Selasa, 25 Desember 2007

Humvee, Kendaraan Perang Pengganti Jip


JIP, kini tidak lagi digunakan oleh Angkatan Bersenjata Amerika
Serikat (AS). Kehadirannya sebagai kendaraan perang telah digantikan
oleh High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle (HMMWV), yang populer
dengan sebutan Humvee.

Itu sebabnya, jip, saat ini tidak lagi tampak menyertai pasukan
AS ke medan perang. Pasukan AS yang digelar di Afganistan menjelang
akhir tahun 2001 menggunakan Humvee untuk mendukung pergerakan
(mobilitas) mereka di sana. Di samping, tentunya, kendaraan perang
lainnya seperti panser dan tank.




Humvee memulai debutnya pada Perang Teluk tahun 1991, saat
pasukan multinasional di bawah pimpinan AS menggempur Irak. Sebanyak
2.000 dari 59.883 Humvee milik Angkatan Darat AS dilibatkan dalam
Perang Teluk. Kinerja (performance)-nya dinilai tidak mengecewakan.
Meskipun ada beberapa bagian yang dinilai perlu lebih ditingkatkan.
Dan, AM General dari waktu ke waktu terus mengoptimalkan kemampuan
Humvee.

Sosok Humvee lebih besar dari jip. Panjang Humvee bervariasi
antara 4,5-5,1 meter, lebar 2,15-2,19 meter, dan tinggi 1,8-2,6 meter.
Humvee menyandang mesin Detroit Diesel 6,5L (6.489cc), 8 silinder
dengan konfigurasi V (V8), menggunakan turbocharger, pengaturan
eletronis, sistem persneling otomatis dengan empat tingkat kecepatan,
dan berpenggerak empat roda (4 x 4) permanen. Daya yang dihasilkan 195
tenaga kuda (PK) pada 3.400 putaran mesin per menit (rpm) dan torsi
maksimal (momen puntir) 580 Nm pada 1.800 rpm.

Sesungguhnya, daya yang dihasilkan oleh mesin Humvee tidaklah
terlalu istimewa. Daya yang dihasilkan mesin Humvee tidak terpaut
jauh dengan daya jip Mercedes Benz G400 CDI, yang dianggap sebagai
mobil penumpang yang memiliki mesin diesel terkuat. Mercedes Benz
G400 CDI yang menyandang mesin diesel 3.996 cc, V8, dan dilengkapi
turbocharger ganda menghasilkan tenaga 250 PK pada 4.000 rpm dan
torsi maksimal 560 Nm pada 1.700 rpm.

Bahkan, tenaga Humvee masih kalah dari mesin Cadillac Escalade
yang masuk kategori sport utility vehicle (SUV). Mesin bensin 6.0L V8
yang dibantu supercharger bertekanan tinggi menyemburkan daya 500 PK
dan torsi maksimum 726 Nm.

Namun, kemampuan jelajah Humvee dianggap luar biasa, jauh di atas
daya jelajah jip. Apalagi kemampuan itu juga ditopang oleh penggunaan
suspensi independen pada keempat roda.

Mesin Humvee dibuat sekuat dan sesederhana mungkin agar dapat
bertahan lama dan mudah penanganan atau perawatannya. AM General menjamin Humvee
tahan digunakan dalam kondisi tempur sampai 12 tahun.

Dengan mesin berkapasitas 6.489 cc, Humvee memiliki kemampuan
menanjak (mendaki) sampai 60 derajat, merayap dengan kemiringan 40
persen, melewati hambatan vertikal dengan ketinggian 22 derajat,
melintasi permukaan air dengan sudut 30 derajat, mengarungi medan
lumpur sedalam 41 sentimeter, dan mampu dipacu dengan kecepatan 48
kilometer per jam sejauh 36 kilometer dalam keadaan empat roda
kempes.


Humvee pun dilengkapi dengan Central Tire Inflation System
(CTIS), atau Sistem Pengisian Ban Terpusat, yang memungkinkannya
menjelajahi seluruh jenis permukaan tanah. Mulai dari medan lumpur
sampai medan berbatu-batu dapat ditaklukkan dengan menyesuaikan
tekanan ban dari dalam mobil dengan hanya menekan tombol. Apalagi,
sebagaimana kendaraan offroad lainnya, Humvee pun dilengkapi dengan
anti-lock braking system (ABS) dan traction control system (TCS). AM
General juga mengeluarkan beberapa versi Humvee antipeluru (bullet
proof).

Kemampuan jelajahnya telah diuji coba melintasi lebih dari
960.000 kilometer pemukaan tanah yang kasar, termasuk permukaan tanah
yang disimulasikan sebagai medan offroad dan medan tempur.
Humvee juga diuji coba untuk melintasi pasir dan lumpur yang
dalam, melewati genangan air, melintasi padang pasir yang panas,
dan kawasan Artic yang sangat dingin. Dan, Humvee
berhasil menyelesaikan seluruh uji coba itu dengan baik.

Atas permintaan masyarakat, pada tahun 1992, AM General
meluncurkan Humvee versi sipil, yang dinamakan Hummer, yang
dilengkapi dengan global positioning system (GSP), air conditioning,
power window, miror, dan lock, serta pemutar compact disc. Namun, sambutan tidaklah seheboh yang diperkirakan. Sosoknya yang
aneh bagi kebanyakan orang membuat Hummer hanya laku sekitar 300-an
pada tahun pertama. Bintang film terkenal Hollywood, seperti Arnold
Schwarzenegger dan Sylvester Stallone, merupakan pemilik pertama
Hummer.

***

SAMA seperti jip, Humvee pun lahir karena kebutuhan Angkatan
Bersenjata AS. Pada akhir tahun 1970-an, Angkatan Darat Amerika
Serikat (AS) menganggap bahwa kendaraan yang dioperasikan di Angkatan
Darat terlalu beragam, seperti jip, minibus/microbus, van, dan pick
up berukuran sedang (yang populer dengan sebutan mini truck). Bahkan,
juga ada beberapa kendaraan yang sengaja dibuat untuk melakukan
tugas-tugas khusus, antara lain kendaraan pemanggul tabung pelontar
roket (TOW), kendaraan pemanggul pelontar granat atau senapan mesin,
dan ambulans, baik yang berukuran kecil maupun menengah.

Hal itu dirasakan tidak efisien. Angkatan Darat menganggap, semua
tugas yang berbeda-beda itu sesungguhnya bisa dilakukan oleh satu
jenis kendaraan saja yang dirancang secara khusus. Angkatan Darat
menginginkan satu kendaraan serbaguna (versatile), yang dapat
dimodifikasi untuk melaksanakan tugas-tugas yang berbeda-beda, tetapi
secara mekanis sebetulnya tetap sama.

Untuk itu, pada tahun 1979, Angkatan Darat membuka kesempatan
bagi perusahaan-perusahaan mobil AS untuk mendesain suatu kendaraan
baru yang dapat melakukan tugas yang selama ini dikerjakan oleh
berbagai kendaraan yang dimiliki Angkatan Darat, serta memiliki
kemampuan di atas kendaraan lain.

Persyaratan yang harus dipenuhi
kendaraan baru itu cukup berat, karena harus mempunyai spesifikasi
yang sama seperti tank Bradley dan tank M1. Antara lain, ketinggian
dari permukaan tanah (ground clearance) 41 sentimeter, memiliki
kemampuan mendaki/menanjak sampai 60 derajat, merayap dengan
kemiringan 40 persen, melewati hambatan vertikal setinggi 46
sentimeter, dan melintasi anak sungai atau genangan air sedalam 76
sentimeter tanpa perlengkapan khusus. Dengan perlengkapan khusus,
Humvee mampu melintasi anak sungai/genangan air sedalam 1,52 meter
(sampai separuh jendela terendam). Kendati sanggup melewati air
sedalam 1,52 sentimeter, tetapi kabin Humvee tidak waterproof
atau kedap air, karena itu siap-siaplah berbasah ria.

AM General, Chrysler Defense (belakangan dijual ke General
Dynamic), dan Teledyne tertarik untuk mengikuti kesempatan yang
ditawarkan Angkatan Darat itu. Beberapa prototipe kendaraan
dikirimkan kepada Angkatan Darat untuk evaluasi pendahuluan. Angkatan
Darat mencatat semua kekurangan yang ada, dan meminta kepada ketiga
perusahaan itu untuk mengadakan perubahan serta mengetes sendiri
hasil ubahannya.

AM General adalah perusahaan pertama yang menyelesaikan tesnya.
Selain itu, kendaraan yang dibuatnya juga paling ringan dan
kinerjanya paling baik. AM General kemudian memenangkan kontrak itu,
dan awal tahun 1984 lahirlah Humvee yang sosoknya seperti yang
dikenal saat ini.

Humvee versi pertama menggunakan mesin Detroit Diesel 6.2L (6.200
cc), 8 silinder dalam konfigurasi V (V8), 150 tenaga kuda (PK) pada
3.400 rpm, torsi maksimum 340 Nm pada 1.800 rpm, suspensi independen
pada keempat roda, sistem persneling otomatis dengan tiga tingkat
kecepatan, serta tangki bahan bakar berisi 96 liter dengan cadangan
64 liter. Dengan bahan bakar sebanyak itu, Humvee bisa menempuh
perjalanan sejauh 483 kilometer tanpa mengisi bahan bakar.
Pada awalnya, Humvee muncul dengan lima model, yakni pengangkut
kargo/pasukan, pemanggul tabung pelontar roket, pemanggul senjata
pelontar granat/senapan mesin, mobil boks , dan ambulans. Dari lima
model itu dikembangkan lagi menjadi 15 bentuk dan ukuran.
Tanggal 22 Maret 1983, Angkatan Darat memesan 55.000 Humvee
senilai 1,2 milyar dollar AS. Ke-55.000 kendaraan itu akan
diselesaikan dalam waktu lima tahun dengan 15 konfigurasi yang
berbeda-beda. Pesanan itu kemudian ditingkatkan menjadi 70.000
kendaraan. Tahun 1989, AM General mendapatkan kontrak lima tahun lagi
untuk lebih dari 30.000 kendaraan.

Awal tahun 1994, AM General mengeluarkan Serie A1 (pada versi
sipilnya menggunakan kode H1) yang merupakan peningkatan dari Humvee
versi pertama, khususnya pada sasis (chassis), beberapa bagian
interior, potongan as roda belakang, dan beberapa perubahan pada
sistem listrik.

Tahun 1995, dikeluarkanlah Serie A2 (H2). Perbedaan A2 dari A1
hanyalah pada kapasitas mesin, sistem persneling otomatis, dan
penggunaan CTIS.

Serie A2 menyandang mesin yang kapasitasnya lebih besar, yakni
Detroit Diesel 6.5L, V8, 170 PK pada 3.400 rpm, torsi maksimum 394 Nm
pada 1.800 rpm, dan menggunakan sistem transmisi otomatik dengan
empat tingkat kecepatan. Tahun 1996, dikeluarkan Serie A2 yang
menggunakan turbocharger. Dengan menambah turbocharger, tenaga yang
dihasilkan meningkat menjadi 195 PK pada 3.400 rpm dan torsi maksimum
580 Nm pada 1.800 rpm. Dan, itu membuat Humvee 6.5 L dapat dengan mudah
merayap pada tanjakan dengan sudut 60 derajat, sesuatu yang sulit
dilakukan oleh Humvee bermesin 6.2L. (jl)

Artikel ini dimuat di harian Kompas, 22 Januari 2002, halaman 26





Label:

Jumat, 21 Desember 2007

Melintasi Jalan Pedesaan di Bali



Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, tanggal 13 Desember 2007. Jam menunjukkan waktu pukul 12.05. Rombongan wartawan otomotif dari Ibu Kota baru saja tiba di Bali untuk melakukan test drive New Santa Fe, sport utility vehicle (SUV) dari Hyundai. Udara pada siang itu cukup panas, sekitar 36 derajat Celsius. Akan tetapi, siapa yang peduli. Ini Bali bung!

Para wartawan pun segera meninggalkan area kedatangan dan berjalan ke pelataran parkir di mana enam New Santa Fe diparkir. Kompas mendapatkan mobil bernomor dua, yakni Santa Fe 2.7,V6 A/T, untuk di-test drive.



Sesungguhnya, PT Hyundai Mobil Indonesia juga menyiapkan New Santa Fe yang bermesin diesel 2.2 A/T, tetapi karena Kompas sudah menjajal mobil itu pada bulan Juli 2006, maka kali ini pilihan jatuh pada Santa Fe 2.7, V6 A/T yang bermesin bensin.

Kehadiran New Santa Fe memang langsung menarik perhatian karena sosoknya mengingatkan orang kepada Touareg, SUV dari Volkswagen. Padahal mobil Korea itu sepenuhnya didesain oleh studio desain Hyundai di California, Amerika Serikat.

Interiornya cukup mewah, didominasi kulit yang berkualitas, serta dilengkapi dengan hiasan kayu di bagian bawah dashboard dan di bagian dalam pintu-pintu. Sayangnya, varian yang digunakan Kompas tidak dilengkapi sunroof.

Kelima New Hyundai Santa Fe itu kemudian melaju meninggalkan Bandar Udara Ngurah Rai di belakang lead car New Tucson. Karena jam sudah menunjukkan pukul 12.30, maka kegiatan pertama yang dilakukan adalah makan siang. Itu sebabnya, rombongan membelok ke arah Kuta dan menuju ke Hotel Santika untuk makan siang.

Selesai makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju ke Kamandalu Resort and Spa yang terletak di kawasan Ubud. Padatnya kawasan Kuta, dan digunakannya kawasan Nusa Dua untuk Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, menjadikan kegiatan test drive New Santa Fe di pusatkan ke bagian tengah Pulau Bali.



Perjalanan dari Kuta ke Kamandalu Resort and Spa memakan waktu sekitar 40 menit. Dan, di sepanjang jalan menuju ke kawasan Ubud, performa New Santa Fe sempat beberapa kali diuji. Pada saat jalan agak lengang, New Santa Fe dapat dengan cepat dipacu sampai 120 kilometer per jam.



Akselerasi berlangsung dengan cepat dan halus. Tenaga maksimum 186 PK pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 248 Nm pada 4.000 rpm yang dihasilkan mesin berkapasitas 2.7 Liter (2.658 cc), V6, disalurkan ke roda melalui persneling otomatik dengan 5 tingkat kecepatan.



Kelima New Santa Fe itu diparkir di pelataran Kamandalu Resort and Spa. Malam itu, para wartawan akan menginap di sana. Siang itu, kegiatan dengan New Santa Fe pada hari pertama berakhir. Sore hari, para wartawan otomotif pun mengikuti acara bersepeda santai di kawasan di sekitar Kamandalu Resort and Spa.

Perjalanan santai dengan sepeda itu sesungguhnya tidak jauh dan ringan. Namun, mengingat para wartawan otomotif jarang berolahraga, dan pada hari itu juga kurang tidur karena pagi-pagi sudah harus ke Bandar udara, maka perjalanan santai itu dirasakan sangat berat. Seorang rekan dari Hyundai dan seorang wartawan dari sebuah majalah otomotif hampir pingsan sehingga keduanya terpaksa dibawa kembali ke Kamandalu Resort and Spa dengan mobil. Meskipun demikian, secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa keceriaan dan kebersamaan tetap menyertai perjalanan dengan sepeda pada sore hari itu.

Pada tanggal 14 Desember 2007. Pada pukul 06.00, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Jongkie D Sugiarto menunjukkan komitmennya terhadap penghijauan dengan menanam pohon di halaman depan Kamandalu Resort and Spa. Pukul 07.30, setelah menyelesaikan sarapan, iring-iringan New Santa Fe meluncur menuju ke kawasan Kintamani. Perjalanan ke Kintamani dilakukan melalui jalan pedesaan yang sempit dan berkelok-kelok.



Meskipun sosok New Santa Fe cukup besar (panjang 4,675 meter, lebar 1,890 meter, dan tinggi 1,795 meter), tetapi mobil itu tidak mengalami kesulitan pada saat melaju di jalan sempit dan berkelok-kelok. Bahkan, pada saat berpapasan dengan mobil lain pun, New Santa Fe mudah dikendalikan. Pengendara dapat mengawasi bagian-bagian mobil dengan baik dari kursinya, lewat kaca-kaca spion.

Suspensi dan kesenyapan di dalam kabin New Santa Fe cukup baik sehingga penumpang tidak menyadari bahwa mobil telah melaju dengan kecepatan tinggi. Dan, kesenyapan di dalam kabin, membuat mendengarkan musik di kabin New Santa Fe menjadi mengasyikkan.

Patut diingat bahwa New Santa Fe adalah SUV berpenumpang 7 orang (seven seater). Dua kursi deret ketiga dapat dilipat sampai rata dengan lantai sehingga dapat difungsikan sepenuhnya untuk menyimpan barang.

Tidak sampai 30 menit, rombongan tiba di Kintamani. Wartawan pun segera turun untuk mengabadikan keindahan alam di Danau Batur. Setelah selesai acara pemotretan, perjalanan pun dilanjutkan ke kawasan Bedugul. Seperti sebelumnya, perjalanan pun dilakukan melalui jalan pedesaan. Berjalanan itu begitu mengasyikkan sampai-sampai rombongan New Santa Fe keluar dari rute dan tersasar.



Lead car pun mencoba kembali ke rute awal, tetapi malah menyasar lebih dalam ke pedesaan. Setelah memutar mobil, perjalanan pun diteruskan ke Bedugul. Rombongan melintas di ruas jalan di dekat Danau Beratan, Bedugul, dan terus menuju ke tepi Danau Buyan melalui jalan tanah di tengah-tengah hutan cemara. Suasananya benar-benar heboh. Meskipun becek, para wartawan tidak peduli, mereka dengan bersemangat menjauhi mobil dan berupaya untuk mendapatkan foto yang terbaik.

Dari sana, perjalanan diteruskan ke Kebun Raya Eka Karya untuk beristirahat dan makan siang. Hujan yang turun dengan derasnya tidak membuat para wartawan terganggu. Dengan menggunakan payung mereka sibuk mengambil foto New Santa Fe.



Siang hari, rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke Hard Rock Hotel, Kuta, tempat mereka menginap malam harinya. Rombongan sempat mampir Gaya Fusion, Ubud, untuk melihat lukisan-lukisan dari berbagai pelukis di Asia, termasuk Bali.

Uji jalan di Bali sudah berulang kali dilakukan, tetapi setiap kali dilakukan, perasaan yang menyertainya selalu berbeda. Selalu ada hal menarik untuk diceritakan.(JL)

Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 19 Desember 2007, halaman 40
dengan sedikit perbaikan

Label:

Minggu, 09 Desember 2007

Oli yang Berkualitas Bantu Hemat Bahan Bakar




Oli bisa dikatakan sebagai penopang utama kerja mesin, mengingat kualitas oli yang digunakan menentukan performa dan daya tahan mesin. Semakin baik kualitas oli yang digunakan, semakin baik pula performa dan daya tahan mesin.




Sebagai pelumas, oli melumas (lubricating) seluruh komponen bergerak di dalam mesin untuk mencegah kontak langsung antarkomponen yang terbuat dari logam. Dalam hal ini, unsur kekentalan (viscosity) amat penting. Sebagai pendingin (cooler), oli harus mampu mengurangi panas yang ditimbulkan oleh gesekan antarlogam yang bergerak pada mesin. Sebagai pembersih (detergent), oli berfungsi membersihkan bagian-bagian mesin dari oksidasi sehingga munculnya kerak dan korosi pada logam dapat dihindari. Jika ruang pembakaran bersih, maka dengan sendirinya pembakaran berlangsung sempurna.

Jika oli dapat menjalankan tugasnya sebagai pelumas, sebagai pendingin, dan sebagai pembersih dengan baik, maka dengan sendirinya performa mesin akan optimal. Dan, jika performa mesin optimal maka dampak langsungnya adalah konsumsi bahan bakar dapat ditekan, demikian juga tingkat pencemaran dari emisi. Sedangkan jangka panjangnya adalah umur (daya tahan) mesin menjadi lebih lama.

Jika kualitas oli rendah maka otomatis yang terjadi adalah kebalikannya. mesin menjadi berisik karena pelumasan yang tidak maksimal, membuat gesekan antarkomponen yang terbuat dari logam itu menjadi langsung. Gesekan langsung antarkomponen logam juga meningkatkan suhu mesin. Belum lagi ruang bakar yang dipenuhi kerak dan korosi pada logam. Akibatnya performa mesin tidak optimal. Karena performa mesin tidak optimal maka mesin boros bahan bakar, dan tingkat pencemaran emisi juga tinggi.

Mesin kendaraan baru biasanya membutuhkan oli dengan tingkat (grade) kekentalan yang tinggi, mengingat letak komponen sangat rapat sehingga diperlukan pelumasan dan pendinginan ekstra. Pada mesin kendaraan keluaran lama, tingkat kerapatan antarkomponen rendah sehingga tidak memerlukan tingkat kekentalan tinggi.

Selain itu, dianjurkan kepada konsumen untuk membeli oli di bengkel atau kios resmi sehingga kemungkinan konsumen mendapatkan oli palsu atau oli bekas dapat dihindari.



Melihat arti penting oli bagi performa dan daya tahan mesin, maka sebelum seseorang membeli oli sebaiknya ia membuka buku panduan (manual book) kendaraannya untuk melihat karakteristik dan jenis oli seperti apa yang direkomendasikan pabrik.

Pada oli yang beredar di pasar ditemui dua istilah karakteristik oli, yakni SAE dan API. SAE (Society of Automotive Engineer) adalah untuk menandai tingkat kekentalan oli (viscosity). Misalnya SAE 20W-50. huruf W berarti winter (musim dingin). Itu berarti dalam suhu dingin (saat musim dingin) tingkat kekentalan oli berada pada angka viskositas SAE 20. Sedangkan angka 50 berarti pada saat udara panas tingkat kekentalan oli berubah menjadi 50. Oli jenis itu dinamakan oli multigrade, atau oli yang memiliki beberapa tingkat kekentalan. Ada juga SAE 5W-50 atau SAE 10W-40. Di luar itu juga ada karakteristik oli monograde, misalnya SEA 40 atau SAE 50.

Adapun API (Automotive Petroleum Institute) adalah petunjuk bagi tingkatan mutu oli. Pada mesin yang menggunakan bahan bakar bensin biasanya diawali dengan huruf S (service station), misalnya SG atau SJ. Setiap huruf setelah huruf S menunjukkan oli itu untuk mobil keluaran tahun tertentu. Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel biasanya diawali dengan huruf C (commercial), misalnya CD atau CF.
Sementara itu, jenis oli pun ada dua, yakni mineral dan sintetis. Oli mineral adalah campuran antara minyak bumi dan zat aditif, sedangkan oli sintetis adalah minyak bumi yang melalui proses kimiawi diubah menjadi bahan sintetis.

Oli sintetis daya tahannya terhadap panas lebih tinggi sehingga oli tidak cepat rusak dan tahan lebih lama terhadap oksidasi. Itu sebabnya harga oli sintetis lwbih mahal daripada oli mineral.

Untuk penggunaan ekstrem, seperti balap dan reli, mutlak menggunakan oli sintetis. Sedangkan untuk penggunaan biasa, atau untuk penggunaan sehari-hari, tidak ada salahnya menggunakan oli mineral, apalagi harganya pun lebih murah dibandingkan dengan oli sintetis.

Kapan oli harus diganti
Pertanyaan klasik yang selalu muncul ke permukaan adalah tiap berapa kilometer sekali oli harus diganti. Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan itu. Masa pakai oli sangat tergantung kepada umur dan kondisi mesin kendaraan, dan juga kepada cara pemakaian kendaraan itu, ekstrem atau normal.

Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa untuk oli mineral masa pakainya lebih kurang 7.500 kilometer. Sedangkan untuk oli sintetis masa pakai oli itu bisa sampai 10.000 kilometer, atau bahkan lebih.

Pada mobil-mobil papan atas, pertanyaan itu tidak muncul, mengingat lampu indikator di dashboard akan menyala jika waktu mengganti oli mesin sudah tiba.

Agar kondisi oli tetap prima sampai masa akhir pakainya, penting untuk menjaga volume oli di dalam mesin. Umumnya volume oli mesin diukur dengan menggunakan dipstick. yang ideal ketinggian oli pada dipstick berada pada di antara titik maksimum dan minimum.

Pada kendaraan keluaran baru, khususnya kendaraan papan tengah dan papan atas,untuk mengukur volume oli tidak lagi menggunakan dipstick, melainkan menggunakan indikator di dashboard.

Artikel ini pernah dimuat di harian
Kompas, 18 September 2003, halaman 42

Label:

Kamis, 06 Desember 2007

Plagiat: CEO atau BMW X5







Perusahaan pembuat mobil China kembali berulah. Setelah membuat berang perusahaan pembuat mobil terbesar Amerika Serikat, General Motors, dengan membuat tiruan Chevrolet Spark (Matiz) yang diberi
nama Chery QQ, kini mereka juga membuat tiruan sport utility vehicle BMW, yaitu X5, yang diberi nama Shuanghuan CEO.

Bukan itu saja, dua unit CEO pun diboyong ke Jerman guna
dipamerkan di ajang pameran mobil internasional terbesar di dunia,
Frankfurt Motor Show 2007. Kehadiran dua unit CEO itu tak urung
menjadi daya penarik terbesar bagi pengunjung Frankfurt Motor Show
2007 yang berlangsung 13-23 September 2007.

Pengunjung berkumpul di belakang CEO dan dengan bersemangat
membicarakan tentang kemiripan CEO dengan X5 sambil menunjuk-nunjuk
bagian belakang CEO, termasuk bentuk lampu belakangnya. Itu tidak
mengherankan, mengingat bagian belakang CEO mirip habis dengan X5,
demikian juga bodi sampingnya.

Apabila seseorang melihat CEO dari belakang atau dari samping, ia
pasti akan mengira bahwa mobil yang dilihatnya adalah sebuah BMW X5.
Perlu seorang pengamat otomotif yang benar-benar ahli untuk dengan
cepat menemukan perbedaannya.

Namun, apabila seseorang yang melihat CEO dari belakang itu
berjalan ke depan dan melihat bagian depannya, ia akan terkejut dan
segera menyadari bahwa mobil yang dilihatnya bukanlah BMW X5.
Mengingat bagian depan CEO sama sekali berbeda, tidak ada kemiripan
sedikit pun dengan X5. Bagian depan CEO lebih mirip dengan salah satu
sport utility vehicle (SUV) buatan Korea Selatan.



BMW jengkel dengan peniruan yang dilakukan perusahaan pembuat
mobil China itu dan mengajukan protes kepada importir yang memasukkan
CEO ke Jerman. Namun, tampaknya protes BMW tidak akan digubris.
Kelihatannya perusahaan pembuat mobil China akan terus mengulangi
peniruan seperti itu. Mereka tahu, kalaupun perusahaan pembuat mobil
yang ditirunya mengajukan gugatan hukum terhadap peniruan (plagiat)
yang mereka lakukan, pengadilan di negaranya pasti akan membela
mereka.

Kasus gugatan hukum yang diajukan General Motors terhadap QQ
berakhir dengan kemenangan QQ karena pengadilan China hanya
menyebutkan memang ada kemiripan antara QQ dan Spark, tetapi QQ
bukanlah tiruan dari Spark.

Kurangnya penghargaan Pemerintah China atas hak cipta atau
intellectual property rights itu membuat banyak perusahaan pembuat
mobil enggan melakukan produksi di Negeri Tirai Bambu itu. Adanya
peraturan untuk membuat sebagian besar bagian bodi (body part) dan
suku cadang (spare part) di dalam negeri membuat China dengan mudah
melakukan peniruan.

Perusahaan pembuat mobil Volkswagen, yang merupakan perusahaan
pembuat mobil Barat pertama yang masuk ke China pada tahun 1978,
sudah bolak-balik mengajukan protes akan kemiripan mobil-mobil buatan
China dengan mobil-mobil Volkswagen yang dibuat di China.

Potensi pasar yang dijanjikan China yang berpenduduk 1,3 miliar
orang itu membuat perusahaan-perusahaan pembuat mobil terkemuka dunia
tidak mempunyai pilihan lain kecuali menapakkan kaki di negara itu.
Jika saja 1 persen di antara 1,3 miliar penduduk China mampu membeli
mobil, setidaknya ada 13 juta mobil bisa diserap di negara itu.

China saat ini merupakan pasar mobil terbesar ketiga di dunia
dengan penjualan mencapai 5 juta unit, di belakang Amerika Serikat
(17 juta unit) dan Jepang (5,9 juta unit). Menurut perkiraan, China
akan menjadi pasar mobil terbesar kedua di dunia dalam dua tiga tahun
mendatang dan menjadi yang pertama antara tahun 2010-2015.(JL)

Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 27 September 2007, halaman 49

Label:

Volkswagen Tiguan Siap Menantang BMW X3





Budapest, Hongaria, 13 September 2007 pukul 09.10. Pesawat
Lufthansa dengan nomor penerbangan LH 3440 yang membawa para wartawan
Indonesia, Singapura, Taiwan, Selandia Baru, dan Tahiti dari
Frankfurt baru saja mendarat. Di Budapest, para wartawan akan
melakukan test drive Volkswagen Tiguan, saudara muda dari Volkswagen
Touareg.

Tiguan adalah sebuah sport utility vehicle (SUV) kompak dari
Volkswagen yang untuk pertama kali dimunculkan secara resmi di
Frankfurt Motor Show 2007, 11 September 2007. Dan, kesempatan itu
adalah kemunculan Tiguan yang pertama di muka umum.

Tiguan yang menggunakan platform Volkswagen Golf muncul dengan
nama Concept A di Los Angeles Motor Show bulan November 2005. Sesuai
dengan dimensinya, Tiguan akan berada di segmen SUV kompak yang di
Indonesia saat ini ditempati BMW X3, Chevrolet Captiva, Ford Escape,
Honda CRV, Hyundai Tucson, KIA Sportage II, Mazda Tribute, Nissan X-
Trail, dan Suzuki Grand Vitara. Namun, dari segi harga jual,
Volkswagen Tiguan siap menantang BMW X3.

Setelah menyelesaikan prosedur keimigrasian, rombongan wartawan
pun disambut petugas Volkswagen AG yang ditugaskan untuk mengantar ke
pos khusus Volkswagen Tiguan di salah satu areal parkir di Terminal 2
Bandar Udara Internasional Budapest. Di pos khusus itu terparkir rapi
sekitar 60 Volkswagen Tiguan.

Volkswagen AG menyediakan Tiguan dalam tiga pilihan mesin, yakni
mesin bensin 1.4 Liter, mesin bensin 2.0 Liter, dan mesin diesel 2.0,
dan kesemuanya menggunakan persneling manual dengan 6 tingkat
kecepatan.

Berhubung Direktur Utama PT Car & Cars Indonesia Andrew Nasuri
mengungkapkan bahwa Volkswagen Tiguan yang akan diboyong ke Indonesia
pada bulan November 2008 adalah Tiguan yang bermesin bensin 2.0
Liter, maka pilihan pun dijatuhkan kepada Tiguan 2.0.

Setelah memasukkan Rute 1 (Bandar Udara-Citadella) sejauh 61,6
kilometer ke dalam perangkat navigasi, pada pukul 10.07 Volkswagen
Tiguan 2.0 pun dikendarai keluar pelataran parkir Terminal 2 Bandar
Udara Internasional Budapest.

Cuaca yang cerah dan suhu udara sejuk membuat perjalanan ke
Citadella menjadi perjalanan yang menyenangkan. Berbeda dengan produk
Volkswagen lainnya, cara melepas kopling dan cara Tiguan
berakselerasi lebih mirip mobil Jepang ketimbang mobil Eropa.

Namun, dari segi pengendalian (handling) dan suspensi, Tiguan
sepenuhnya adalah mobil Eropa. Pengendalian yang prima dan suspensi
yang empuk, yang menjadi kekhasan mobil-mobil Eropa, melekat erat
pada Tiguan. Empuknya suspensi Tiguan semula sempat menimbulkan
kekhawatiran bahwa mobil itu akan limbung saat menikung tajam. Akan
tetapi, kekhawatiran itu tidak terjadi. Tiguan tetap asyik dikendarai
walaupun dipacu dengan kecepatan tinggi di ruas jalan pedesaan yang
berliku.

Ruas-ruas jalan yang dilalui dari bandar udara ke Citadella
sangat beragam. Ada jalan raya (highway), jalan kota, dan jalan
perbukitan. Citadella yang terletak di puncak Geller Hill itu dikenal
sebagai salah tempat terindah di Budapest.



Di jalan raya, batas maksimum kecepatan yang diizinkan adalah 130
kilometer per jam. Namun, sesekali, terutama pada saat jalan agak
kosong, kecepatan dengan mudah ditingkatkan sampai 160 kilometer per
jam.

Peta navigasi yang melengkapi Volkswagen Tiguan cukup maju. Jika
belokan ke kiri atau ke kanan terlewati, navigasi tidak memberikan
perintah untuk memutar. Perangkat navigasi diam sejenak untuk
mempelajari peta, dan kemudian memberikan rute alternatif.

Di Citadella, Volkswagen AG menyediakan beberapa kuda-kuda yang terbuat
dari besi untuk mendemonstrasikan kemampuan offroad Tiguan. Bukan itu
saja, dalam demonstrasi kemampuan offroad Tiguan tersebut juga
ditunjukkan kekokohan bodi Tiguan. Misalnya, dengan mudah membuka-
tutup pintu Tiguan dalam kemiringan bodi sekitar 30 derajat. Namun,
dalam kesempatan itu, demonstrasi dilakukan oleh instruktur
berpengalaman, sementara wartawan hanya diizinkan duduk di kursi
penumpang.

Fitur "offroad"

Seusai makan siang, perjalanan dilanjutkan dari Citadella ke
padang offroad di Parcours, sejauh 41,9 kilometer. Di padang offroad,
wartawan diberi kesempatan menjajal kemampuan offroad Tiguan. Khusus
untuk keperluan offroad, disediakan Tiguan yang berpersneling
otomatik dan dilengkapi fitur offroad.

Perjalanan dari Citadella ke Parcours sangat mengasyikkan.
Separuh bagian perjalanan melintasi pusat kota Budapest dan separuh
bagian lagi melintas di jalan-jalan pedesaan yang sempit dan berliku.
Batas kecepatan maksimum yang diizinkan adalah 90 kilometer per jam.
Akan tetapi, untuk menguji coba pengendalian dan suspensi, sesekali
mobil dipacu sampai 120 kilometer per jam.

Memundurkan mobil bukanlah masalah karena Tiguan dilengkapi
dengan kamera di bagian belakang sehingga pengendara cukup melihat
keadaan di belakang mobil melalui layar monitor di dashboard. Jika
malas, pengendara tinggal mengaktifkan fitur parking-assistant dan
mobil akan parkir sendiri. Pengendara tinggal menginjak pedal gas dan
pedal rem.

Di Parcours, Tiguan dapat dengan mudah melahap padang offroad
yang disediakan. Penggunaan penggerak empat roda, yang di Volkswagen
dikenal dengan nama 4 Motion, dan fitur offroad yang mencakup hill
descent control membuat turunan terjal pun aman dilalui.
Tidak seperti saudara tuanya, Touareg, yang nyaman di medan
onroad dan ekstra tangguh di medan offroad, Tiguan lebih merupakan
SUV kota. Meskipun demikian, keandalannya di medan offroad cukup
lumayan.

Menjelang senja, kegiatan di Parcours harus diakhiri dan
perjalanan dilanjutkan ke Boscolo New York Palace Hotel, yang
merupakan akhir dari test drive Tiguan. (JL)

Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 27-09-2007, halaman 48



Label:

Jarum Jam Seakan Ditarik Jauh ke Belakang





Frankfurt, Jerman, 11 September 2007 pukul 08.15. Pagi itu, matahari bersinar cerah dan udara terasa sejuk. Kehidupan seakan ditarik mundur ke tahun 1886, 121 tahun yang lalu, ketika mobil pertama di dunia yang dibuat Karl Benz (1844-1920), yang dikenal dengan nama Benz Patent Motor Car No 1, lalu lalang di ruas-ruas jalan di kota Mannheim.


Bagaimana tidak replika mobil yang selama ini hanya bisa dilihat di museum mobil atau pameran mobil- mobil klasik, pagi itu lalu lalang di ruas jalan di depan Hall 2 tempat mobil-mobil buatan Chrysler dan Daimler-Benz dipamerkan.



Seorang perempuan yang mengenakan pakaian ala tahun 1880-an
mengendarai mobil replika yang beroda tiga itu dengan lincahnya
melintas di ruas jalan di depan Hall 2. Pemandangan itu benar-benar
mirip lukisan yang menggambarkan perjalanan bersejarah Bertha Ringer,
istri Karl Benz, yang dengan diam-diam mengendarai mobil itu dari
Mannheim ke Pforzheim sejauh 180 kilometer untuk mengunjungi
ibundanya.



Benz Patent Motor buatan tahun 1886 dianggap sebagai mobil
pertama di dunia. Sebelumnya, pada tahun 1860-an, memang sudah
ditemukan mobil uap. Walaupun mobil berfungsi sebagai mobil, mobil
tersebut tidak dianggap sebagai mobil dalam pengertian masa kini,
yang menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
Benz Patent Motor tercatat sebagai mobil pertama di dunia yang
menggunakan mesin pembakaran dalam.

Jika ingin dianalogikan mungkin mirip manusia goa, Neanderthal,
yang hidup sebelum manusia modern, Homo sapiens. Walaupun
kehidupannya mirip manusia, Neanderthal tidak dianggap sebagai
manusia pertama, atau nenek moyang manusia. Neanderthal sempat hidup
bersama-sama dengan Homo sapiens, bahkan dipercaya juga ada menikah
dengan Homo sapiens. Namun, akhirnya Neanderthal punah karena tidak
bisa bersaing dengan Homo sapiens, yang dianggap sebagai cikal bakal
manusia modern.

Empat unit
Pagi itu, ada empat unit Benz Patent Motor yang dijalankan. Dua
dikendarai oleh perempuan dan dua lainnya oleh laki-laki, semua
mengenakan pakaian ala tahun 1880-an. Kehadiran keempat mobil beroda
tiga itu langsung menarik perhatian para wartawan yang pada pagi hari
itu sudah hadir di sana.

Beberapa wartawan bahkan ikut merasakan duduk sebagai penumpang
di mobil yang merupakan tiruan mobil yang pertama di dunia. Suara
mesin mobil itu nyaring mirip suara mesin pemotong rumput (mower).

Mobil yang menggunakan mesin empat langkah (empat tak)
berkapasitas 954 cc, yang menghasilkan tenaga 0,9 PK pada 400 putaran
mesin per menit (rpm), meluncur dengan kecepatan 18 kilometer per
jam. Rasanya seperti duduk di dalam becak yang dikendarai dengan
kencang dan agak kurang terkendali. Namun, itu hanya kesan yang
muncul sesaat, mengingat perjalanan mengelilingi stan BMW sejauh
hampir 500 meter itu berlangsung dengan aman.



Benz Patent Motor tidak memiliki kunci kontak untuk menjalankan
mesin. Mesin dijalankan dengan memutar roda gila (flywheel) yang
terletak mendatar di belakang, prosesnya mirip mengengkol. Mesin yang
terletak di belakang itu menggunakan pendingin air (evaporation
cooling
).

Empat mobil masa lalu yang lalu lalang di ruas jalan di depan
Hall 2 itu benar-benar memutar jarum jam mundur jauh ke belakang.
Pengunjung benar-benar mengalami suasana lalu lintas pada tahun 1886.

Namun, suasana masa lalu itu hanya berlangsung di ruas jalan di
depan Hall 2. Sementara di dalam Hall 2 dan hall lainnya dipamerkan
mobil-mobil masa kini dan mobil-mobil masa depan yang muncul dalam
bentuk mobil konsep. Di antara mobil-mobil yang dipamerkan di tujuh
dari 10 hall itu juga muncul mobil-mobil hibrida (hybrid) dan fuel
cell yang ramah lingkungan.(JL)

Artikel ini dimuat di harian
Kompas, 27 September 2007, halaman 46

Label:

Lamborghini Reventon Versus Tornado



Volkswagen Group tampaknya gemar mengadu cepat mobil-mobil sport buatannya dengan pesawat tempur. Setelah juara lomba balap Le Mans Audi R10 TDI mengadu kecepatan dengan pesawat tempur Inggris Harrier, yang memiliki kemampuan short take off & vertical landing (STOVL), awal Juli lalu, kini mobil sport mutakhirnya, Lamborghini Reventon diadu dengan pesawat tempur andalan NATO, Tornado.

Tanggal 24 November lalu, Lamborghini Reventon yang baru-baru ini dijuluki sebagai Mobil yang Tercantik di Dunia dibawa ke pangkalan militer Ghedi di dekat Brescia, Italia. Di landasan pacu (run way) sepanjang 3 kilometer, Lamborghini Reventon yang pertama kali diperkenalkan di Frankfurt Motor Show, akhir September lalu, diadu cepat dengan pesawat tempur Tornado (A200-A).

Pada tahap awal, Reventon memimpin di depan, tetapi hanya beberapa meter menjelang batas akhir, Tornado menyusul, lepas landas, dan melintas di atas Revento yang tengah dipacu dengan kecepatan lebih dari 340 kilometer per jam.



Lamborghini Reventon hanya dibuat sebanyak 20 unit, dan dijual dengan harga 1 juta euro ditambah pajak. Ke-20 unit Lamborghini Reventon itu sudah habis terjual, dan dikirim ke pembelinya pada tahun 2008.

Reventon mengandalkan mesin Lamborghini dengan kapasitas 6.5 Liter, 12 silinder dalam konfigurasi V (V12), yang bisa dibesut sampai 8.000 putaran mesin per menit (rpm), di mana tenaga maksimum mesin mencapai 640 PK. Tenaga torsi besar maksimum 660 Nm dihasilkan pada putaran mesin berapa pun. Bahkan, injakan ringan pada pedal gas langsung direspons oleh mesin. Pergantian gigi persneling robotik yang dioperasikan secara elektronis (robotized e-gear) berlangsung lebih cepat bahkan daripada pengendara yang paling ahli sekalipun. Sebagai tambahan, sistem penggerak empat roda permanen Viscous Traction menjamin seluruh tenaga secara konstan diterjemahkan ke dalam gerakan. Reventon sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu hanya 3,4 detik, dan kecepatan maksimumnya lebih dari 340 kilometer per jam.



Tidak diketahui nama pembalap yang mengendarai Lamborghini Reventon dalam adu kecepatan itu. Pada adu kecepatan dengan pesawat tempur Harrier, Audi R10 TDI dikendarai Allan McNish asal Skotlandia, salah satu pembalap Audi R10 TDI di Le Mans. Dan, lomba antara Audi R10 TDI dan pesawat tempur Harrier itu dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Inggris dekat Peterborough.

Sama seperti Reventon, Audi R10 TDI pun kalah dari Harrier, kendati kekalahan itu hanya sepersepuluh detik. Saat dilampaui pesawat temput Harrier, Audi R10 TDI tengah melaju dengan kecepatan 240 kilometer per jam. Audi R10 TDI yang menyandang mesin diesel 5.5 Liter, V12, commonrail dan diperkuat turbocharger ganda itu menghasilkan tenaga maksimum 650 PK dan torsi maksimum 1.100 Nm.(JL)

Jakarta, 29 November 2007


Label:

i-MIEV, Mobil Listrik dari Mitsubishi





PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang menjadi agen tunggal pemegang merek (Mitsubishi) membawa mobil hibrid konsepnya yaitu I-MIEV ke Indonesia untuk dipamerkan pada Konferensi PBB tentang perubahan iklim di Bali pada 3-14 Desember 2007. Di antara mobil-mobil yang akan dipamerkan pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim yang diselenggarakan di Bali, 3-14 Desember 2007, terdapat sebuah mobil listrik, yakni i-MIEV, yang merupakan kependekan dari Mitsubishi Innovative Electric Vehicle.

Sedangkan huruf i di depan MIEV adalah untuk menggambarkan mobil itu didasarkan pada i minicar yang sangat populer di Jepang karena sosoknya yang unik. i-MIEV berukuran panjang 3,395 meter, lebar 1,475 meter, dan tinggi 1,600 meter. Mobil yang dapat memuat 4 orang itu digerakkan oleh motor listrik yang memiliki tenaga maksimum 63 PK dan torsi maksimum 180 Nm. Kecepatan maksimum mobil itu 130 kilometer per jam, dan dalam keadaan baterai terisi penuh, kemampuan jelajahnya 160 kilometer.



Setelah itu, baterai harus diisi (di-charge) kembali sampai penuh selama 7 jam untuk dapat menempuh perjalanan sejauh 160 kilometer lagi. Dalam keadaan darurat, pengisian (charging) bisa dilakukan tiga tahap dengan quick charger selama 30 menit, tetapi pengisian hanya 80 persen saja. Dengan demikian, kemampuan jelajahnya pun berkurang. Untuk penggunaan di kota, kemampuan jelajah 160 kilometer cukup ideal. Akan tetapi, jika digunakan seperti mobil biasa, yang sewaktu digunakan untuk melakukan perjalanan ke luar kota, maka penggunaan mobil itu tentunya tidak dianjurkan.



Mobil listrik memang merupakan dilema. Di satu sisi, mobil itu sama sekali tidak melepaskan emisi ke udara. Namun, di sisi lain listriknya diambil dari stop kontak (colokan listrik) di rumah atau kantor yang mendapatkan listrik dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Namun, bukan itu yang membuat mobil listrik tidak sepopuler seperti yang diharapkan. Yang membuat mobil listrik kurang populer adalah karena keterbatasan kemampuan jelajahnya, dan lamanya waktu yang diperlukan untuk pengisian baterai kembali.

Pada mobil yang menyandang mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan BBM, jarak tempuhnya secara relatif tak terhingga. Dalam keadaan tangki BBM penuh kemampuan jelajah mobil 350-500 kilometer (tergantung mobilnya). Jika persediaan BBM di tangki menipis, tinggal mengisi BBM kembali selama beberapa menit dan melanjutkan perjalanan. Bahkan, jika hendak bepergian ke wilayah yang tidak memiliki stasiun pengisian BBM untuk umum (SPBU), pengendara dapat membawa BBM dalam jeriken.

Mobil yang menggunakan BBM sulit untuk disaingi, tetapi penggantinya mau tak mau harus disiapkan. Cadangan minyak mentah di perut Bumi semakin menipis dan pada akhirnya akan habis. Di samping itu, emisi yang dilepaskan oleh mesin pembakaran internal yang menggunakan BBM juga mencemari lingkungan.

Salah satu gas emisi yang dilepas mesin yang menggunakan BBM adalah CO2, yang dipercaya meningkatkan panas Bumi. Perusahaan-perusahaan pembuat mobil pun tidak tinggal diam. Ada beberapa cara yang ditempuh, yakni, mengembangkan mobil listrik, mobil hibrida yang menggabungkan mesin BBM dengan motor listrik, mobil yang menggunakan bio-bahan bakar (bio-fuel), serta mengembangkan mobil fuel cell dan mobil berbahan bakar hidrogen.(JL)

Jakarta, 3 Desember 2007



Label: