen di Toyota, tetapi Akio Toyoda yang bergabung dengan Toyota pada tahun 1984 sudah lama disebut-sebut akan menjadi pemimpin di perusahaan pembuat mobil itu. Akio Toyoda adalah cucu pendiri Toyota, Kiichiro Toyoda. Ayahnya, Soichiro Toyoda, memimpin Toyota tahun 1982-1992.



Pergantian kepemimpinan di Toyota itu akan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Toyoda disebut-sebut juga akan mengambil alih sebagian besar dari tugas Fujio Cho, president sebelumnya, dan saat ini menjabat sebagai chairman. Di Jepang, Chairman bertindak sebagai dubes keliling (roving ambassador) untuk perusahaan tempat di mana ia bekerja, dan president bertanggung jawab atas perencanaan dan jalannya perusahaan.

Para analis otomotif mengatakan, melihat sejarah perjalanan Toyota selama ini, mereka tidak mengharapkan adanya langkah drastis yang akan diambil oleh Akio Toyoda. Kendati itu tidak berarti Toyoda tidak mengambil langkah yang keras, terutama dalam mengatasi persoalan karyawan yang terlalu banyak (over staffing) dan pengurangan produksi.

Bagi Indonesia, tempat di mana ia pernah bertugas, Akio Toyoda bukanlah orang baru. Dalam pembicaraan dengan wartawan otomotif Indonesia, di sela-sela Tokyo Motor Show 2008, Oktober lalu, ia mengatakan, Indonesia berpotensi untuk menjadi pusat produksi Toyota di Asia Tenggara. Namun, untuk itu Indonesia perlu memperbaiki infrastrukturnya lebih dulu. Antara lain, ruas jalan yang baik dan lancar dari tempat produksi ke pelabuhan, serta juga membenahi kebijakan-kebijakannya, termasuk penanganan di pelabuhan.

”Produksi Toyota sangat besar sehingga penanganan pun perlu dipersiapkan secara besar-besan pula,” ujar Akio Toyoda.(JL)

Label:

Jumat, 09 Januari 2009

Bangkrut ? General Motors Justru Siap Bangkit

Berita yang menggambarkan bahwa General Motors seolah-olah akan bangkrut itu berlebihan. Memang GM mengalami persoalan besar dalam kegiatan operasionalnya di Amerika Serikat, tetapi itu tidak membuat GM akan bangkrut. Apalagi, turunnya dana talangan (bridging loan) bagian pertama, sebesar 4 miliar dollar AS dari 13,4 miliar dollar AS pada tanggal 31 Desember lalu, membuat persoalan besar itu dapat diatasi.
Nick Reilly, Group Vice President/President General Motors Asia Pacific, mengungkapkan hal itu dalam percakapan dengan wartawan di Jakarta, Senin (5/1) malam. Ia menambahkan, persoalan yang dihadapi GM adalah kekurangan uang kontan (cash flow).


Mengingat pada tahun 2006, GM merasa perlu untuk membenahi diri karena dianggap sudah tidak kompetitif lagi bila dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Salah satunya adalah legacy cost yang terlalu tinggi. Biaya yang dikeluarkan GM untuk para karyawannya di Amerika Serikat terlalu tinggi, termasuk karyawan-karyawan yang sudah pensiun. Untuk mengatasi itu, pada tahun 2007, GM mengadakan pembenahan-pembenahan yang mengakibatkan persediaan uang kontannya menipis, bahkan bisa dikatakan mencapai titik terendah.

Keadaan itu bertambah berat karena pada tahun 2007-2008, harga minyak mentah, harga baja, dan harga komponen-komponen lain meningkat. Tingginya harga bahan bakar minyak membuat GM juga menengok ke mobil-mobil kecil yang ekonomis dalam mengonsumsi bahan bakar. Pada saat yang bersamaan, GM juga mengeluarkan biaya ekstra untuk mengembangkan mobil hibrida dan mobil berbahan bakar alternatif, seperti mobil fuel cell.



Menjelang akhir tahun 2008, ketika GM berupaya bangkit lagi karena turunnya kembali harga minyak mentah dan konsumen mulai kembali melirik mobil-mobil berkapasitas mesin besar, menjelang akhir 2008, tiba-tiba krisis keuangan melanda Amerika Serikat sehingga GM yang tengah kekurangan uang kontan pun terkena pukulan hebat.

Siap bangkit
GM tidak punya pilihan lain kecuali menengok ke Pemerintah Amerika Serikat dan meminta dana talangan. “Bukan berarti GM akan bangkrut, sama sekali tidak. Kami hanya memerlukan dana segar untuk suatu waktu tertentu, karena kekurangan uang kontan. Dan, setelah menerima dana talangan dari pemerintah pada tanggal 31 Desember lalu, kami siap untuk bangkit kembali,” ujar Reilly.



Ia menambahkan, akan tetapi, GM tentunya tidak bisa langsung bangkit kembali karena Amerika Serikat yang merupakan pasar utama GM tengah dilanda krisis keuangan. Krisis yang bermula di Amerika Serikat dan kemudian menyebar ke Eropa dan bagian-bagian dunia lainnya itu membuat penjualan mobil menurun drastis. Akibatnya, raksasa-raksasa otomotif dunia terpukul, termasuk Toyota, yang dalam tahun 2008 sempat mengambil alih posisi GM sebagai penjual mobil terbanyak di dunia.

Reilly memperkirakan, walaupun dalam dua atau tiga bulan mendatang angka penjualan mobil secara global akan membaik, tetapi secara keseluruhan angka penjualan mobil pada tahun 2009 masih tetap rendah.

Ia menegaskan, “GM siap bangkit lagi, dan kembali menjadi perusahaan pembuat mobil dengan angka penjualan yang terbesar di dunia.” Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, yakin keadaan akan membaik pada tahun 2010, dan GM akan dapat melunasi utangnya pada tahun 2011-2012.

Peluang untuk berkembang
Krisis yang dialami Krisis keuangan yang melanda dunia ini dilihat GM sebagai peluang untuk berkembang. Dengan demikian, ketika krisis keuangan dapat
diatasi, GM langsung dapat meluncur kembali.

Itu sebabnya GM tetap melanjutkan proyek-proyeknya di India, Thailand, Australia, dan China. GM juga menjajaki untuk memperdalam pijakan di Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.



Khusus mengenai Indonesia, Reilly mengungkapkan, ia sempat meninjau pabrik yang dimiliki GM di Bekasi, yang pernah memproduksi Chevrolet Blazer yang berkategori sport utility vehicle (SUV). Ia pun berniat membuka kembali pabrik tersebut. "Namun, persoalannya adalah kami tidak memiliki multi-purpose vehicle (MPV) untuk dirakit dan dipasarkan di Indonesia. Kami perlu menemukan kendaraan yang cocok untuk Indonesia," ujarnya.

Saat ini, Captiva, yang berkategori SUV, menjadi salah satu produk unggulan Chevrolet di Indonesia, tetapi penjualannya terbatas. GM perlu menemukan MPV untuk Indonesia.(JL)

Artikel ini perbaikan dari artikel yang berjudul "GM Tak Akan Bangkrut" yang dimuat di harian Kompas, 7 Januari 2009, halaman 11

Label:

Minggu, 04 Januari 2009

Audi R8 Masih Terus Dikembangkan

Gelar mobil sport terpanas yang diterima Audi R8 yang masuk ke pasar akhir tahun 2007 ternyata belum memuaskan petinggi Audi AG. Padahal, Audi R8 yang pertama kali dimunculkan di Paris Motor Show pada bulan September 2006 sudah merupakan mobil sport yang menggiriskan.


Audi R8 adalah mobil balap yang dimodifikasi menjadi mobil untuk penggunaan sehari-hari. Sebutan mobil balap bagi Audi R8 itu tidak berlebihan, mengingat mobil itu menyandang mesin berkapasitas 4.2 Liter (4.163 cc), 8 silinder dalam konfigurasi V (V8), dan dilengkapi injektor bahan bakar betekanan tinggi (FSI), yang diambil dari mobil balap Audi R8, juara lima kali Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans.

Mesin yang diletakkan di tengah (memanjang di belakang kokpit) itu menghasilkan tenaga maksimum 420 PK pada 7.800 putaran mesin per menit (rpm), dengan putaran maksimum dibatasi pada 8.250 rpm, sanggup melesatkan Audi A8 dari 0-100 kilometer per jam dalam 4,6 detik. Dan, kecepatan maksimumnya 301 kilometer per jam.

Kemajuan teknologi membuat, walaupun menggunakan mesin berperforma tinggi, Audi R8 dapat digunakan sebagai kendaraan untuk penggunaan sehari-hari. Suara yang dikeluarkan knalpot pun halus, tidak segarang suara knalpot mobil balap.

Namun, mesin bensin yang diambilkan dari Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans, tampaknya dianggap masih kurang kuat. Itu sebabnya, petinggi Audi AG memasang mesin diesel 6.0 Liter, V12, yang dilengkapi dengan commonrail dan dua turbocharger (TDI) pada Audi A8 yang pertama kali dimunculkan di Detroit Motor Show, pertengahan Januari 2008.

Mesin diesel V12 itu menghasilkan tenaga maksimum 489 PK dan torsi maksimum 1.000 Nm. Mesin itu sanggup melesatkan Audi R8 dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu 4,2 detik, dan kecepatan maksimumnya mendekati 300 kilometer per jam.
Mesin diesel 6.0 Liter, V12 itu dikembangkan dari mesin diesel 5.5 Liter, V12 yang disandang Audi R10 di Lomba Ketahanan 24 Jam Le Mans, yang menghasilkan tenaga maksimum 650 PK dan torsi maksimum 1.100 Nm.


Masih belum puas

Ternyata petinggi Audi AG masih belum puas juga. Menjelang Detroit Motor Show 2009, tepatnya pada tanggal 11 Desember 2008, Audi AG kembali memasang mesin bensin baru pada Audi R8, yakni mesin berkapasitas 5.2 Liter, V10, FSI. Mesin Audi R8 terbaru itu diambilkan dari mesin 5.2 Liter, V10 yang disandang Lamborghini Gallardo.




Adapun mesin baru, 5.2 Liter (5.204 cc), V10, FSI, itu sanggup menyemburkan tenaga maksimum 525 PK pada 8.000 rpm dan torsi maksimum 530 Nm pada 6.500 rpm. Tenaga dan torsi itu disalurkan ke keempat roda melalui sistem persneling manual dengan 6 tingkat kecepatan, atau persneling otomatik yang dilengkapi R tronic (sejenis tiptronic) sehingga pengendara dimungkinkan untuk menaikkan dan menurunkan gigi persneling secara manual melalui tangkai persneling atau pedal kecil di setir.

Tenaga dan torsi besar yang dicapai pada putaran mesin tinggi itu membuat Audi R8 sanggup mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dari posisi berhenti hanya dalam waktu 3,9 detik. Dan, dari 100 kilometer per jam sampai 200 kilometer per jam dalam waktu 8,1 detik. Kecepatan itu dapat terus dikembangkan hingga kecepatan maksimum, 316 kilometer per jam.

Pada saat mesin dipacu cepat, derum suara mesin 10 silinder itu mirip konser yang menggabungkan derum suara bas dan lengkingan nada suara yang sangat tinggi. Suara itu menimbulkan sensasi tersendiri dan memompa adrenalin sampai ke batas putaran mesin, ketika jarum penunjuk tachometer menunjuk garis batas merah pada 8.700 rpm.

Bahan bakar yang digunakan Audi R8 5.2 V10 adalah Pertamax Plus mengingat rasio kompresi mesin tersebut sangat tinggi, 1 : 12,5. Konsumsi bahan bakarnya 1 liter berbanding 7,29 kilometer. Cukup irit untuk mesin berkapasitas 5.2 Liter.



Mobil sport keluaran Audi AG itu menggabungkan konfigurasi mesin di
tengah, konstruksi kerangka aluminium dari Audi Space Frame atau ASF, dan sistem penggerak empat roda permanen, quattro.
Mobil yang berukuran panjang 4,43 meter, lebar 1,90 meter, dan tinggi 1,25 meter secara optional dilengkapi dengan peredam guncangan khusus, magnetorheological fluid dampers, yang secara instan menyesuaikan diri dengan pola pengendaraan yang bervariasi.

Yang menarik, New Audi R8 dilengkapi dengan sound system terbaik. Audi menggandeng spesialis audio asal Denmark, Bang & Olufsen, untuk memberikan hasil yang maksimum. Sebelumnya, Bang & Olufsen juga melengkapi Audi A8 dan Audi S8 dengan sound system selevel konser.

Interior New Audi R8 yang diproduksi di pabrik Audi di Neckarsulm, Jerman, yang merupakan pusat aluminium Audi, dibuat sangat mewah dan didominasi balutan kulit Fine Nappa dan aluminium.(JL)


Penyempurnaan dari artikel yang dimuat di Kompas, 24 Desember 2008, halaman 38

Label:

Sabtu, 03 Januari 2009

Mercedes Munculkan Tiga Jenis Mobil Listrik

Di Detroit Motor Show 2009, Januari mendatang, Mercedes Benz akan menampilkan tiga varian mobil konsep bertenaga listrik, yang diberi nama Mercedes Benz Concept BlueZero. Ketiga mobil konsep bertenaga listrik dari Mercedes Benz itu merupakan kendaraan untuk penggunaan sehari-hari yang bisa dikatakan bebas emisi (zero emission).


Walaupun sosok ketiga mobil konsep itu sama, tetapi ketiga mobil itu memiliki tiga sumber tenaga listrik penggerak yang berbeda-beda. Ketiga mobil itu adalah, pertama, BlueZero E-Cell yang digerakkan oleh motor listrik yang mendapatkan listriknya dari baterai lithium-ion yang diisi (di-charge) ulang dengan mencolokkan steker ke stop kontak di rumah atau kantor.

Baterai lithium-ion itu memiliki kapasitas simpan listrik sampai 35 kilowatt (kW), sedangkan motor listriknya memiliki tenaga maksimum 100 kW (secara rata-rata 70 kW) dan torsi maksimum 320 Nm. Ketiga varian BlueZero itu sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari 11 menit. Kecepatan maksimum BlueZero dibatasi secara elektronis pada 150 kilometer per jam agar daya jelajah dan penggunaan listrik dapat dihemat. Daya jelajahnya lebih dari 100 kilometer untuk satu kali pengisian sampai penuh.

Kedua, BlueZero F-Cell (Fuel Cell) yang digerakkan oleh motor listrik yang mendapatkan listriknya dari perangkat fuel cell. Perangkat fuel cell menghasilkan tenaga listrik dari penggabungan hidrogen yang diperoleh dari tangki penyimpanan dan oksigen dari udara. Hidrogen (H) disalurkan melalui elektroda pertama, sementara oksigen (O2) disalurkan melalui elektroda kedua sehingga menghasilkan listrik, air, dan panas. Listrik digunakan untuk menjalankan motor listrik, sementara panas dilepas ke udara, dan air (H2O) dibuang melalui pipa. Daya jelajahnya 450 kilometer, untuk sekali pengisian hidrogen.

Ketiga, BlueZero E-Cell Plus yang digerakkan oleh motor listrik, yang mendapatkan listriknya dari baterai, yang pengisian listriknya didapatkan didapatkan dari dua sumber. Pada saat mobil diparkir di rumah atau di kantor, baterai diisi ulang dengan mencolokkan steker ke stop kontak. Dan, pada saat mobil tengah melakukan perjalanan, baterai diisi ulang oleh generator yang digerakkan oleh mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan bahan bakar minyak. Dengan demikian, daya jelajah BlueZero E-Cell Plus bertambah menjadi 600 kilometer, menjadi lebih dari 700 kilometer.



Mesin pembakaran dalam yang disandang BlueZero E-Cell Plus itu berbahan bakar bensin dengan kapasitas 1.0 Liter dan dilengkapi turbocharger. Mesin yang juga disandang oleh Smart Car Fortwo itu menghasilkan tenaga maksimum 67 PK pada 3.500 rpm. Jika diperlukan mesin pembakaran dalam itu sanggup mengisi baterai dengan kapasitas pengisian 17,5 kW.

Mercedes Benz Concept BlueZero menggunakan lantai dua lapis (sandwich floor) yang pertama kali diperkenalkan Mercedes Benz sekitar 10 tahun lalu, pada model A-Class dan kemudian pada model B-Class. Dengan lantai dua lapis, posisi duduk pengendara dan penumpang menjadi lebih tinggi sehingga membuat sudut pandang menjadi maksimal.

Komponen-komponen penggerak tenaga listrik, berikut baterai lithium ion, dapat ditempatkan di antara dua lantai, sehingga kabin menjadi lapang. Dan, titik pusat gaya tarik bumi (gravitasi) yang rendah, membuat BlueZero itu sangat dapat diandalkan dan gesit atau lincah dikendarai.

Ketiga varian BlueZero itu memiliki beberapa komponen teknik inti yang sama, sementara desain dan dimensinya sepenuhnya sama. BlueZero yang berukuran panjang 4,22 meter memiliki tingkat keamanan tinggi sesuai standar mobil-mobil Mercedes Benz.



Berbeda dengan mobil listrik konvensional, yang memiliki bobot yang berat, dan komponen baterai yang menyita tempat tidak sedikit di bagian belakang kursi belakang, atau di bagasi, BlueZero berbobot ringan dan memiliki kabin yang lega.
Dengan kapasitas pengisian 15 kilo watt (kW), baterai lithium ion yang disandang BlueZero E-Cell dan BlueZero E-Cell Plus pada menampung listrik untuk menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer dalam 30 detik. Dalam kondisi mobil sepenuhnya mengandalkan motor listrik, maka pengisian selama satu atau dua jam cukup untuk menempuh perjalanan sejauh 100- 200 kilometer. Dalam pengisian normal di rumah atau kantor, kapasitas pengisian 7 kW sehingga lamanya pengisian juga menjadi dua kali lipat lebih lama. Kedua mobil BlueZero dilengkapi dengan unit pengontrol elektronis (ECU) yang dapat mendukung pengisian listrik pintar di stasiun pengisian dan sistem pembayarannya.

”Adalah sangat penting bagi kami untuk menjamin bahwa prinsip 'Fascination and Responsibility' yang menjadi pedoman Mercedes Benz secara jelas direfleksikan dalam desain mobil konsep BlueZero,” kata Kepala Desain Mercedes Benz Gorden Wagener. ”Ini merupakan pernyataan jelas yang lain lagi bahwa kesadaran lingkungan dan keasyikan berkendara akan terus berjalan bersama-sama dalam kendaran-kendaraan kami di masa depan. Kami ingin rakyat sepenuhnya memahami pada pandangan pertama bahwa mobil konsep BlueZero bukanlah pilihan yang tidak penting.”(JL)


Perbaikan dari artikel yang dimuat di harian Kompas, 24 Desember 2008, halaman 39



Label: